Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Probolinggo 2024

Sosok dr Aminuddin, Dokter dengan Hati Sosial yang Menginspirasi

Sosok dr Aminuddin, dokter dengan hati sosial yang menginspirasi. Separuh hidupnya telah diabdikan untuk masyarakat Probolinggo, Jawa Timur.

|
Editor: Dwi Prastika
Istimewa
dr Aminuddin saat berfoto bersama warga. Ia adalah seorang dokter spesialis kandungan sekaligus pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah Kota Probolinggo, Jawa Timur, 2024. 

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Berpuluh-puluh tahun bertugas sebagai dokter, kemudian menjadi ketua partai politik, dan kini aktif sebagai legislator yang memperjuangkan aspirasi masyarakat serta membuka pelayanan kesehatan gratis.

Itulah kehidupan penuh warna dr H Aminuddin, Sp.Og, Sub Spesialis Konsultan Obgynsos, M.Kes, atau yang karib disapa dokter Aminuddin.

dr Aminuddin adalah seorang dokter spesialis kandungan sekaligus pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Ia lahir di Palembang pada 30 Januari 1969.

Meski menghabiskan masa muda di kota tersebut, separuh hidupnya telah diabdikan untuk masyarakat Probolinggo, Jawa Timur.

Sejak tahun 2003, dr Aminuddin sudah menjadi dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di RSUD Tongas, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Sebagai pengurus Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Malang cabang Probolinggo, dr Aminuddin bertugas di RSUD Tongas selama sembilan tahun, yakni dari tahun 2003 hingga 2012.

Di RSUD Tongas, dia bertemu dengan beragam lapisan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga (IRT).

Baca juga: Dokter Kaget Temukan Pecahan Kaca Tertancap di Hati Pasien, Pantas sang Pasien Sakit Dada 9 Tahun

Tingginya intensitas pertemuan dengan pasien inilah yang menggerakkan hati dr Aminuddin untuk memperbesar nilai manfaatnya dengan mendirikan rumah sakit sendiri pada tahun 2008, yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Rumah sakit yang dirintis dr Aminuddin kini menjadi salah satu rumah sakit pilihan masyarakat Kota Probolinggo dan sekitarnya.

Melalui rumah sakitnya, dr Aminuddin tidak hanya membuka praktik, tetapi juga melakukan gerakan sosial dengan menyediakan sejumlah pelayanan gratis, seperti pemeriksaan ibu hamil gratis, khitan gratis, dan pelayanan khusus lansia yang diberi nama program posyandu lansia.

Jiwa sosial dr Aminuddin bukanlah hasil tempaan semalam.

Saat masih aktif kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan, dia sudah menjadi seorang aktivis mahasiswa dan pernah menjabat sebagai ketua umum senat mahasiswa.

Selain itu, dia juga merupakan kader organisasi ekstra kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pernah duduk sebagai Sekretaris Umum Badan Koordinasi Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Pengurus Besar HMI periode 2004-2005.

dr Aminuddin saat berfoto bersama warga. Ia adalah seorang dokter spesialis kandungan sekaligus pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah Kota Probolinggo, Jawa Timur, 2024.
dr Aminuddin saat berfoto bersama warga. Ia adalah seorang dokter spesialis kandungan sekaligus pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah Kota Probolinggo, Jawa Timur, 2024. (Istimewa)

dr Aminuddin lahir sebagai anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Muchtar Syafei dan Aminah.

Ayahnya adalah seorang guru sekolah dasar.

Masa kecil dr Aminuddin penuh perjuangan. Untuk menambah uang jajan, Aminuddin kecil di akhir tahun 70-an harus berjualan es dan kerupuk keliling.

Namun, dari kondisi yang sempit tersebut, justru jiwa kreatif dan bisnisnya muncul. Selain berjualan es dan kerupuk, ia juga membuat layang-layang, mobil-mobilan, dan alat pancing untuk dijual ke teman-temannya.

Meskipun dalam kondisi penuh keterbatasan, Aminuddin kecil termasuk siswa yang rajin.

Pendidikan formalnya dimulai dari SD YPP Pendopo Pertamina Subagsel (1976-1982), dilanjutkan di SMP YPP Pendopo Pertamina Sumbagsel (1982-1985), dan kemudian di SMA Xaverius 1 Palembang hingga lulus pada tahun 1988.

dr Aminuddin remaja awalnya tidak bercita-cita menjadi dokter.

Keinginannya saat itu adalah menjadi abdi negara di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Namun, setelah mengalami kecelakaan saat hendak mendaftar di ABRI, ia memutuskan untuk mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada tahun 1988 dan lulus pada tahun 1994.

Setahun setelah lulus, dia menikah dengan teman sefakultasnya, dr Evariani, M.Kes.

Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak, masing-masing lahir pada tahun 1996 dan 1999.

Pada tahun 1999, setelah kelahiran anak kedua, dr Aminuddin melanjutkan studi di Program Spesialisasi Kebidanan dan Kandungan RS Dr M Hoesin, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Selanjutnya, dia menyelesaikan pendidikan di Program Magister Manajemen Kesehatan Institut Manajemen Nasional Indonesia (2005-2007) dan Program Pendidikan Konsultan Obgynsos PB POGI di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang (2013-2016).

dr Aminuddin dikenal sebagai sosok dermawan dan pelayan yang sederhana.

Kesuksesannya sebagai dokter dan pemilik rumah sakit, menurutnya, berkat tempaan dan didikan orang tua yang menjadi pengaruh terbesar dalam hidupnya.

Ada dua pesan dari orang tuanya yang hingga kini menjadi pegangan hidupnya, pertama, harus menjadi orang jujur, dan kedua, jangan tinggalkan salat.

Pesan-pesan ini telah terbukti mengantarkannya pada kesuksesan dan keselamatan dalam hidup. (***Andi Saputra***)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved