Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Budayawan Kota Malang Kritik Keras Maraknya Penggunaan Kebaya Tak Pantas Saat Karnaval

Budayawan Kota Malang mengkritik keras maraknya penggunaan kebaya tak pantas saat karnaval. Semisal mengenakan jarit terlalu pendek di atas paha.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Budayawan Kota Malang, Isa Wahyudi atau akrab disapa Ki Demang, Rabu (10/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Saat ini, semakin marak ditemui fenomena penggunaan kebaya yang tak pantas.

Hal itu mengundang kritik keras dari budayawan Kota Malang, Isa Wahyudi.

Menurutnya, banyak peserta karnaval yang menggunakan kebaya dengan cara yang tidak semestinya.

Semisal mengenakan jarit terlalu pendek di atas paha, maupun menari dengan alunan musik DJ sambil menerima saweran.

"Saya kira ini sangat disayangkan dan tidak pada tempatnya. Ada kegiatan-kegiatan atraksi seperti itu, tetapi menggunakan pakaian adat Jawa maupun pakaian adat nusantara," ungkap pria yang juga akrab disapa Ki Demang ini, Minggu (11/8/2024).

Dirinya juga menyoroti kurangnya pengawasan dari panitia penyelenggara karnaval. Di mana seharusnya, pihak panitia membuat aturan yang jelas mengenai penggunaan budaya adat agar tak terjadi penyalahgunaan.

"Baik panitia, penyelenggara maupun pihak manapun yang terlibat. Untuk kemudian tidak mengikutsertakan peserta yang memakai busana demikian," tambahnya.

Dirinya berharap, agar masyarakat lebih menghargai nilai-nilai budaya yang terkandung dalam busana adat.

Baca juga: Deretan 4 Artis Indonesia Terlihat Anggun dengan Kebaya saat Memperingati Hari Kartini

Penggunaan kebaya haruslah sesuai dengan etika maupun sopan santun.

"Memakai kebaya hingga di atas lutut lalu kelihatan belahannya, tolonglah dihentikan. Kemudian menari memakai musik DJ di belakang sound system dan terkadang mendapat saweran, sangat tidak elok," terangnya.

Ki Demang pun menyarankan dan memberikan masukan, agar panitia karnaval membuat tema-tema yang lebih kreatif dan inovatif. Seperti tema kerajaan, perjuangan maupun tema yang lainnya.

Dengan tema yang jelas, peserta akan lebih terarah dalam memilih busana dan pertunjukan.

"Pada umumnya karnaval itu adalah mengekspresikan, dan karena ada temanya, maka mengekspresikan sesuai tema tersebut. Usung tema yang bernuansa seperti kerajaan, tema perjuangan atau mungkin tema kreativitas daur ulang dan sebagainya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved