Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Larisnya Bisnis Air Bersih di IKN, Eko dari Tulungagung Bisa Raup Rp100 Juta: Ya Miliaran Tiap Bulan

Bisnis penyediaan air bersih menjadi bisnis yang paling diminati di IKN dan wilayah sekitarnya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNKALTIM.CO/SETYA KRISNA SUMARGO
Bisnis air bersih di IKN raup cuan miliaran rupiah 

Mereka berkeliling mengirim ke pembeli rumahan maupun ke perusahaan dengan harga lebih tinggi.

Jika dihitung termasuk penjualan eceran di tingkat pengedar air bersih, nilai putaran uang di bisnis air bersih di kawasan IKN ini bisa berlipat-lipat miliaran rupiah.

Baca juga: Kecewanya Katno 2500 Porsi Bakso Batal Dipesan Jokowi untuk Perayaan HUT RI di IKN: Sudah Siap

Air bersih sudah jadi masalah sejak sebelum proyek IKN dimulai.

Sebelum ada IKN, warga relatif tidak punya masalah dengan ketersediaan air bersih.

Jaringan PDAM juga belum ada di wilayah Sepaku, jika terjadi krisis, warga akhirnya membeli.

Masyarakat pun sangat tergantung sumber air sungai yang melimpah di musim hujan, tapi mengering di saat kemarau.

Sumber air sumur juga sangat terbatas, karena umumnya air mengandung zat besi yang cukup parah.

Maka selain memenuhi kebutuhan proyek IKN berikut ribuan pekerja konstruksi di dalamnya, air bersih ini juga dibeli warga masyarakat biasa di Sepaku.

Riko warga Desa Bumi Harapan di Sepaku mengatakan, sejak proyek IKN dimulai, sumber air cepat mengering karena memenuhi kebutuhan yang meningkat berkali lipat.

"Ya, karena belum masuk sampai sini jaringan PDAM, jadi air kita beli di luar," ujar Riko, warga Bumi Harapan di Kecamatan Sepaku.

Di tingkat konsumen atau warga, air bersih dari luar dibeli seharga Rp80.000 sampai Rp100.000 per tandon dengan kapasitas 1.200 liter.

Bisa dihitung berapa selisih harga dari depo hingga ke tingkat konsumen.

Suasana depo penyedia air bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN), wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu (18/8/2024).
Suasana depo penyedia air bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN), wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu (18/8/2024). (TRIBUNKALTIM.CO/SETYA KRISNA SUMARGO)

Selain membeli air dari luar, sebagian warga juga memiliki sumur sendiri yang digali di samping rumah.

Namun, saat musim hujan tiba, air sumur sering kali menjadi kotor dan memaksa warga untuk kembali membeli air dari luar.

"Ada sumur sendiri, tapi kalau hujan deras berhari-hari itu kita pesan dari luar, karena air sumurnya kotor kemasukan lumpur tanah," timpal Hasna, warga lain Desa Bumi Harapan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved