Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Lokal

Sosok Pedagang Pentol Gresik Naik Motor ke IKN Demi Upacara 17 Agustus, Modal Rp2,5 Juta: Sudah Niat

Perjuangan pedagang pentol di Gresik demi menjadi saksi sejarah upacara kenegaraan perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) ini tak main-main.

ISTIMEWA/TRIBUN JATIM NETWORK
Perjuangan pedagang pentol di Gresik demi menjadi saksi sejarah upacara kenegaraan perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) ini tak main-main. Muklasin rela naik motor tuanya pergi ke IKN. 

TRIBUNJATIM.COM - Perjuangan pedagang pentol di Gresik demi menjadi saksi sejarah upacara kenegaraan perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) ini tak main-main.

Kisahnya pun menyita perhatian hingga viral di media sosial.

Bagaimana tidak, ia nekat pergi ke IKN dengan mengendarai motor tuanya.

Ia melakukan perjalanan itu berjam-jam hingga sampai di Sepaku.

Sosok pedagang pentol naik motor ke IKN tersebut adalah Muklasin (48).

Muklasin nekat ke IKN demi ikuti upacara 17 Agustus mendatang.

Baca juga: Pasrah Orangtua Paskibraka Putri IKN Tahu Anaknya Disuruh Lepas Jilbab, Padahal Bantah Setuju

Muklasin merupakan warga Sumput, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

Muklasin berangkat mengendarai sepeda motor Yamaha.

Berangkat dari Gresik ke pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Menyeberangi lautan sampai ke Balikpapan.

Kemudian mengendarai sepeda motor tuanya itu berjam-jam sampai di Sepaku.

Sempat mengalami masalah, Uang sakunya yang dibawa Rp 2,5 juta untuk bertahan hidup sampai 17 Agustus besok.

"Sampai di IKN alhamdulilah bisa berfoto," ujar Muklasin melalui sambungan seluler, Kamis (15/8/2024).

Muklasin, seorang pedagang pentol korea tiba di Ibu Kota Negara, Rabu (14/8/2024) malam.
Muklasin, seorang pedagang pentol korea tiba di Ibu Kota Negara, Rabu (14/8/2024) malam. (Istimewa/TribunJatim.com)

Dia saat ini tidur di aula milik warga dekat IKN.

Muklasin bisa melihat langsung perkembangan IKN yang akan menjadi lokasi upacara kenegaraan beberapa hari lagi.

Muklasin mengaku sejak Pilpres 2024, bertekad untuk berangkat ke IKN meskipun mengendarai sepeda motor.

Membawa atribut bendera, foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.

Dia juga sudah menyiapkan seragam sekolah untuk atribut yang digunakan saat upacara kenegaraan 17 Agustus di IKN.

"Saya sudah niat sejak Februari lalu, untuk ikut upacara di IKN, saya sudah bawa baju seragam SD untuk upacara di IKN, kalau tidak boleh masuk IKN ikut upacara di dekat sana juga tidak apa-apa," bebernya.

Muklasin ingin menjadi saksi sejarah upacara kenegaraan perdana di Ibu Kota Negara yang berada di Kalimantan.

"Sementara jual pentol korea libur dulu, setelah upacara saya pulang naik motor ke Gresik," tambahnya. 

Baca juga: Cerita Pedagang Pentol dari Gresik Pergi ke IKN Kendarai Motor, Ingin Ikut Upacara 17 Agustus

Sementara itu kisah viral lainnya, dua pria bersepeda ke IKN sejauh 1945 KM.

Mereka adalah Sugeng Santoso (64) dan Wirawan Dwi (42). 

Keduanya memulai bersepeda sejauh 1945 KM menuju ke IKN, Kamis (1/8/2024).

Dua pesepeda asal Sidoarjo ini memilih memulai perjalanannya dari Tugu Pahlawan dan Titik Nol Surabaya, Kamis (1/8/2024).

Surabaya sebagai kota pahlawan dianggap tepat, untuk mewakili semangat perjalanan menempuh 1945 kilometer itu.

"Mudah-mudahan semangat para pahlawan ini menguatkan kami saat menempuh jalan ribuan kilometer itu," ujar Wirawan.

Wirawan menjelaskan, perjalanannya ke IKN dengan bersepeda ini diberi tema "1945 KM, Bersepeda untuk Indonesia".

Menurut Wirawan, angka 1945 diambil dari tahun kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Sosok Perancang Istana Garuda IKN yang Disebut Mirip Kelelawar, Tak Masalah Dikritik: Udah Biasa

Selain itu, tema ini dipilih untuk mewakili rasa syukurnya pada Indonesia, tempat dengan beragam keragaman namun dengan toleransi yang begitu tinggi.

"Indonesia ini punya 1340 suku, 715 bahasa daerah, dan ada 6 agama, tapi kita punya toleransi yang sangat tinggi. Kita masih sangat nyaman berkomunikasi dan bekerjasama dengan teman yang berbeda suku, ras maupun agama. Hanya ada di Indonesia. Coba kalo di luar negeri, beda suku atau agama, gesekannya bisa luar biasa," kata pria 42 tahun itu.

Karena itulah, kata Wirawan, perjalanan bersepeda ini dilakukan, dalam rangka bersyukur telah terlahir dan dibesarkan di Indonesia.

"Dengan beragam dinamika di negeri ini, kami bersyukur sudah terlahir dan besar di Indonesia, alhamdulillah. Perjalanan kami ini juga akan mengekplorasi tempat wisata dan kuliner Indonesia, kami akan posting di medsos kami," kata pria yang aktif di komunitas sepeda GXid Gerbangkertosusila ini.

Sementara Sugeng Santoso, menyampaikan alasan mengapa Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tujuan dari bersepedanya.

"IKN ini masa depan Indonesia setelah DPR menyetujui RUU yang kini sudah menjadi Undang-undang. Karenanya, kami juga ingin bersepeda dan melakukan upacara di sana." kata pria yang sering dipanggil Opa Sugai itu.

Sugeng menyampaikan, perjalanan 1945 KM ini dimulai dari Kota Pahlawan Surabaya lalu terbang ke Pontianak.

"Kami akan melewati empat provinsi, Kalbar, Kalteng, Kalsel, lalu finis di Bontang Kaltim. Target kami tanggal 17 Agustus, bisa sampaik IKN dan upacara di sana," kata pria 64 tahun yang pernah bersepeda ke Mekkah itu.

Sugeng berharap perjalannya ini bisa memberi motivasi pada yang lain, khususnya untuk generasi muda dalam memperingati kemerdekaan RI.

Perjalanan start kedua cyclist di Tugu Pahlawan Surabaya ini ditemani beberapa cyclist dari Komunitas GXid Gerbangkertosusila.

Di perjalanan, Sugeng mengaku akan bertemu komunitas bersepeda Equator dari Bandung yang juga akan melakukan perjalanan bersepeda ke Kalimantan.

"Sluman, slumun, slamet, mohon doanya untuk kami," mohon Sugeng.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved