Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Makna Hadiah dari 2 Mahasiswa untuk Bobby Nasution, Paksa 2 Ekor Bebek Masuk ke Kantor Walkot: Gagal

Dua orang mahasiswa membawakan hadiah untuk Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang juga menantu Jokowi yang tengah disoroti itu.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun-Medan.com, Kompas.com
Makna bebek yang diberikan mahasiswa ke kantor Wali Kota Medan, Bobby Nasution. 

TRIBUNJATIM.COM - Akhirnya terungkap makna sebenarnya aksi dua orang mahasiswa yang memberikan hadiah tak biasa untuk Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Wali Kota Medan yang merupakan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution mendapatkan kejutan tak terduga.

Dua orang mahasiswa yang tergabung dalam massa pendemonstrasi memberikan 2 ekor bebek berwarna putih untuk dibawa ke dalam kantor Wali Kota Medan.

Bukan tanpa sebab, ternyata ada makna mendalam yang ingin disampaikan.

Hal itu terkait dengan penilaian rakyat diwakili oleh mahasiswa ini terhadap kepemimpinan menantu Jokowi tersebut.

Massa dari organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan, Sumatera Utara, menilai Wali Kota Medan, Bobby Nasution, gagal dalam memimpin Kota Medan.

Menurut mereka, Bobby sosok yang lambat dan lebih banyak bicara ketimbang menjalankan program kerjanya.

Hal itu disampaikan massa GMNI saat berunjuk rasa di depan kantor Wali Kota Medan, Kamis (22/8/2204), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Jumat (22/8/2024).

Mereka menggelar aksi dari pukul 13.15 WIB, hingga 15.00 WIB. Namun, Bobby tidak kunjung menemui mereka.

Perwakilan ASN dari Pemkot Medan, Aldo Heryuandifa, kemudian datang dan meminta
perwakilan pengunjuk rasa masuk ke kantor Wali Kota Medan untuk mediasi, tapi massa menolak.

Baca juga: Langkah Jokowi Setelah Bobby Nasution Gabung Gerindra, Pengamat Kuak Partai yang Paling Potensial

"Kalau bicara mediasi, kami tidak ada titik kompromi lagi sama beliau. Kita tegas mengonfrontasi, kita menjunjung asas egaliter. Kami menolak feodalisme, ke dalam harus ikut semua kami," ujar Ketua GMNI Medan, Surya Dermawan Nasution.

Pengunjuk rasa lalu menitipkan dua ekor bebek kepada Aldo agar diserahkan ke Bobby. Awalnya Aldo terlihat tidak mau menerimanya.

"Jijik kali Abang megang ini, tolong terima ini dari rakyat ini," ujar salah seorang pengunjuk rasa ke Aldo.

Bobby Nasution diberikan hadiah bebek oleh mahasiswa
Bobby Nasution diberikan hadiah bebek oleh mahasiswa (Kompas.com)

Setelah didesak, Aldo akhirnya menerima dua bebek itu. Bebek tersebut kemudian dibawa ke dalam kantor Wali Kota Medan.

Surya lalu menjelaskan alasan mereka memberikan Bobby dua ekor bebek.

"Karena bebek itu filosofi kepemimpinan Bobby yang lambat kerjanya, banyak cakapnya, sama seperti bebek. Jadi bebek itu kita hadiahkan untuk Wali Kota Medan Bobby Nasution dan juga ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kota Medan Kahiyang Ayu," ujarnya usai berunjuk rasa.

Surya lalu merincikan beberapa program Bobby yang dianggap GMNI gagal, salah satunya proyek lampu pocong.

Kata dia, meskipun kontraktor mengembalikan uang pengerjaan senilai Rp 21 miliar, tapi hal itu tidak mengurangi unsur kerugian, begitu juga dengan pidananya.

Baca juga: PKB Serius Usung Nagita Slavina Cawagub Pendamping Bobby Nasution, Rafii Ahmad: Berdoa yang Terbaik

"Gagalnya proyek lampu pocong ini juga semata-mata tidak bisa dianggap hanya kesalahan pihak rekanan (swasta). Pemkot Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kegagalan tersebut," katanya.

"Terlebih menurut kajian kami, ada unsur lemahnya pengawasan dan dugaan persaingan usaha yang tidak sehat karena masing-masing paket pekerjaan hanya satu perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran," tambahnya.

Surya mengatakan, Bobby juga dinilai tidak mampu menyelesaikan masalah pengelolaan sampah dan banjir di Kota Medan.

Kebijakan parkir berlangganan yang diterapkannya juga kerap menimbulkan keresahan dan kegaduhan di masyarakat.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Hotman Paris Curigai Gelagat Ayah Eky - Bobby Nasution Pecat ART usai Uang Hilang

"Kami menilai kebijakan parkir tersebut sangat prematur, karena tidak memikirkan dampak negatifnya. Bahkan bagi kami Pemkot Medan terkesan ingin meraih uang 'cepat' dari masyarakat," ungkapnya.

Surya juga menyinggung soal nama Bobby dan Kahiyang yang dikaitkan dengan istilah Blok Medan.

Istilah itu muncul saat sidang kasus korupsi perizinan tambang mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

"Kami mendesak Bobby Nasution mengklarifikasi secara jelas terkait isu Blok Medan. Kami juga mendesak KPK Periksa Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu terkait isu Blok Medan,'' ujarnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved