Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dokter Pastikan Makan Daging Kucing Demi Obati Diabetes adalah Hoax: Tak ada Hubungannya

Bapak kos makan kucing demi obati diabetes. Dokter pastikan tak ada hubungannya, sebut cara itu hoax

Editor: Torik Aqua
TikTok/@tigsatu
Bapak kos makan daging kucing demi obati diabetes, dokter berikan penjelasan 

TRIBUNJATIM.COM - Dokter menyebut makan daging kucing menjadi obat diabetes adalah hoax.

Ucapan itu terkait dengan kasus bapak kos di Kota Semarang yang makan daging kucing demi mengobati diabetesnya.

Dokter Penyakit Dalam sub spesialis Konsultan Gastroenterologi dan Hepatologi Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH menyebut jika daging kucing dengan diabetes melitus tak ada hubungannya sama sekali.

Ari Fahrial juga meminta agar masyarakat tak sembrono menerima informasi soal pengobatan non medis.

 Baca juga: Kejiwaan Yanto Bapak Kos yang Makan Kucing 10 Tahun untuk Diabetes, Disnakkeswan: itu Tidak Lazim

Hal ini merespons kejadian yang menggegerkan di Jawa Tengah seorang bapak kos konsumsi daging kucing dengan dalih bisa mengobati penyakit diabetesnya.

“Obat diabetes dihubungkan dengan makan daging kucing adalah hoax. Secara umum, jangan mudah untuk menerima informasi bahwa daging kucing itu bisa mengobati orang dengan diabetes melitus,” kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (10/8/2024).

Prof Ari menjelaskan bahwa penyakit diabetes melitus ini merupakan suatu penyakit kronis ketika seseorang sudah ditetapkan menderita diabetes melitus maka seumur hidup dia harus mengontrol gula darahnya.

Ada dua yang harus dilakukan saat dokter memvonis Anda mengalami diabetes.

Pertama adalah perubahan gaya hidup.

Hal ini bersangkutan dengan mengontrol berat badannya seperti mengurangi konsumsi yang mengandung gula dari minum-minuman kemasan maupun teh manis.

Lalu, olahraga secara teratur dan gaya hidup yang sehat, tentunya istirahat cukup.

Kemudian harus memperhatikan jumlah asupan kalori yang dikonsumsi.

Kedua, soal obat-obatan. Penderita dengan diabetes seumur hidupnya tidak lepas dari konsumsi obat-obatan.

Tujuannya tentu agar kondisi gula darahnya terkontrol.

Secara umum obat-obatan untuk pasien diabetes adalah obat-obatan untuk meningkatkan resistensi insulin dan bekerja untuk merangsang insulin.

“Daging kucing itu tidak bisa mengobati orang dengan diabetes melitus. Di satu sisi kucing sendiri adalah bukan hewan yang memang dagingnya itu umum dikonsumsi. Kucing ini termasuk hewan karnivora berbagai macam hewan dia konsumsi. Dampaknya kemungkinan daging kucing mengandung bakteri, parasit yang berbahaya dan sekali lagi daging kucing bukan daging yang dianjurkan untuk dikonsumsi,” pesan Prof Ari.

Diketahui sebelumnya Nur Yanto (63), pemilik kos viral karena makan daging kucing

Warga Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah ini mengonsumsi kucing untuk mengobati diabetes yang dideritanya sejak berusia 54 tahun.

"(Sejak 2010 makan kucing?) Iya, pokoknya sudah lama, iya sejak itu. Saya diabet dari umur 54 tahun, sekitar 10 tahun lalu," ucap Nur saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Kamis (8/8/2024).

Nur menceritakan, dirinya sempat melakukan pengobatan.

Namun, dia mengaku dokternya tidak memberi obat dan mulai berinisiatif mencari obat dengan mengonsumsi kucing.

Pasalnya Nur menilai daging kucing sangat rendah gula. Sementara dirinya tak mampu membeli daging karena mahal baginya. 

"Setelah makan dicek gitu gula darahnya kan memang rendah. Saya sudah parah sekali soalnya gulanya. Pokoknya (harus berobat dengan) daging, enggak harus kucing, tapi kan daging sapi mahal. Sedangkan (usaha) kos saya murah sekali," paparnya, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok yang Beri Informasi Daging Kucing Cocok untuk Pengidap Diabetes, Bapak Kos Jengah Sakit Terus

Nur mengaku, biasanya menyasar kucing yang menghampiri rumahnya dan memukul kepala kucing dengan benda tumpul hingga mati.

