Sosok Calon Independen di Jombang Nekat Daftar Calon Bupati ke KPU, Padahal Sudah Tutup Sejak Mei

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Puji Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Meskipun sudah ditutup, calon independen di Pilkada Jombang 2024 ini tetap nekat datang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang untuk mengantar berkas pendaftaran. 

Joko Fattah Rochim, Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) datang ke KPU bersama ratusan pendukungnya yang didominasi para Pedagang Kaki Lima (PKL). 

Ratusan orang pendukung pria yang akrab disapa Cak Fattah ini datang dengan mengendari kereta kelinci.

Ada sekitar 10 lebih kereta kelinci yang digunakan para pendukung untuk mengantar Cak Fattah ke KPU. 

Setibanya di KPU Jombang, Cak Fattah bersama beberapa pendukungnya juga disambut oleh petugas KPU Jombang.

Baca juga: Mundjidah-Sumrambah Resmi Daftar ke KPU Jombang, Tiba dengan Mobil Hias dan Dukungan Partai Koalisi

Ia lalu diantar menuju salah satu ruangan di KPU dan disanalah terjadi diskusi antara pihak Cak Fattah dan KPU. 

Awak media hanya bisa melihat diskusi kedua belah pihak itu dari layar tv yang disediakan di halaman KPU Jombang.

Sekitar setengah jam diskusi terjadi, pihak Cak Fattah dan KPU Jombang pun keluar menemui awak media yang sedia sudah menunggu sejak tadi. 

Baca juga: Dukungan PKS Lengkapi Modal Warsubi-Gus Salman dengan 23 Kursi untuk Maju Pilkada Jombang 2024

Cak Fattah saat dikonfirmasi awak media, mengatakan, ia memang niat datang ke KPU Jombang untuk mendaftar sebagai calon bupati lewat jalur independen atas dukungan dari masyarakat. 

"Sesuai dengan surat kemarin lusa, kami datang untuk mendaftar calon independen. Dan kami disini bersama para pendukung datang ke KPU mendapatkan jawaban, ternyata sekitar bula Mei itu pendaftaran untuk calon perseorangan sudah ditutup," ucapnya di Kantor KPU Jombang pada Selasa (27/8/2024). 

Lebih lanjut, ia sendiri mengaku juga tidak mengetahui jika pendaftaran calon independen di Jombang sudah ditutup.

"Kita hanya menyarankan kepada KPU harusnya ada sosialisasi bentuknya ke publik. Saya aslinya tidak tau, ketika dikabari teman-teman wartawan kalau sudah ditutup disitu saya baru tau," katanya. 

Baca juga: KPU Jombang Ikuti Putusan MK, ini Syarat Partai Non Parlemen Bisa Daftarkan Paslon di Pilkada 2024

Sebab itu, ia dan pendukungnya datang ke KPU untuk meminta penjelasan.

"Karena itu, saya kesini untuk meminta klarifikasi dari KPU. Bahwa kedepannya harus disosialisasikan. Jangan hanya salah satu media saja yang dikabari, yang lain juga harus di kabari," ungkapnya.