Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jangan Sepelekan Mengunyah Makanan Lama, Punya Banyak Manfaat, Cegah Sakit Ginjal hingga Diabetes

Ternyata mengunyah makanan lama memiliki banyak manfaat seperti diantaranya cegah sakit ginjal hingga diabetes.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
freepik
Ilustrasi - arti kata godin maupun arti kata mokel 

TRIBUNJATIM.COM - Ternyata orang dengan kebiasaan mengunyah makanan dalam durasi yang lama tidak selamanya jelek.

Bahkan, ada banyak manfaat dari cara mengunyah makanan lama.

Pola makan dikenal sebagai salah satu hal yang penting dalam mengelola penyakit atau pun mencegahnya, termasuk urusan diabetes tipe 2.

Namun tak hanya itu saja, cara makan ternyata juga berpengaruh.

Misalnya adalah cara mengunyah makanan.

Studi ilmiah menyebut bahwa cara mengunyah makanan dapat mencegah terjadinya diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Ketika kita mengunyah perlahan, makanan dipecah menjadi partikel yang lebih kecil.

Langkah ini dapat memudahkan enzim pencernaan dalam bekerja secara efisien. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa individu yang mengunyah setiap suapan sebanyak 40 kali memiliki kadar ghrelin yang lebih rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa mengunyah secara menyeluruh dapat membantu mengatur nafsu makan dan mencegah makan berlebihan, yang merupakan faktor penting dalam manajemen berat badan.

Baca juga: Bukan Cuma Orang Dewasa, Anak-anak Bisa Kena Penyakit Ginjal, Respons RSCM Soal Fenomena Cuci Darah

Penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Kedokteran Harbin di Tiongkok mengungkapkan bahwa mengunyah secara perlahan meningkatkan pelepasan nutrisi tertentu, seperti asam amino, yang penting untuk fungsi tubuh kita.

Artinya mengunyah makanan dengan waktu yang cukup dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan mendukung kesehatan kita secara keseluruhan.

Kecepatan mengunyah makanan rupanya juga dapat memengaruhi risiko kita terkena diabetes. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism menemukan bahwa orang yang makan dengan cepat lebih mungkin mengembangkan resistensi insulin, prekursor diabetes tipe 2. 

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan benar, yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Dengan mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh, kita dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. 

Tindakan mengunyah merangsang produksi air liur, yang mengandung enzim yang memulai pencernaan karbohidrat. 

Pemecahan karbohidrat lebih awal ini dapat membantu mencegah lonjakan tiba-tiba kadar gula darah, mengurangi risiko resistensi insulin dan diabetes.

Baca juga: 10 Jam Makan Tanpa Henti, Nasib Xiaoting Tewas Mendadak saat Live, Dulu Punya Riwayat Penyakit

Manajemen berat badan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, olahraga, dan metabolisme.

Kebiasaan sederhana mengunyah makanan secara menyeluruh dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan berat badan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menemukan bahwa orang yang makan perlahan mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan dengan mereka yang makan cepat. 

Hal ini karena orang yang makan perlahan cenderung merasa kenyang lebih cepat, yang membantu mencegah makan berlebihan dan mendukung upaya penurunan berat badan.

Mengunyah makanan dengan benar memungkinkan kita untuk menikmati rasa dan tekstur makanan kita, sehingga meningkatkan pengalaman makan secara keseluruhan. 

Ketika kita makan dengan penuh kesadaran dan menikmati setiap gigitan, kita cenderung merasa puas dan cenderung tidak mencari camilan yang tidak sehat atau makan berlebihan, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunHealth.com, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Penyebab Glaukoma dan Faktor Risiko, Penyakit yang Menyebabkan Kebutaan Komedian Adul, Ini Gejalanya

Beberapa makanan dan pola makan tertentu baik untuk kesehatan.

Sementara itu, beberapa yang lainnya justru bisa berdampak negatif untuk tubuh.

Misalnya saja kebiasaan melewatkan sarapan yang dapat menjadi 'pintu masuk' penyakit diabetes.

Bicara diabetes dan memakan konsumsi makanan manis potensi keterkaitan besar dengan gangguan ginjal yang menyebabkan adanya penanganan hemodialisa.

Beberapa waktu belakangan, hemodialisa atau kegiatan cuci darah sedang jadi sorotan lantaran pola hidup dan gaya konsumsi makanan tidak sehat.

Pola makan tidak mempengaruhi kesehatan seseorang secara langsung.

Efek dari kebiasaan makan yang buruk sebenarnya sangat kecil dan halus, sehingga tidak terlihat sampai dampaknya hampir tidak dapat diperbaiki atau sulit dikembalikan ke kondisi normal.

Dengan pola makan tidak baik, ada kemungkinan tubuh tidak mendapatkan cukup gizi.

Tubuh tidak mendapatkan vitamin dan mineral penting untuk berfungsi dengan baik.

Kebiasaan makan yang tidak teratur mempengaruhi sistem pencernaan.

Pada akhirnya hal ini menyeimbangkan asam lambung.

Ilustrasi makanan sehat.
Ilustrasi makanan sehat. (Shutterstock)

Melewatkan sarapan adalah salah satu alasan utama fluktuasi gula darah dalam tubuh.

Melewatkan sarapan dapat mengganggu kadar insulin dan dapat menjadi celah terjadinya diabetes tipe 2.

Saat seseorang melewatkan sarapan, seseorang cenderung makan lebih banyak saat makan siang sehingga asupan makanan menjadi tidak seimbang.

Dianjurkan untuk mengonsumsi sarapan yang baik di pagi hari.

Mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti minuman manis dan makanan olahan meningkatkan risiko kanker seperti kanker kolorektal.

Makanan tidak sehat menyebabkan obesitas yang merupakan faktor risiko 13 kanker seperti meningioma, tiroid, adenokarsinoma esofagus, multiple myeloma, ginjal, rahim, ovarium, hati, kandung empedu, perut bagian atas, pankreas, dan kanker payudara.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved