Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Harga Bensin Baru Pengganti Pertalite, Lebih Mahal atau Murah? Bakal Dirilis 17 Agustus 2024

Pemerintah akan merilis bensin baru pengganti pertalite pada 17 Agustus 2024. Bensin pengganti pertalite tersebut digadang-gadang ramah lingkungan.

Istimewa/TribunJatim.com/Pemkab Kediri
Antrean warga Kabupaten Kediri di SPBU, Rabu (7/9/2022). 

TRIBUNJATIM.COM - Pemerintah akan merilis bensin baru pengganti pertalite pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Bensin pengganti pertalite tersebut digadang-gadang bakal ramah lingkungan karena memiliki kadar sulfur rendah.

Lantas berapa harganya?

Diketahui, sudah sejak beberapa bulan lalu ramai bensin subsidi paling murah itu akan digantikan bensin baru.

Dari kabar yang beredar, Pertalite akan digantikan Pertamax Green 92 atau Pertamax Green 95

Pertamax Green 95 sendiri sudah meluncur dan didistribusikan di Jakarta dan Surabaya.

Baca juga: Pengendara Mobil Berseragam PNS Isi Bensin Rp10 Ribu, Tertawa Bilang Tak Punya Uang, Aksinya Dikecam

Untuk harganya, bensin baru yang terbuat dari kandungan saripati tebu dijual lebih mahal dibanding Pertalite yakni Rp 13.900 per liter.

Dikutip dari Tribun Pontianak, Minggu (4/8/2024), pemerintah sedang mengembangkan bioetanol sebagai bahan bakar pengganti BBM yang berbasis fosil.

Hal itu diungkap Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu.

"Kita kan sekarang berencana mau mendorong segera bioetanol masuk menggantikan bensin, supaya polusi udara ini juga bisa dikurangi cepat," kata Luhut.

Dia bilang kandungan sulfur dari bensin bisa mencapai 500 ppm, sementara bioetanol jauh lebih rendah kandungan sulfurnya bisa hanya mencapai 50 ppm.

Kondisi sulfur yang tinggi tentu akan mempengaruhi kualitas udara dan berdampak pada kesehatan manusia.

"Kita hitung di situ, kalau itu terjadi sulfur tadi dikurangin, itu akan mengurangi orang yang sakit ISPA," ungkapnya.

"Dan itu juga (berdampak) kepada kesehatan (menghemat) sampai 38 triliun ekstra pembayaran BPJS," sambungnya.

"Ini sekarang lagi proses dikerjakan Pertamina," tambah Luhut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved