Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

1 Pertanyaan Anak SD yang Bikin Mantan Presiden Senyum dan Heran, Sampai Penasaran Disuruh Siapa

Seorang anak SD bikin mantan Presiden RI tersenyum dan heran, anak SD tersebut berhasil membuat Soeharto menjawab dengan lugas soal tata negara.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
Soeharto mantan presiden RI itu pernah dibuat heran dan terdiam Mendengar 1 pertanyaan seorang anak SD. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah pertanyaan yang diajukan seorang anak SD terhadap mantan Presiden RI ini jadi sorotan.

Dalam video yang diunggah seperti dikutip TribunJatim.com dari YouTube MH Soeharto, Jumat (23/8/2024), tampak Soeharto berdiri bersama beberapa anak-anak sekolah dasar.

Di tengah-tengah sesi tanya jawab, Soeharto mendapatkan pertanyaan dari seorang anak laki-laki.

"Nama saya Hamli dari Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai," ujar si anak mengawali pertanyaannya.

"Saya mau tanya, mengapa presiden di Indonesia cuma satu? Padahal Indonesia sangat luas," lanjutnya polos.

Sontak pertanyaan anak tersebut mengundang tawa para hadirin dan tamu yang diundang.

Soeharto pun memberikan jawabannya.

"Ya terang itu, presiden itu hanya satu, untuk memimpin bangsa dan negara. Kalau sampai 2-3, nanti lantas tidak bisa berjalan dengan baik," jawab Soeharto.

"Banyak pemimpin, banyak kapten, kemudian lantas negara menjadi rusak," tambahnya.

Tak hanya itu, Soeharto juga menjelaskan presiden hanya melaksanakan apa yang diputuskan oleh rakyat melalui MPR.

Suami dari Ibu Tien Soeharto ini juga menambahkan mengenai undang-undang yang mengatakan hanya diperbolehkan ada satu presiden.

Baca juga: Sosok Mbah Rebo Pawang Hujan Tak Kalah dari Mbak Rara, Pernah Jadi Pengawal Ibu Tien Istri Soeharto

Selesai menjawab pertanyaan dari Hamli, Soeharto kemudian balik bertanya pada anak asal Banggai ini.

"Kenapa kamu tanya begini?" tanya Soeharto sambil tersenyum.

"Kenapa tanya begitu? Siapa, yang suruh siapa?" tanya Soeharto lagi sambil tertawa lepas.

Melihat cuplikan video tersebut, banyak netizen yang kemudian menyoroti keberanian si anak yang mengajukan pertanyaan sedemikian rupa.

Soeharto ditanya oleh anak SD
Soeharto ditanya oleh anak SD (YoouTube)

"Anak zaman dulu pemikiran nya udah sampe sana ya,"

"Anak ini kristis jg... walaupun SD, tp pertanyaan nya kritis,"

"Mutu pendidikan dulu dan sekarang beda ya. (emoji) Anak sd mikirnya udah sampe situ,"

"Ini bocah pny nyali gede,"

Tak hanya itu, banyak netizen yang mengaku juga ikut merasa deg-degan ketika Soeharto melontarkan pertanyaan.

"Pas beliau bilang “kenapa tanya gitu ,hah?? Sumvah gw yg dag dig dug," 

Baca juga: Peran Ibu Tien di Balik Kebijakan Pejabat Dilarang Poligami, Soeharto Janji Setia: Hanya 1 Nyonya

Selama menjadi Presiden RI, Soeharto dikenal sebagai pemimpin yang cukup kontroversial.

Seperti moomen di atas itu, Soeharto tak jarang melakukan dialog tatap muka dengan rakyatnya.

Dalam momen di atas, Soeharto menggelar temu wicara untuk memperingati Hari Anak Nasional pada tahun 1994 silam di Istana Negara, Jakarta.

Acara itu dihadiri anak-anak dari seluruh provinsi di Indonesia.

Ada kejadian menarik saat acara tersebut berlangsung, seorang anak SD mendadak memberikan pertanyaan tak terduga ke Soeharto.

Baca juga: Kenangan Ratu Elizabeth II ke Indonesia Bawa Kapal Pesiar Kerajaan Inggris, Disambut Soeharto

Hal itu seperti dilansir TribunJatim.com dari YouTube bernama HM Soeharto.

Banyak yang menyebut Soeharto sebagai Bapak Pembangunan lantaran selama pemerintahannya banyak pembangunan merata di Indonesia.

Namun, tak sedikit juga yang menyebut masa pemerintahan Soeharto dianggap sebagai rezim paling korupsi.

Intip kondisi Istana Cendana sepeninggal Soeharto dan Ibu Tien.  

Istana Cendana merupakan sebutan untuk rumah tempat tinggal Soeharto dan Ibu tien semasa hidupnya.

Bahkan saat dulu menjabat sebagai Presiden RI, Soeharto tinggal di Istana Cendana, tidak pindah ke Istana Merdeka.

Diketahui, Istana Cendana ini berada di alan Cendana nomor 6-8, Menteng, Jakarta Pusat

Kini Soeharto dan Ibu Tien telah wafat, lantas bagaimana kondisi Istana Cendana? 

Melansir dari Tribuntrends, berikut potret Istana Cendana. 

Puluhan tahun berlalu, rumah bersejarah itu ternyata tidak banyak berubah.

Masih seperti dulu, rumah Cendana memiliki aura militer yang kuat.

Bekas rumah keluarga Soeharto yang terletak di Jalan Cendana nomor 6-8, Menteng, Jakarta Pusat itu meniliki cat berwarna hijau.

Selain warna cat, desain arsitektur tempat tinggal Cendana juga menampilkan sentuhan militer yang kuat.

Satu-satunya perbedaan terletak pada bagian pagar depan yang memiliki panjang lebih dari 20 meter.

Baca juga: Kisah 3 Ibu Negara Meninggal Mendahului Sang Suami, Istri Soeharto Wafat karena Serangan Jantung

Pagar depan rumah sang jenderal hanya berupa teralis besi setinggi 1,5 meter yang dicat dengan warna kuning.

Sebelumnya, pagar rumah milik Presiden Republik Indonesia ke-2 itu dicat dengan warna putih.

Berjalan sekitar 10 meter dari pintu masuk utama, terdapat sebuah pos penjagaan yang berdiri tegak dan didominasi oleh warna cat hijau militer.

Pos tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan pos penjagaan di markas-markas militer.

Empat tiang setinggi sekitar 2,5 meter berdiri tegak untuk menopang keempat sisi atap pos penjagaan itu.

Di dalam pos, terdapat sebuah meja panjang setinggi sekitar 1 meter yang digunakan oleh petugas penjaga.

Di halaman aspal depan rumah, terparkir enam mobil.

Termasuk di antaranya adalah sedan swift, dua unit Kijang 1800 cc, Innova, minibus SUV Escudo, dan All New Xenia dengan plat nomor B 805 EVE yang terparkir membentuk formasi seperti siku.

Dua pohon Beringin yang lebat daunnya, menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup sang pemilik rumah, masih berdiri tegak di taman kecil di depan rumah.

Sementara itu, atap rumah terbuat dari genteng.

Baca juga: Kenangan Ratu Elizabeth II ke Indonesia Bawa Kapal Pesiar Kerajaan Inggris, Disambut Soeharto

Namun, warna oranye pada bagian atap rumah sang jenderal terlihat pudar dan ditumbuhi lumut.

Tidak banyak detail yang terlihat dari depan rumah.

Hanya terdapat kandang burung yang dicat putih, dengan lebar sekitar 1 meter, berdiri di sudut kanan depan rumah.

Cat putih pada rangka kandang terlihat sudah pudar.

Potret istana Cendana sepeninggal Soeharto dan Ibu Tien
Potret istana Cendana sepeninggal Soeharto dan Ibu Tien

Mengintip ke bagian atap rumah bagian belakang, tampak sebuah bangunan dengan dua lantai, memiliki arsitektur yang serupa dengan rumah utama dan warna dinding yang sama.

Jalur kendaraan selebar 3 meter membentang dari pos jaga hingga ke depan lobi utama rumah.

