Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Rawat Anak yang Sakit Urat Terjepit, Abah Nana Jual Bendera Sebulan Baru Laku 1, Haru Dibantu Polisi

Tengah viral di media sosial video penjual bendera yang dibantu polisi. Penjual bendera yang bernama Abah Nana itu berjualan di kawasan Padaralang

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @wali_umat
Rawat Anak yang Sakit Urat Terjepit, Abah Nana Jual Bendera Sebulan Baru Laku 1, Haru Dibantu Polisi 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video penjual bendera yang dibantu polisi.

Penjual bendera yang bernama Abah Nana itu berjualan di kawasan Padaralang, Kabupaten Bandung Barat.

Sudah sebulan berjualan, bendera dagangan Abah Nana baru laku satu.

Ia pun kemudian mendapat rezeki tak terduga dari seorang polisi.

Baca juga: Adi Penjual Bendera Musiman HUT RI Tidur di Kolong Demi Adu Nasib Keluarga, Dagangan Mulai Rp 5 Ribu

Kisah pilunya dibagikan akun Instagram seorang polisi @bangrizky_goww dan viral dibagikan ulang akun Instagram @wali_umat, Selasa (13/8/2024).

Dalam video tersebut memperlihatkan polisi tersebut tak sengaja melihat penjual bendera tersebut lapaknya sepi pembeli.

Ia juga prihatin karena melihat penjual bendera tersebut tampak sudah tua.

Pak polisi itu pun menghampirinya dan berbincang dengan penjual bendera di sekitar Padalarang, Bandung Barat tersebut.

Lantas, penjual bendera yang sudah lanjut usia itu menceritakan bahwa dirinya berjualan bendera sejak bulan Juli 2024.

Namun, meski sudah sebulan lamanya berjualan, ia mengaku baru satu bendera yang laku terjual, melansir dari TribunJabar.

Baca juga: Cerita Megawati Bawa Bendera Merah Putih Asli Dijahit Fatmawati, Anggota Paskibraka HUT Ke-19 RI

Diketahui penjual bendera tersebut ternyata pula merantau ke Padalarang untuk berjualan bendera.

Ia berasal dari Babakan Tarogong, Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Penjual bendera bernama Abah Nana tersebut setiap tahun berjualan.

Abah Nana mengungkap penjualannya sepi dibandingkan tahun sebelumnya.

Padahal, ia sudah mengeluarkan modal untuk menjual bendera tersebut dengan mengontrak di Padalarang.

Tak sendiri, bahkan Abah Nana membawa serta anaknya ikut tinggal dengannya karena sedang sakit.

Ia merawat anaknya tersebut yang sudah berusia sekitar 40 tahun.

Baca juga: Cara Unik Warga Pakisaji Malang Sambut HUT RI ke-79, Pasang Bendera Sepanjang 308 Meter

Ternyata anaknya tersebut masih harus dirawatnya karena menderita sakit urat terjepit sehingga tak mampu untuk bekerja.

Alhasil, kondisi sang anak tersebut, Abah Nana tetap menjadi tulang punggung keluarga.

Padahal dari hasil penjualan benderanya tersebut tidak seberapa.

Abah Nana tinggal dengan anaknya karena sang istri sudah meninggal dunia.

Mendengar kisah pilu Abah Nana, tersebut akhirnya Pak Polisi membeli beberapa dagangannya.

Tak hanya membeli, Pak Polisi itu juga memberikan beberapa sejumlah uang untuk Abah Nana tersebut.

Pak Polisi itu juga memberikan sembako untuknya.

Lanjut Pak Polisi itu juga memberikan pesan menyentuh agar penjual bendera tersebut tetap tegar.

Pak Polisi itu juga mendoakan agar penjual bendera tesebut mendapatkan rezeki tak terduga.

Baca juga: Kumpulan Arti Mimpi Upacara Bendera di Istana Negara, Cerminan Rasa Cinta Tanah Air dan Patriotisme

Tak lupa, Abah Nana juga mendoakan kembali kebaikan Pak Polisi dermawan tersebut sembari menahan terharu.

Kini, kisah pilu Abah Nana penjual bendera di Padalarang yang sepi pembeli viral dan menarik perhatian warganet.

Tak sedikit warganet merasa iba dan simpati atas nasib yang dialami penjual bendera tersebut.

Sementara itu, penjual bendera yang viral lainnya bernama Adi.

Adi berjualan di pinggir jalan kawasan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.

Rela adu nasib di ibu kota, Adi melakukan semua itu semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Adi (42), perantau asal Cirebon, Jawa Barat, itu sudah 5 tahun mengadu nasib dengan berjualan bendera menjelang HUT Kemerdekaan RI.

Tanpa menyewa tempat singgah, Adi memilih untuk tinggal di kolong meja yang digunakannya untuk berjualan.

Baca juga: Bersepeda 1945 Km, Dua Cyclist Ini Berangkat dari Surabaya ke IKN untuk Upacara Bendera HUT RI

Adi mengaku rela meninggalkan keluarganya yang berada di kampung untuk mengadu nasib demi memenuhi kebutuhan hidup.

“Ya buat jajan anak saya, sekolah, dan kebutuhan yang lain,” ujar Adi kepada tim Wartakotalive.com, Senin (5/8/2024), seperti dikutip TribunJatim.com, Selasa (7/8/2024).

Diketahui dalam sehari, ketika dalam kondisi ramai, Adi mampu meraup pendapatan Rp1 juta - Rp2 juta.

 Namun, ketika sepi pembeli, Adi bahkan pernah dalam 2 hari baru melayani pelanggan dengan pendapatan yang hanya mampu untuk membeli sesuap nasi untuknya.

Dalam berdagang, ayah dua anak tersebut mematok harga yang relatif terjangkau mulai dari Rp5.000 hingga yang termahal Rp300.000.

Adi juga mengaku, jika barang-barang yang dijualnya dibawa langsung dari Cirebon.

“Iya, dari Cirebon. Asli bawa ke sini,” jelas Adi.

Sebelumnya pria asal Palimanan, Cirebon, ini sehari-hari berjualan mainan di kawasan Bekasi untuk menghidupi keluarga kecilnya.

“Saya dagang. Dagang mainan di Bekasi kalau bulan-bulan biasa,” pungkasnya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved