Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nur Penjual Tempe Bunuh Bayi 2 Bulan karena Nangis, Istri Panik Lihat Anak Lemas Sepulang Kondangan

Seorang pria bernama Nur Fadilah (27) membunuh bayinya yang masih berusia dua bulan. Peristiwa ini terjadi di Jawa Tengah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATENG.COM/INDRA DWI PURNOMO
Nur Penjual Tempe Bunuh Bayi 2 Bulan karena Nangis, Istri Panik Lihat Anak Lemas Sepulang Kondangan 

Yusuf menambahkan, hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar.

"Bayi umur 2 bulan. Jenis kelamin laki-laki. Berdasarkan keterangan dari puskesmas sudah meninggal dunia," pungkasnya.

Baca juga: Masih Ingat Kasus Ayah Bunuh Anak di Gresik, Nasib Pelaku Divonis Berat, Dipenjara Seumur Hidup

Peristiwa serupa juga pernah terjadi di Kota Pekanbaru, Riau.

Pelaku berinisial MIW (21) ditangkap polisi karena melakukan kekerasan terhadap anak kandungnya yang masih bayi hingga tewas.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana Putra mengatakan, peristiwa terjadi di rumah pelaku di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Selasa (19/9/2023), sekitar pukul 16.30 WIB.

"Pelaku MIW melakukan kekerasan terhadap bayinya bernama Aulia Putri Wibowo, yang berusia lima bulan hingga meninggal dunia". 

"Saat ini, pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polresta Pekanbaru," ujar Berry kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Jumat (22/9/2023).

Berry mengatakan, pelaku memukul bagian wajah bayinya dan membekap mulutnya.

Dari hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, ditemukan bekas luka pada hidung, bekas darah pada lobang hidung, dan bibir membiru.

"Dari keterangan pihak medis, penyebab kematian korban akibat kekerasan benda tumpul di daerah mulut dan rahang, sehingga menimbulkan mati lemas". 

"Berdasarkan pola dan gambaran luka yang ada pada tubuh korban, sesuai dengan kasus pembekapan," ungkap Berry.

Baca juga: Ayah Bunuh Bayi di Pati Pura-pura Ikut Wirid Agar Tak Ketahuan, Istri Pingsan Hadapi Kenyataan Hidup

Kepada polisi, pelaku mengaku melakukan kekerasan karena bayi karena sering menangis sehingga membuatnya kesal.

"Pelaku merasa kesal karena bayinya sering menangis, sehingga melakukan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata Berry.

Kasus kekerasan terhadap anak kandung ini dilaporkan oleh Syafirah Fitriana (34), seorang guru honorer, ibu dari istri pelaku atau mertuanya.

Saat itu, pelapor pulang dari mengajar melihat korban terbaring dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur dan ditutupi selimut sambil dielus punggungnya oleh ibunya, Delfira Fransiska.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved