Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bantah Tangkap 14 Aktivis Bentang Banner 'Indonesia is Not For Sale' di IKN, Polisi: Makan-makan

Di balik kemeriahan upacara HUT RI di IKN Kaltim, ada sebuah aksi protes dari aktivis lingkungan dan warga terdampak.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Greenpeace via TribunKaltim.co
Masyarakat lakukan aksi bentangkan banner bertuliskan Indonesia is Not For Sale, Merdeka! di Jembatan Pulau Balang dalam rangka HUT ke-79 RI 

TRIBUNJATIM.COM - Dengan sederet kemegahannya, upacara HUT RI di IKN Kalimantan Timur rampung digelar, Sabtu (17/8/2024). 

Namun di balik kemeriahan upacara HUT RI di IKN Kaltim, ada sebuah aksi protes dari aktivis lingkungan dan warga terdampak.

Sebuah warna merah berukuran 50×15 meter bertuliskan Indonesia is Not For Sale di Jembatan Pulau Balang.

Diketahui Jembatan Pulau Balang ini menghubungkan Kota Balikpapan dengan Penajam Paser Utara menuju ke Ibu Kota Nusantara.

Beberapa waktu yang lalu sebelum upacara HUT RI, Presiden Jokowi meresmikan Jembatan Pulau Balang dengan mengajak sejumlah influencer.

Jembatan Pulau Balang dibuka khusus untuk tamu-tamu upacara HUT RI di IKN, tapi belum untuk masyarakat umum

Namun berbeda dengan mewahnya acara yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Perayaan ini menjadi momen bagi masyarakat untuk menyuarakan berbagai keresahan tentang kerusakan lingkungan hidup dan pelemahan demokrasi di Tanah Air.

Banner Indonesia is Not For Sale ini sendiri merupakan aksi dari Koalisi Tanah untuk Rakyat (Titura).

Titura terdiri dari sejumlah organisasi masyarakat sipil dan warga di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Koalisi Titura merupakan gabungan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yakni Warga Korban Proyek IKN, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kaltim, Jatam Kaltim, Pokja 30, Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kaltim, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kaltim, Pokja Pesisir Balikpapan, PBH Peradi, Greenpeace Indonesia, Trend Asia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Eksekutif Nasional (Eknas) Walhi, PBHI.

Koalisi Titura menyoroti dampak negatif pembangunan IKN, seperti kerusakan hutan dan penggusuran hak masyarakat adat. 

Dilansir dari laman resmi Greenpeace.org, sejumlah banner lainnya terkembang dari atas perahu kayu yang melakukan parade HUT Kemerdekaan RI di perairan di bawah jembatan.

Beberapa di antaranya bertuliskan "Selamatkan Teluk Balikpapan", "Tanah untuk Rakyat", "Digusur PSN, Belum Merdeka 100 persen", "Belum Merdeka Bersuara", "79 Tahun Merdeka, 190 Tahun Dijajah", dan banyak lainnya.

Baca juga: Kecewanya Katno 2500 Porsi Bakso Batal Dipesan Jokowi untuk Perayaan HUT RI di IKN: Sudah Siap

Aksi ini dapat dilihat langsung melalui akun Instagram resmi @greenpeace dan @walhi.nasional.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved