Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Kisah Ponidi Sekop Viral dari Jember, Dulu Kontennya Cuma Dapat 1000 View Sebulan, Kini Kewalahan

Ponidi, Penyanyi asal Jember Jawa Timur yang kini viral di media sosial gara-gara menambahkan kata 'Sekop' ketika melantunkan lagu.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNIATIM.COM/IMAM NAWAWI
Ponidi Sekop saat di wawancarai di halaman parkir SMA Balung Jember, Kamis (8/8/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Ponidi, Penyanyi asal Jember Jawa Timur yang kini viral di media sosial gara-gara menambahkan kata 'Sekop' ketika melantunkan lagu.

Perjalanan penyanyi asal Desa Balung Kidul Kecamatan Balung Jember ini dalam membuat konten cover lagu cukup panjang. Sebab dia telah  merintis Youtube Ponidi Official sejak 2019.

Namun nama Ponidi baru dikenal orang pada 2024 ini, setelah pria ini menambahkan senggak sekop saat  menyanyikan lagu berjudul Sekecewa Itu milik Angga Candra di chanel youtubenya.

Berkat kata Sekop itulah, penyanyi yang  jadi Pegawai Kesra Pemerintah Desa Balung Kidul Kecamatan Balung Jember ini diundang stasiun televisi dalam program Brownis.

Selain itu, Ponidi juga dua kali tampil di Chanel Youtube DC. Production milik Deny Caknan, dengan menyanyikan lagu berjudul  Langgeng Dayaning Rasa (LDR) dan Sigar.

Saat ditemui, Ponidi masih perform menghibur pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Balung Jember dalam acara festival musik, Kamis (8/8/2024).

Baca juga: Sosok Ponidi Sekop Sekop Viral, Ternyata Perangkat Desa di Jember : Saya Bagian Kesejahteraan

Penyanyi yang sekaligus  Alumni SMA Balung ini tampil mengunakan kaos warna hitam  yang dilapisi hem warna putih saat menghibur siswa siswi  di lembaga pendidikan Jember Selatan tersebut.

Ponidi mengaku perjuangan membuat konten cover lagu hingga viral, prosesnya cukup panjang dan tidak mudah. Butuh waktu lima tahun.

"Tahun 2019 saya buat konten Youtube, lalu pada 2020 saya kenal sama Mas Dwi, akhirnya kolaborasi buat konten lagu sampai sekarang," katanya.

Menurutnya, diawal pembuatan konten cover lagu jumlah penonton di chanel Youtube sangat . Bahkan paling banyak cuma 1000 viewer selama satu bulan.

"Tidak banyak di awal mungkin sebulan cuma ada 1000 kali tonton.Dan di tiktok saat awal paling banyak 500 pengunjung," ungkap Ponidi.

Namun saat itu, kata Ponidi niat awal ngonten cover lagu  tersenut hanya untuk hiburan dan menyalurkan hobi saja. Sehingga saat itu, upload-nya tidak konsisten.

"Jadi tidak tentu upload-nya, kadang sebulan sekali dua bulan sekali. Baru tahun ini saya upload-nya sebulan sekali setelah viral," katanya.

Ponidi mengaku kewalahan mengatur waktu saat memulai membuat konten. Sebab pada  2020 hingga awal 2022 semua perangkat desa fokus menangani Pandemi virus Corona sehingga kegiatannya banyak.

"Kita kemana mana di batasi dan harus pakai masker, terus banyak kegiatan vaksinasi. Jadi saya harus mendahulukan pelayanan masyarakat terlebih dahulu,"  ulasnya.

Baca juga: Sidang Kades di Jember Aniaya LC, Dijadikan ATM Berjalan oleh Korban, Pengacara Bakal Lapor Balik

Setelah pemerintah mencabut status Pandemi Covid-19. Kata Ponidi, kegiatan di Balai Desa lebih longgar sehingga bisa fokus membuat konten cover lagu.

"Kalau males sih tidak ada, cuma kami terhalang oleh waktu. Tapi alhamdulillah setelah Covid-19 ini kegiatan di desa sudah tidak terlalu banyak," paparnya.

Ponidi mengungkapkan kontennya baru meledak dan viral di media sosial itu pada 13 Mei 2024. Ketika menambahkan kata 'ah ah' saat menyanyikan lagu Bahasa Jawa berjudul Lamunan Karya Wahyu F Giri.

"Senggak ah ah dulu yang viral, baru kemudian sekop sekop. Begitu viral perasaan saya senang campur aduk rasanya, antara takut netizen tapi seneng. Gak bisa bicara saya," ulasnya.

Hingga diundang SMA Balung Jember, kata Ponidi hal itu merupakan kebanggan karena bisa bernostalgia ketika masih belajar di lembaga pendidikan ini.

"Aku seneng banget soalnya kan saya alumni sini ya. Terlebih membawa nama sekolah juga makanya saat saya dihubungi langsung mau," katanya.

Ponidi mengaku tiba di sekolahan ini, sekira pukul 12.00 setelah selesai menjalankan tugas di Balai Desa Balung Kidul. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa cinta terhadap almamater.

"Jam 12 siang tet, cus langsung ke sini wes. Antusias para siswa juga luar biasa, sebelum saya naik panggung. Ketika mereka ditanya nunggu siapa? peserta bilang nunggu mas Ponidi," ucap Ponidi.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved