Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Rumah Sakit Griya Husada Madiun Angkat Bicara, Tak Pernah Tangani Pasien Korban Human Trafficking

Kabar penanganan pasien korban human trafficking yakni kasus perdagangan gelap organ tubuh manusia di Madiun akhirnya clear.

|
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Suasana Rumah Sakit Griya Husada Madiun, ketika ditemui Sabtu (10/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Rumah Sakit Griya Husada Madiun, menyikapi kabar penanganan pasien korban human trafficking, yakni kasus perdagangan gelap organ tubuh manusia, inisial CWT asal Jawa Barat. Informasi tersebut awalnya disampaikan oleh Surasto Pramuji, yang mengaku sebagai pendamping korban.

Manajemen rumah sakit mengklarifikasi viralnya pasien CWT, asal Jawa Barat, yang disebut sedang dirawat, kemudian meninggal dunia, hingga jenazahnya ditahan karena belum melunasi biaya administrasi.

Kasubag Humas, Marketing, dan Promkes Rumah Sakit Griya Husada Madiun, Vykha Raharavy, menyampaikan, pasien inisial CWT itu tidak ada di data Rumah Sakit Griya Husada Madiun.

“Baik di bulan ini maupun dua bulan sebelumnya, atau bahkan di tahun ini itu tidak ada sama sekali pasien tersebut,” ujar Raharavy, ditemui TribunJatim.com di kantornya, Sabtu (10/8/2024) .

Pihaknya menjelaskan beberapa hal terkait adanya jenazah yang disimpan di lemari pendingin selama 7 hari, tidak bisa keluar dikarenakan adanya pembiayaan yang belum lunas.

Menurutnya, Rumah Sakit Griya Husada Madiun tidak pernah ada lemari pendingin jenazah, serta tidak memiliki perangkat instalasi forensiknya. 

“Kami hanya punya ruang pemulasaran jenazah saja dan itu tidak lebih dari satu kali 24 jam,” jelasnya.

Kemudian Raharavy menegaskan, terkait adanya pihak rumah sakit yang sudah terhubung atas nama Surasto, selaku Pendamping CWT, dengan Dina sebagai Kepala ICU, untuk di Rumah Sakit Griya Husada Madiun juga tidak ada.

“Tidak ada nama Dina yang bekerja di posisi Kepala ICU. Jadi hampir bisa dipastikan bahwa kasus tersebut yang viral sebelumnya adalah tidak benar dan hoax,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved