Berita Viral
Dulu Lahir di Bekas Kandang dan Hidup Susah, Pria ini Kini Jadi Konglomerat, Kekayaannya Rp 32,4 T
Dulu lahir di bekas kandang ayam, pria ini kini jadi konglomerat. Sosok yang dimaksud adalah Hermanto Tanoko.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dulu lahir di bekas kandang ayam, pria ini kini jadi konglomerat.
Sosok yang dimaksud adalah Hermanto Tanoko.
Orang terkaya di Tanah Air ini merupakan CEO Tancorp Abadi Nusantara.
Perusahaan tersebut menaungi salah satu perusahaan cat tembok terbesar di Indonesia PT Avia Avian Tbk atau Avian Paint.
Berdasarkan Forbes, kekayaan bersih Hermanto Tanoko mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 32,4 triliun (kurs Rp 16.200).
Di tahun 2023, Hermanto Tanoko dan keluarga masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Mereka berada pada posisi 21 yang kekayaannya mencapai US$ 3,05 miliar, melansir dari TribunnewsMaker.
Kesuksesan Hermanto Tanoko tentunya didapat dari kerja kerasnya.
Ia tak lahir dari keluarga kaya raya.
Dulunya ia hidup susah, bahkan lahir di bekas kandang ayam.
Ayah dan ibunya dulunya hanya penjual palawija di kota Singosari.
Di tahun 1959 usaha orangtuanya tutup setelah pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 10 soal penduduk yang berstatus warga negara asing (WNA) dilarang berdagang eceran di kabupaten ke bawah dan wajib mengalihkan usaha mereka untuk berkebangsaan Indonesia.
Untuk itulah banyak keturunan Tionghoa yang belum WNI, kembali ke China.
Baca juga: 33 Tahun Melarat, Pria Syok saat Tahu Dirinya Anak Konglomerat, Ayah Kandung Nangis Beri Rp2,7 M
Setelah usahanya tutup, mereka menjual aset seperti rumah, toko dan kendaraan dengan harga murah.
Hal itu dilakukan agar ayah dan ibunya Hermanto bisa kembali ke China.
Saat itu Hermanto belum lahir.
Orang tua dan keempat kakaknya menunggu kedatangan kapal untuk kembali ke China namun kapal tak kunjung tiba.
Akhirnya mereka pasrah dan tinggal di kaki Gunung Kawi.
Akhirnya nenek Hermanto menjemput untuk tinggal di Pasuruan dan tinggal bersama.
Sang ayah awalnya merasa tidak nyaman jika harus tinggal bersama orang tuanya.
Namun ia tak tega melihat keempat anaknya tinggal di emperan.
Akhirnya dia tinggal dan memberikan satu syarat dengan tinggal tak lebih dari 1 tahun dan membuka toko hasil bumi di depan rumah.
Sebanyak 50 persen keuntungan diberikan kepada adik ipar sang ayah.
Baca juga: Pantas Bayi Konglomerat, Janin Syahrini Sudah Habiskan Rp 3 M Sebelum Lahir, Perlengkapan Merek Dior
Syarat ini disetujui, akhirnya datang ke Pasuruan dan memulai usaha baru dengan berdagang kacang hijau, kedelai, jagung dan hasil bumi lainnya.
Ayah Hermanto benar-benar tak ingin menyusahkan orang lain.
Tepatnya 9 bulan, mereka memutuskan meninggalkan rumah ibu dan memberikan bisnis toko hasil bumi itu ke adik iparnya.
Kemudian mereka pindah ke kota Malang dan hidup sederhana.
Di Malang, ayah Hermanto menyewa lahan ukuran 1 seperempat x 9 meter.
Dulunya lahan kosong itu bekas kandang ayam.
Kini disulap menjadi rumah tinggal bersama dengan 4 anaknya.
Di rumah bekas kandang ayam itulah Hermanto dilahirkan.
Ayah Hermanto menjadi penjual hasil bumi di Singosari dan dijual di kota Malang.
Kemudian ibunya berjualan pakaian dan barang bekas di depan rumah tersebut.
Keduanya saling bekerja sama untuk bertahan hidup.
Akhirnya mereka memiliki toko dan berkembang pesat sejak 1962, sejak Hermanto lahir.
Baca juga: Potret Anak Pertama Pamela Bowie dengan Konglomerat Armand Gunawan, Wajah si Bayi Dipuji Tampan
Di tahun 1978, ayah Hermanto memulai bisnis yang lain yakni bisnis cat.
Saat itu cat Avian masih industri rumahan.
Produksinya dilakukan secara manual, ayah Hermanto yakni Soetikno Tanoko mencampur cat menggunakan dayung kapal.
Di tahun 1982, Hermanto mulai membantu ayahnya.
Mereka memiliki pegawai toko berjumlah 18 orang.
Sang ayah pun menjadi inspirasi Hermanto mencapai kesuksesan.
