Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bantah Tangkap 14 Aktivis Bentang Banner 'Indonesia is Not For Sale' di IKN, Polisi: Makan-makan

Di balik kemeriahan upacara HUT RI di IKN Kaltim, ada sebuah aksi protes dari aktivis lingkungan dan warga terdampak.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Greenpeace via TribunKaltim.co
Masyarakat lakukan aksi bentangkan banner bertuliskan Indonesia is Not For Sale, Merdeka! di Jembatan Pulau Balang dalam rangka HUT ke-79 RI 

"Kemarin, kita melihat peringatan yang digelar secara megah di istana baru, sedangkan upacara yang dilakukan warga dilaksanakan secara sederhana," kata Niken.

Banner Indonesia is Not For Sale yang dibentangkan di Jembatan Pulau Balang, Sabtu (17/8/2024).
Banner Indonesia is Not For Sale yang dibentangkan di Jembatan Pulau Balang, Sabtu (17/8/2024). (Greenpeace Indonesia)

Sementara itu, Advokat Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Edy Kurniawan, menjelaskan kronologi penahanan.

"Mulanya, upacara berlangsung khidmat, ada penyampaian pahlawan lingkungan dan HAM yang gugur."

"Hingga sekitar pukul setengah 12 terjadi pengepungan oleh Polairud dan Angkatan Laut," jelas Edy.

Ia menyebutkan, awalnya sekitar 30 orang diamankan, baik di lokasi perayaan maupun dalam perjalanan pulang.

Namun yang dibawa ke Polres PPU hanya 14 orang.

"14 orang tersebut adalah tim pemanjat yang mengibarkan spanduk di Jembatan Pulau Balang, ditambah dengan tim hukum lainnya."

"Ada yang mengalami kekerasan, termasuk satu orang yang pingsan," lanjutnya.

Edy juga menambahkan bahwa mereka dibawa ke Polres PPU sore harinya dan hanya didata, tanpa pemeriksaan lebih lanjut.

Namun kepulangan para aktivis tersebut tertunda akibat adanya tekanan dari ormas yang muncul di Polres PPU.

"Teman-teman yang diamankan komplain karena diduga ormas tersebut sengaja dimobilisasi oleh aparat," kata Edy.

Alhasil para aktivis tersebut baru bisa pulang malam hari dengan pengawalan aparat hingga pelabuhan.

Meskipun Edy menduga pembuntutan setelah mereka kembali ke Balikpapan.

Baca juga: Sosok Pedagang Pentol Gresik Naik Motor ke IKN Demi Upacara 17 Agustus, Modal Rp2,5 Juta: Sudah Niat

Kendati begitu, Polda Kaltim membantah telah menangkap 14 orang aktivis tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, membantah perilaku intimidatif yang dilakukan oleh sejumlah aparat terhadap para jurnalis dan aktivis.

"Enggak lah," singkat Kombes Pol Yuliyanto kepada TribunKaltim.co, Minggu (18/8/2024) sore.

Dia tak menampik 14 aktivis bersama pendamping hukumnya dibawa ke Polres PPU, namun bukan untuk alasan penahanan.

Sementara rombongan jurnalis yang meliput telah lebih dulu kembali ke Balikpapan menggunakan kapal.

Saat ditanya lebih lanjut alasan aktivis tersebut dibawa menuju Mapolres PPU, Kombes Pol Yuliyanto belum memberikan keterangan yang spesifik.

Menurutnya, penggiringan aktivis tersebut hanya dalam rangka makan bersama.

"Makan-makan (saja), enggak ada yang ditahan," katanya.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved