Menu MBG Spageti Ditolak Ratusan Siswa di Jember Karena Berbau Aneh, SPPG Bantah Basi: Mungkin Cuka
Pelaksana program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jember, Jawa Timur tidak sepenuhnya mulus berjalan di lembaga pendidikan.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Ratusan siswa dari empat lembaga pendidikan di Kecamatan Patrang, Jember, menolak makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena mencium bau tak sedap, yang diduga berasal dari makanan basi.
- Para guru langsung mengamankan makanan setelah mengecek dan mencium aroma tidak layak konsumsi, dengan total 181 porsi MBG diamankan hanya di SDN Bintoro 5.
- Makanan MBG tersebut berasal dari dapur SPPG swasta milik Yayasan TPA; pihak SPPG membantah makanan basi dan menyebut menu yang dibagikan adalah spaghetti yang menggunakan cuka sebagai bahan, sehingga aromanya mungkin dianggap asing.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jember, Jawa Timur tidak sepenuhnya mulus berjalan di lembaga pendidikan.
Ratusan siswa dari 4 lembaga, mulai SD Negeri Bintoro 5, SD Bintoro 2, SMP Negeri 15 dan TK Dharma Wanita Bintoro 02 Kecamatan Patrang Jember enggan menerima MBG yang dibagikan di sekolah.
Penolakan tersebut, kabarnya karena mereka mencium bau aneh di makanan yang dibagikan sekolah.
Mengetahui penolakan para murid , sontak guru-guru di lembaga sekolah tersebut langsung bertindak dengan mengamankan MBG.
Video guru mengamankan MBG itu sempat terekam kamera, bahkan beredar viral di media sosial warga Jember
"Tadi anak-anak tidak mau makan dari MBG, katanya bau. Kami pun langsung melakukan pengecekan," ujar Nur Fadli Guru SDN Buntoro 5 Kecamatan Patrang Jember, Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, setelah mencium aroma basi dari hidangan MBG itu, para guru yang ada langsung mengamankan makanan tersebut.
"Memang tercium seperti basi, karena kami tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami langsung mengamankan makanan tersebut,” ucap Fadli.
Baca juga: Belasan Siswa di Batu Muntah-muntah Usai Santap MBG, Dinkes Kirim Sampel Makanan Untuk Diperiksa
Fadli mengatakan ada sebanyak 181 porsi makanan yang diamankan di lembaga pendidikannya. Dia meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pelaksana untuk bertanggung jawab.
"Tolong kepada ahli gizi ataupun yang ngajakan MBG untuk Patrang jangan main-main kalau makanan untuk anak-anak. Padahal, sudah basi ini tidak layak, bisa mabuk (keracunan) kalau dimakan," pintanya.
Sebatas informasi, empat lembaga ini mendapatkan MBG dari dapur sehat milik dikelola SPPG swasta dari Yayasan Taman Pendidikan dan Asuhan (TPA).
Menanggapi hal ini Penanggungjawab SPPG TPA, Achmad Sudiyono membantah MBG yang dibagikan basi. Kata dia, menu hidangan tersebut tergolong baru.
Baca juga: Sosok Nanik S Deyang, Wakil Kepala BGN Nangis 6.452 Anak Indonesia Keracunan MBG: Saya Seorang Ibu
"Itu tidak basi namanya menu spaghetti, kami mengelolanya menggunakan cuka. Mungkin aroma cuka itu yang anggap basi," bantahnya.
Mitra Jagal Tolak Relokasi RPH Surabaya ke Osowilangun, Pemkot Bakal Rumuskan Formula Terbaik |
![]() |
---|
Program MBG Dinikmati Para Siswa di Kaki Gunung Raung Bondowoso, SPPG Siasati Medan Sulit Pakai ini |
![]() |
---|
Program MBG Disorot, Bupati Lumajang Instruksikan Pemeriksaan Berlapis Sebelum Makanan Dibagikan |
![]() |
---|
DPRD Jatim Siap Kebut Raperda Transportasi Publik Terintegrasi |
![]() |
---|
Waspada Hoax! Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat dan Konsumen Pastikan Kebenaran Informasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.