Dua pintu utama berbahan kayu cokelat muda terbuka di depan lobi, seolah menanti kedatangan para tamu.

Namun, pada sore itu, tidak ada seorang pun tamu yang datang ke rumah tersebut.

Kesunyian dan kegelapan.

Itulah yang dirasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut.

Saat ini, rumah Cendana yang dulunya menjadi pusat pengambilan keputusan pada masa pemerintahan Soeharto, sudah ditinggalkan pasca wafatnya Soeharto pada 27 Januari 2008.

Tidak ada satu pun dari enam anak Soeharto yang tinggal di rumah bersejarah itu.

Baca juga: Kondisi Mobil Bekas Soeharto, Spesifikasinya Sama dengan Mobil Ratu Inggris, Kini Masih Digunakan?

Baca juga: 1 Nama Disebut Sebagai Jodoh Prabowo, Bakal Jadi Sosok Ibu Negara, Ternyata Bukan Titiek Soeharto

Update Kondisi Rumah Cendana Sekarang

Menilik dari akun TikTok @matthewjedidiah, seorang warganet memperlihatkan rumah Soeharto di Jalan Cendana yang tak berpenghuni itu.

Sang pemilik akun sempat meminta izin terlebih dahulu kepada penjaga keamanan untuk mengambil gambar rumah Keluarga Cendana.

Namun sayang, pemilik akun tak mengizinkan untuk mengambil gambar bagian dalam rumah.

Dia hanya diizinkan mengambil gambar hanya bagian luar rumah saja.

Kondisi rumah Cendana kini tak berpenghuni, dulu jadi saksi kejayaan Soeharto.

“Ini rumahnya panjang banget,” ucapnya dikutip TribunTrends dari TikTok @matthewjedidiah, Selasa, (11/6/2024).

Potret istana Cendana sepeninggal Soeharto dan Ibu Tien a
Potret istana Cendana sepeninggal Soeharto dan Ibu Tien

Rumah yang memiliki cat berwarna hijau khas militer itu sudah tampak tua.

Selain warna cat, desain arsitektur tempat tinggal Cendana juga menampilkan sentuhan militer yang kuat.

Kalau dulu pagar bercat kuning, kini Istana Cendana memiliki pagar berwarna putih.

Dari luar pagar, ada banyak patung di bagian halaman rumah serta ada pos kecil di bagian depan rumah.

Rumah yang menjadi kebanggaan mendiang Soeharto itu tampak tak terawat seperti rumah kosong.

Alasan Soeharto Memilih Istana Cendana daripada Istana Merdeka

Potret istana Cendana sepeninggal Soeharto dan Ibu Tien b
Potret istana Cendana sepeninggal Soeharto dan Ibu Tien

Dikutip dari buku “Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya” yang ditulis G. Dwipayana dan Ramadhan KH, diterbitkan PT Citra Kharisma Bunda Jakarta, tahun 1982, bukan tanpa alasan pilihan itu diambil Soeharto.

Namun, dirinya melakukan hal tersebut untuk kepentingan dan kebaikan keluarga.

"Saya memilih tinggal di Jalan Cendana No. 8, di daerah Menteng dan tidak pindah ke Istana Merdeka.

Saya mengambil keputusan ini bukan karena tidak mau, melainkan demi kepentingan dan kebaikan keluarga," demikian penuturan Soeharto dikutip dari buku tersebut.

Soeharto tidak ingin anak-anaknya terpisah dari masyarakat.

Meski dirinya menyadari dengan kedudukannya sebagai presiden tentu kebebasannya akan terbatas.

Namun, tidak bagi anak-anaknya. Dengan tinggal di rumah pribadi tentunya akan memiliki pergaulan yang lebih bebas, ketimbang harus tinggal di Istana.

"Dalam pada itu saya sadar, sesuai dengan kedudukan saya, meski saya tinggal di rumah ini kebebasan kami tetap terbatas.

Tetapi, pergaulan anak-­anak saya tentu masih lebih bebas daripada kalau mereka tinggal di Istana," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Berita Viral Nasional lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved