Berita Viral
Kisah Petani Dulu Diejek, Kini Berhasil Sekolahkan 10 Anaknya Jadi Orang Sukses: Bukan Sombong
Kisah petani dulu diejek, kini justru berhasil sekolahkan 10 anaknya jadi orang sukses.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dulu diejek, seorang petani kini berhasil membesarkan 10 anaknya hingga menjadi orang sukses.
Kisah si petani viral setelah diunggah salah satu anaknya melalui akun TikTok @leonardorl_, beberapa waktu lalu.
Pasangan suami istri yang bekerja sebagai petani ini memiliki lima anak perempuan dan lima anak laki-laki.
Tampak dari unggahan tersebut, pasangan petani ini sempat diejek lantaran memiliki banyak anak.
Kesepuluh anak tersebut lahir dari keluarga yang sederhana yang orang tuanya hanya bekerja sebagai petani.
"Inilah kami yang terlahir dari keluarga sederhana, orang tua kami hanyalah seorang petani yang memiliki 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki," tulis keterangan.
Leonardo mengatakan bahwa orang tuanya dulu sempat diejek karena memiliki anak banyak.
Orang yang mengejek bahkan ragu akan masa depan Leonardo dan saudara-saudaranya.
Pada kenyataannya, tidak ada yang mustahil berkat usaha dan doa orang tuanya.
Orang tua Leonardo mampu menyekolahkan kesepuluh anaknya tersebut.
Leonardo mengatakan karena keberhasilannya dan saudaranya yang lain, orang tua mereka pun sempat dikiria memiliki puluhan hektar tanah.
Padahal orang tuanya hanya petani biasa.
"Banyak yang mengira orang tua kami memiliki tanah berhektar, petani sawit, dll
tapi kenyataannya tidak seperti itu orang tua kami hanyalah petani biasa," tulis sang anak Leonardo.
Baca juga: Dulu Jualan Kue, Veddriq Leonardo Kini Berhasil Raih Emas Olimpiade Paris 2024, Guru: Anaknya Ulet
Untuk makan sehari-hari, mereka hanya bisa makan ubi dan masakan seadanya karena keterbatasan ekonomi.
Namun karena kerja keras orang tua petani tersebut banting tulang, kesepuluh anaknya disekolahkan sehingga bisa berhasil.
Keberhasilan 10 anak petani tersebut dimulai dari kerja keras orang tuanya menyekolahkan kakak pertamanya.
"Singkat cerita kenapa kami rata-rata berhasil karena itu diawali dari kakak pertama yang mana orangtua kami bersusah payah menyekolahkan anak pertama," paparnya.
Rupanya orang tua petani tersebut sempat berutang dibantu dengan hasil perkebunan dan hasil taninya.
Setelah anak pertama sukses, di situlah sang kakak menjadi jembatan untuk adik-adiknya untuk melanjutkan sekolah.
Kesepuluh anak dari petani tersebut ada yang berprofesi sebagai tentara, guru, pekerja di tambang, ibu rumah tangga, pelaut, lulusan magister, hingga lulusan farmasi.

Lebih lanjut Leonardo pun mengatakan, dirinya membagikan kisah keberhasilan orang tuanya membesarkan anak-anaknya bukan karena sombong.
Ia berharap kisah orang tuanya yang hanya bekerja sebagai petani tetap bisa sukses membesarkan anaknya menjadi inspirasi orang lain.
"Jadi saya posting foto ini bukan karena saya sombong atau pengen pamer,
tapi dengan postingan ini saya berharap bisa menginspirasi anak-anak muda khususnya yang anak petani bahkan yang kurang mampu untuk dijadikan contoh dalam meraih masa depan
Jadi janganlah mudah menyerah selagi ada niat dan dukungan dari orangtua percayalah kalian juga pasti bisa," ungkap pesan salah satu anak petani tersebut.
Lihat videonya di sini >>>>> LINK
Sementara itu, kisah seorang anak petani sawit dapat beasiswa kuliah gratis di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta juga menginspirasi.
Sosok anak petani sawit tersebut adalah Made Emilia Cahyati atau Emil yang kini menjadi perbicangan.
Emil sendiri tak menyangka dirinya akan diterima kuliah di kampus UGM.