"Rasanya rasa daging, enak. Cari kucing di rumah kebanyakan, datang sendiri. Saya godok thok pakai magicom, biasanya (sekali masak) 3 hari habisnya, pake nasi sedikit sekali, enggak sebulan sekali (makan kucing) kan enggak mesti ada," jelasnya. 

Dia juga tidak merasa kasihan dengan kucing yang dimakan lantaran dia merasa sangat membutuhkan daging kucing.

Pemilik kos di Kelurahan Sekaran itu mengaku telah lama cerai dengan istri dan berpisah dengan keluarganya.

Kini dia hanya tinggal dengan penyewa kos.

Setiap kamar kos disewakan dengan biaya Rp 500.000 per tiga bulan. Hanya ada lima kamar yang disewakan oleh Nur.

Kendati demikian, dia tidak mengajak anak kos untuk memakan kucing karena itu merupakan inisiatifnya sendiri.

"Enggak bagi-bagi anak kos. Itu karena ide saya sendiri. Enggak dari mimpi," tambahnya.

Baca juga: Kondisi NY Juragan Kos Pemakan Kucing untuk Obat Diabetes, Gula Darah Tak Normal, Rumah Penuh Tulang

Sementara itu, Kanit Tidpiter Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Johan Widodo mengatakan Nur sudah ditetapkan sebagai tersangka namun tidak ditahan. Dia hanya dikenakan wajib lapor oleh pihak kepolisian.

Nur dijerat Pasal 91B ayat 1 UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan atau Pasal 302 KUHP.

"Ancaman hukuman penjara paling lama 2 tahun dan/atau atau denda paling banyak Rp 200 juta atau yang KUHP pidana penjara 9 bulan," ujar Johan dalam jumpa pers.

Sementara itu, penghuni yang tinggal di kos milik Nur Yanto kini berniat angkat kaki.

Para penghuni kos-kosan tersebut merasa tak nyaman setelah melihat kejadian yang viral tersebut.

NA (24), salah satu penghuni kos tersebut berencana pindah dari kos milik pelaku karena sudah merasa tak nyaman.

"Ini rencananya mau pindah, mau cari kos yang lain," ujar dia saat ditemui di lokasi, Kamis (8/8/2024).

Tak hanya dirinya, teman-teman yang tinggal di kosan tersebut juga berniat untuk pindah karena merasakan hal yang dengan dirinya. Selain tak nyaman, jika tetap tinggal di kosan tersebut menurutnya juga tak aman.

"Kemarin pak polisi juga bilang pindah kos aja biar aman," imbuhnya.

Dia menjelaskan, yang tinggal di kosan tersebut mayoritas mahasiswa. Total ada lima orang yang tinggal di kos milik pelaku yang viral makan daging kucing itu.

"Yang ngekos ada lima anak," ucap NA.

Meski demikian, dia mengakui jika biaya kos di tempat tersebut cukup murah. Per bulan penghuni kos hanya diminta bayar Rp 200 ribu per kamar.

"Di sini murah memang sebulan Rp 200 ribu," ungkapnya.

Baca juga: Kesaksian Tetangga Bapak Kos Penyantap Kucing di Semarang, NY Dikenal Sering Bikin Masalah dan Gaduh

Kapolsek Gunungpati Semarang, Kompol Agung Raharjo mengatakan, pelaku beralasan memakan daging kucing untuk menurunkan gula darah.

"Katanya yang bersangkutan (NY), untuk menyembuhkan atau menurunkan gula darah. Karena dia sakit diabetes," jelas Agung saat dikonfirmasi kompas.com.

Dia menjelaskan, Reskrim Polrestabes, Inafis Polrestabes dan Unit Polsek Gunungpati sudah datang ke lokasi kejadian untuk Melaka pendalaman.

"Kita cek dan klarifikasi kepada pelaku dan klarifikasi kepada anak kos yang mem-viralkan," terang dia.

Saat ini, kondisi kos tersebut masih beraktivitas seperti semula meski pemilik kos-nya viral di medsos gara-gara kepergok makan daging kucing.

"Masih berjalan dengan normal. Di situ ada tujuh kamar," imbuhnya.

Informasi yang dia dapatkan, pelaku telah memakan daging kucing selama satu tahun.

Alasannya untuk dijadikan obat diabetes.

"Sudah 10 kali selama setahun," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved