Berita Tulungagung
Pembakaran Sampah Tak Diawasi, Tumpukan Sisa Pengolahan Sabut Kelapa di Tulungagung Ludes Terbakar
Pembakaran sampah tak diawasi hingga angin bawa bara api, tumpukan sisa pengolahan sabut kelapa di Tulungagung ludes terbakar.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kebakaran melanda limbah sisa pengolahan sabut kelapa milik Fakih Pamungkas di Lingkungan 01, Dusun Mbodog, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (26/8/2024).
Limbah bekas pengolahan sabut kelapa yang menggunung inipun ludes terbakar.
Kejadian ini diduga karena pembakaran sampah di dekat tumpukan sisa pengolahan sabut kelapa yang tidak diawasi.
“Sebelumnya pemilik tempat usaha ini meminta anak buahnya membakar sampah tidak jauh dari tumpukan limbah sekitar pukul 13.30 WIB,” kata Kasi Operasional Damkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung, Bambang Pidekso.
Sampah yang dibakar adalah tumpukan jerami yang ada di sebelah selatan tumpukan limbah sabut kelapa.
Diduga saat api berkobar, angin yang bertiup dari arah selatan ke utara cukup kencang.
Angin ini membawa bara api hinggap di tumpukan limbah bekas pengolahan sabut kelapa yang diambil seratnya.
Baca juga: Tertidur saat Menggoreng Tahu, Rumah Kamsiah Warga Situbondo Terbakar, Syok Bangun Saksikan Api
“Karena pembakaran sampah tidak diawasi, tidak ada yang melihat saat ada bara api terbang ke tumpukan limbah sabut kelapa,” sambung Bambang.
Api dengan cepat membesar karena material limbah sabut kelapa memang sangat mudah terbakar.
Dalam waktu 30 menit, api sudah sulit dikendalikan dan mampir membakar seluruh bagian tumpukan limbah.
Petugas pemadam kebakaran bukan hanya memadamkan titik api, namun juga melakukan pembasahan total pada sisa material yang ada.
Proses ini sama seperti pada kebakaran sepah tebu sisa produksi pabrik gula yang sering terjadi di Tulungagung.
Petugas pemadam kebakaran lebih dulu mengurai tumpukan dan menyemprotkan air untuk mencegah munculnya nyala baru.
“Setitik bara yang tersisa bisa memicu nyala api. Karena itu harus dibasahi total,” ucap Bambang.
Untuk memudahkan pemadaman, mobil penyemprot mendapat suplai air dari kolam ikan milik warga setempat.
Petugas memastikan api tidak membahayakan lingkungan sekitarnya.
“Butuh waktu sekitar 30 menit untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa. Kerugian sekitar Rp 3 juta,” pungkas Bambang.
Tulungagung
Kecamatan Ngunut
Bambang Pidekso
sabut kelapa
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.