Gadis berusia 18 ini diterima kuliah di prodi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan UGM, lewat Jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi atau SNBP.
Tidak hanya lolos masuk UGM tanpa tes, Emil juga mendapat beasiswa UKT pendidikan Unggul Bersubsidi sebesar 100 persen atau biaya kuliah gratis dari UGM.
Emil sebenarnya juga tidak menyangka akan diterima kuliah di kampus UGM.
Sebab menurut cerita para gurunya, belum pernah satupun alumni SMA 1 Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, yang diterima kuliah di kampus UGM.
"Emil, yakin mau ambil UGM?" tanya gurunya saat itu.
"Saya yakin Bu," kata Emil, meski dalam hatinya penuh rasa tidak percaya diri, dikutip dari Tribun Manado pada Kamis (25/7/2024).
Namun Emil meyakinkan dirinya untuk memilih kuliah di UGM.
Pasalnya sejak di bangku Sekolah Dasar hingga bangku SMP dan SMA, ia tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah favorit.
Bahkan jarak sekolah SMA dari rumahnya ditempuh hingga 45 menit menaiki kendaraan roda dua melewati area kebun sawit.
Baca juga: Dulu Gembala Sapi & Tinggal di Gerobak, Ikrang Kini Sukses Jadi Pengusaha Tambak Udang: Punya 14
"Saya bergantian dengan teman setiap tiga hari sekali gantian bawa motor, patungan bensin," katanya.
Pernah sesekali ban bocor, Emil dan temannya terpaksa datang terlambat sampai ke sekolah.
Jika ban bocor di jalan, ia menunggu teman satu sekolah lainnya yang melintas.
Kemudian temannya ini membantu mendorong atau Emil menelepon ayahnya untuk menjemput.
Meski tinggal di kawasan transmigran, tidak menyurutkan langkah Emil untuk bisa mengenyam kuliah di kampus UGM.
Berbagai cara ia lakukan untuk bisa masuk UGM tanpa tes dengan mengikuti berbagai perlombaan.
Menurutnya tidak ada yang tidak mungkin asal mau berusaha.
"Dari awal memang saya sudah niat mau masuk UGM karena Yogyakarta terkenal dengan pendidikannya."
"Dulu saja sekolah SMP saya termasuk daerah 3T. Lalu SMA saya tidak masuk daftar ranking 1000 SMA terbaik di Indonesia."
"Paling tidak saya bisa masuk ke kampus favorit," kata anak kedua dari pasangan I Kadek Somadana dan Ni Luh Ernawati ini.

Semasa bersekolah, Emil dikenal sebagai sosok yang berprestasi.
Ia pernah menjuarai lomba dari tingkat provinsi maupun nasional.
Selama di bangku sekolah, Emil langganan juara kelas masuk rata-rata tiga besar.
Ketertarikannya pada pelajaran matematika dan sastra mendorongnya mengikuti berbagai perlombaan dan sering berhasil menjadi juara.
Emil pernah mendapat juara 1 bidang matematika pada lomba Olimpiade Sains Nasional Tingkat Mauju pada April 2023 se-Sulawesi Barat.
Selain itu, ia juga pernah meraih juara 1 bidang lomba menulis cerpen pada Festival Lomba Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMA tingkat Kabupaten Mamuju Tengah.
Di tingkat nasional, Emil juga pernah lolos lomba Utsawa Dharmagita Agama Hindu tahun 2021 yang diselenggarakan Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kemenag RI untuk kategori remaja.
Lalu di 2024 ini ia pun kembali lolos di ajang yang sama yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah.
Pria Ngaku-ngaku Aparat Tampar Pedagang Sayur yang Kibarkan Bendera One Piece: Jangan! |
![]() |
---|
Istri Ngamuk di Kantor Pengadilan Tuntut Ganti Rugi Rp1 M, Nyebut Nama Hotman Paris |
![]() |
---|
Klarifikasi Bupati Sudewo setelah Disebut Tantang 50.000 Warga Demo, Minta Maaf: Tidak Bermaksud |
![]() |
---|
Juladi Mau Diusir Warga Tapi Minta Dicarikan Tempat Tinggal, Wali Kota Semarang Turun Tangan |
![]() |
---|
Daftar Kasus Bupati Pati Sudewo yang Tantang Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen, Terserat Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.