Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Sidoarjo

50 Petugas Ambulan Ikut Pelatihan yang Digelar RS Usada Wage

Rumah Sakit (RS) Usada Sidoarjo menggandeng Emergency Medical Technician (EMT 118) Surabaya untuk pihaknya melatih skill Basic Life Support (BLS) para

Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/M Taufik
Ptugas ambulan saat mengikuti pelatihan di RS Usada 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Rumah Sakit (RS) Usada Sidoarjo menggandeng Emergency Medical Technician (EMT 118) Surabaya untuk pihaknya melatih skill Basic Life Support (BLS) para petugas ambulans, Rabu (7/8/2024).

Upaya itu dilakukan untuk penanganan kesehatan. Acara bertajuk Seminar IHT Emergency Ambulance Service itu digelar di gedung RS Usada yang berada di Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Diikuti sekira 50 petugas ambulans se-Sidoarjo.

Acara diawali pemaparan oleh EMT 118 Surabaya terkait cara menangani pasien di kondisi darurat yang dilanjutkan dengan praktek melibatkan peserta.

"Acara ini untuk update ilmu bagaimana penanganan ambulans. Jadi mereka dikumpulkan untuk diberikan pelatihan menghadapi kejadian emergency untuk keselamatan pasien," kata Wakil Direktur Umum RSU Usada Wage, Vera indah Susiati.

Vera menyebut, tujuan kegiatan guna meningkatkan kemampuan peserta. Mulai dari respon ketika menerima panggilan darurat, mendeteksi keadaaan pasien dan penanganan pertama yang tepat hingga estimasi waktu pengantaran menuju rumah sakit.

"Tujuannya ini harapan kami dari acara ini supaya driver ini bisa berpengalaman, ilmunya bagaimana dia bisa membawa pasien itu tetap stabil di perjalanan, jadi menjaga kestabilan pasien, kondisi pasien bagaimana menstabilkan kondisi tersebut," ujarnya.

Menurutnya hal itu penting. Terlebih petugas ambulans adalah orang pertama yang mengetahui kondisi di lapangan dan mengupayakan pasien tetap selamat saat mendapat penanganan dokter.

"Ini baru pelatihan pertama kali, kedepannya kita juga berharap ada pelatihan lagi," tuturnya.

Hal serupa disampaikan tim EMT 118 Surabaya Noviari Suseno Skep. Ia menyebut, ada dua respon yang harus diperhatikan para petugas ambulans. 

Pertama, respon time meliputi waktu yang dibutuhkan untuk persiapan menuju lokasi dan respon travelling time yaitu estimasi waktu ideal yang dibutuhkan saat membawa pasien ke RS. "Jangan sampai niatnya bagus malah jadi kecelakaan dalam pertolongan pertama(KP3K) karena penanganan yang kurang tepat," ujarnya.

Disamping itu, juga dijelaskan terkait etika berkendara pada sopir ambulans. Salah satunya suara sirine yang tidak boleh digunakan sembarangan demi kepentingan pribadi.

"Memang ada prioritas dalam Undang-Undang untuk ambulans di jalan. Sirine boleh kita pakai tapi kita bekerja tentunya ada kaidah yang harus dipatuhi karena hak lalulintas itu miliki sesama," katanya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved