Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Harga Murah, Pembudi Daya Ikan Patin di Tulungagung Menangis, Dijual dan Ditahan Sama-sama Rugi

Karena harga terlalu murah, pembudi daya ikan patin di Tulungagung menangis, dijual dan ditahan sama-sama rugi.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Istimewa
Panen ikan patin di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Sabtu (3/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pembudi daya ikan patin di Tulungagung, Jawa Timur, dibuat pusing dengan harga panen yang hanya Rp 13.500 sampai Rp 14.000 per kilogram.

Dengan harga itu, mereka akan rugi jika memanen ikannya, sebab harga Break Even Point (BEP) di angka Rp 16.000-Rp 18.000 per kilogram.

Sementara jika masih ditahan di kolam, mereka juga menanggung rugi pakan setiap hari.

“Harga idealnya di atas Rp 20.000 per kilogram. Kalau harga sekarang pasti jual rugi,” ujar Yoyok Mubarok, salah satu pembudi daya ikan kawakan di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Sabtu (3/8/2024).

Lanjut Yoyok, saat ini hampir tidak ada pembudi daya patin yang menjalin kemitraan dengan perusahaan pakan.

Karena itu, saat harga panen tertekan seperti saat ini, para pembudi daya langsung yang merasakan.

Para pembudi daya bingung, karena mereka akan rugi besar jika ikan yang siap panen langsung dijual.

Sementara mereka juga rugi di pakan jika harus menahannya lebih lama di kolam.

Apalagi perusahaan fillet ikan patin menghendaki berat 4-7 ons, atau maksimal 9 ons.

Jika ukurannya lebih dari itu malah ditolak oleh pasar.

“Dengan harga saat ini, maka setiap satu sak pakan kami rugi Rp 50.000. Kalau satu hari menghabiskan 10 sak pakan, tinggal kalikan saja,” ungkap Yoyok.

Baca juga: 100 UMKM di Kota Mojokerto Difasilitasi Daftarkan Merek Dagang Secara Gratis, Ini Syaratnya

Yoyok mengaku punya strategi untuk menahan ikan yang siap panen lebih lama di kolam.

Caranya dengan mengurangi asupan pakan setiap hari menjadi seperempat dari biasanya.

Ia mencontohkan, jika satu hari dalam satu kolam butuh 2 sak pakan, maka hanya diberi setengah sak pakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved