Kena Imbas Penggembokan Ruko, Jemaat Gereja di Area Simpang Tiga Terpaksa Beribadah di Halaman

Dengan digemboknya ruko miliknya itu, imbas yang dirasakan bukan hanya ke para karyawannya.

Namun juga jemaat gereja yang ia pimpin. 

"Sehingga para jemaat kami terpaksa harus beribadah di depan ruko. Kami sangat memohon kepada bapak Penjabat (Pj) Bupati Jombang. Sekalipun dalam kondisi seperti ini kami tetap berjuang, karena kami percaya segala sesuatu yang kami kerjakan dilandasi kebenaran," ungkapnya. 

Ia menjelaskan, di gereja yang ia pimpin sendiri memiliki banyak agenda.

Namun, karena gereja yang berada di dalam ruko juga ikut ditutup, seluruh kegiatan kini terpaksa dialihkan ke halaman depan ruko.

"Jemaat di gereja kami ada sekitar 50an orang. Kegiatan Minggu pagi itu jam 9, kemudian di hari Senin, kegiatan gereja untuk jemaat wanita jam 6 sore. Di hari Rabu ada kegiatan kebaktian umum jam 6 sore juga. Kemudian hari Sabtu ada kebaktian pemuda dan hari Selasa doa puasa," jelasnya. 

Ia menjelaskan, pihaknya tidak akan pindah dari tempat tersebut dan memilih akan tetap beribadah di halaman ini setiap minggunya. 

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang bersitegang dengan penghuni Ruko Simpang Tiga saat hendak melakukan penyegelan di kawasan ruko yang berada di Mojongapit, Jombang, Senin (19/8/2024). 

Penyegelan yang dilakukan pihak Pemkab Jombang ini bukan tanpa alasan.

Pemkab Jombang ingin menyelamatkan aset pemkab.