262 WBP Lapas Kelas IIA Bojonegoro Terima Remisi HUT Kemerdekaan RI ke-79, 8 Orang Langsung Bebas

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Sebanyak 262 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Bojonegoro menerima remisi pada HUT Kemerdekaan RI ke-79. 

Penyerahan remisi itu diseremonikan di lapas pada Sabtu (17/8/2024) pagi.

Acara dihadiri oleh Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, beserta jajarannya, berikut forkopimda. 

Kepala Lapas Bojonegoro, Sugeng Indrawan mengemukakan, ada 254 WBP yang mendapatkan Remisi Umum I.

Rinciannya 54 WBP dapat remisi umum 1 bulan, 50 dan WBP remisi umum 2 bulan. 

Lalu, 62 WBP remisi umum 3 bulan, 60 WBP remisi umum 4 bulan, 24 WBP remisi umum 5 bulan, serta 4 WBP remisi umum 6 bulan.

Sedangkan Remisi Umum II atau langsung bebas, diterima 8 WBP.  

"Rinciannya, 2 WBP dapat remisi umum 1 bulan, 2 WBP remisi umum 3 bulan, 3 WBP remisi umum 4 bulan, dan 1 WBP remisi umum 5 bulan," ujarnya, Sabtu (17/8/2024) siang. 

Total sebanyak 262 WBP Lapas Bojonegoro yang menerima remisi HUT Kemerdekaan RI ke-79 ini, terang Sugeng, memenuhi syarat seluruhnya. Yakni, sudah menjalani pidana 6 bulan lebih. 

Baca juga: 25 Narapidana Beragama Budha di Jatim Dapat Remisi Hari Waisak Tahun 2024

"Serta, mereka berperilaku baik dan teratur dalam menjalani setiap program pembinaan di Lapas Bojonegoro," imbuh pria asal Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), ini. 

Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengucapkan selamat kepada seluruh WBP Lapas Bojonegoro yang telah menerima remisi pada HUT Kemerdekaan RI ke-79 ini. 

"Melalui pemberian remisi ini, WBP diharap menjadi pribadi yang lebih baik untuk ke depannya," ujar Pj Bupati Bojonegoro asal Palembang, Sumatra Selatan, tersebut. 

Lebih dari itu, Adriyanto berharap, setiap WBP yang nantinya sudah bebas dapat memberi kontribusi positif dalam membangun daerahnya.  

"Juga jadi contah bagi masyarakat sekitarnya untuk menegakkan hukum dan norma-norma yang ada di masyarakat," jelas Pj Bupati Bojonegoro yang juga pejabat di Kemenkeu RI itu.