Saat itu tempat produksi cat Avian, kiri kanannya masih sawah.
Namun ayah Hermanto begitu semangat dan memiliki mimpi yang besar.
Lambat laun, Avian tumbuh pesat, kerja keras Hermanto dan ayahnya membuahkan hasil.
Hermanto mulai memperbesar wilayah, memperluas jaringan pelanggan.
Langkah besar pertama yang dilakukan Hermanto adalah membangun laboratorium research and development (R&D) dengan beberapa root chemichal yang sebelumnya tidak ada di Avian.
Kini Avian menjadi pabrik cat nasional yang terbesar di Indonesia setelah 40 tahun berdiri.
Laboratoriumnya bernama Avian Innovation Center menjadi terbesar di Asia Tenggara dengan luas mencapai 5000 meter persegi.
Kisah Wanita Sukses Jualan Daster
Inilah kisah sukses wanita punya rumah megah dari jualan daster.
Wanita bernama Dini Nurdiyantini itu tinggal di Purwakarta, Jawa Barat.
Rumah megah Dini berdiri di atas lahan seluas 1.500 meter persegi.
Hunian tersebut memiliki desain klasik yang didominasi warna putih.
Dalam tayangan di Trans7, arsitektur bergaya klasik mendominasi rumah Dini sesuai dengan seleranya.
Di sisi lain, estetika minimalis yang merupakan favorit sang suami tetap terakomodasi.
"Mami emang senangnya yang klasik-klasik begini. Kalau suami senangnya yang minimalis.
Beda tuh kalau dia dia tuh enggak senang yang ada emas-mas begini," ucap Dini dikutip dari TribunTrends
Baca juga: Dulu Keluar Modal Rp 300 Ribu, Dini Kini Punya Rumah Megah dari Jualan Daster: Jangan Ngeremehin
Tak hanya eksterior, interior juga kental dengan nuansa klasik seperti di ruang keluarga hingga area dapur.
Setidaknya ada enam lampu gantung dengan total 25.000 butir lampu kristal yang menghiasi bangunan dua lantai ini.
Saat muncul di program Sobat Misqueen Trans7, Dini mengatakan dirinya harus merogoh hingga puluhan juta rupiah per tahun untuk perawatan lampu-lampu tersebut.
Sementara itu untuk ruang tengahnya, tampak ada ruang keluarga yang dilengkapi dengan deretan sofa dan meja.
Ruangan ini biasa menjadi tempat berkumpul bersama keluarga tercinta.
"Ini memang open space. Mami memang suka tak ada sekatnya," ucap Dini kepada Boiyen dan Apos.
Dini juga sering berkumpul bersama keluarga sambil bersantap makanan favorit.
Area makannya juga cukup luas. Terdapat meja panjang dan 6 buah kursi.
Baca juga: Kisah Dini Modal Rp300 Ribu Jualan Daster, Kini Sukses Bisa Beli Rumah Megah Dihiasi Kristal
Sebuah lift makin mempertegas status kemewahan rumah Dini.
Dini biasa menggunakan lift jika hendak ke lantai atas.
Dia begitu jarang menggunakan tangga jika akan ke lantai atas.
Padahal di depan lift ada tangga.
Salah satu sudut yang 'nganggur' dimanfaatkan sebagai gym sementara oleh Dini.
Sama seperti rumah mewah lainnya, terdapat kolam renang yang berukuran persegi panjang.
Rumah mewah Dini Nurdiyantini dibeli dari hasil berjualan daster.
Dini mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari tahun 2020.
Dini juga sudah beberapa kali melakukan perubahan terhadap rumahnya.
"Iya dari jualan daster. Semuanya hasil jualan daster," ucap Dini Nurdiyantini.
"Makanya jangan ngeremehin jualan daster," ucap Boiyen selaku presenter.
"Benar walaupun cuannya tipis tapi kalau quantity banyak kita jualnya wah," ucap Dini.
Dini sendiri mengungkapkan jika awalnya dia membuka usaha daster dari modal hanya Rp300 ribu.
"Modal usaha mulai dari Rp300 ribu.
Bisa asal kita harus siap kerja keras dan pokoknya ikutin aja prosesnya," pungkas Dini.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Hermanto Tanoko
CEO Tancorp Abadi Nusantara
kisah sukses
TribunHis
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Penyebab Bangunan Kecil di Tengah Sawah Habiskan Anggaran Rp 112 Juta, Dinas Pertanian: Produktif |
![]() |
---|
Buka Praktik Terapi hingga Raup Rp 500 Juta, Dokter ini Ternyata Palsu, Vonis Pasien Sakit HIV |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Kebohongan Wali Kota Arlan Terkuak, Terbukti Mutasi Kepsek Tanpa Prosedur Benar, Nasib Bak Terbalik |
![]() |
---|
Sosok Kakak Adik Pakai Seragam Sekolah Gantian karena Cuma Punya 1, Tinggal di Kontrakan, Ibu ODGJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.