Pilgub Jatim 2024
Adu Rekam Jejak 3 Srikandi di Pilgub Jatim 2024, Khofifah, Risma dan Luluk Berebut Kursi Gubernur
Dalam Pilgub Jatim 2024, tiga wanita maju mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Timur. Berikut adu rekam jejak karier ketiga calon.
Luluk Nur Hamidah
Sementara itu, pesaing lain Khofifah dan Risma di Pilkada Jatim 2024 adalah Luluk Nur Hamidah.
Luluk merupakan anggota DPR RI Fraksi PKB yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV.
Di PKB, Luluk Nur Hamidah pernah menjadi Sekjend DPP Perempuan Bangsa.
Luluk Nur Hamidah juga tercaat aktif di PMII, KNPI, Fatayat NU hingga KPPI.
Perempuan yang lahir di Jombang 25 Juni 1971 itu juga dikenal dewan yang vokal.
Mengutip situs resmi DPR RI, Luluk Nur Hamidah lahir di Jombang, 25 Juni 1971.
Ia menempuh pendidikan dasar di MI Darul Ma'arif, dilanjutkan pendidikan menengah ke MTSn Darul Ulum dan MAN Darul Ulum.
Setelah lulus SMA, Luluk Nur Hamidah berangkat ke Malang untuk berkuliah di IAIN Sunan Ampel Malang.

Ia melanjutkan program S2 Ilmu Sosiologi di Universitas Indonesia.
Ia juga mengejar S2 di Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura jurusan Publik Administrasi.
Sebelum bergabung dengan PKB, Luluk Nur Hamidah aktif di berbagai organisasi.
Ia pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 1997 - 2000.
Ia juga pernah menjadi wakil ketua sekretaris jenderal PP RMI-PBNU pada 2005-2010.
Selain berorganisasi, Luluk Nur Hamidah juga menunjukkan minatnya pada pendidikan dengan menjadi seorang dosen.
Tercacat ia pernah menjadi dosen di Universitas Nahdlatul Ulama dan Universitas Nasional 1946.
Kemudian pada 2009 hingga 2019, Luluk Nur Hamidah menjadi staf ahli fraksi PKB di MPR RI.
Kata Pengamat
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai sosok yang akan dihadirkan poros baru penantang Khofifah Indarparawansa sebagai sang petahana untuk Pilgub Jawa Timur mesti kuat dari sisi rekam jejak.
"Ini agar mampu menjadi lawan sepadan bagi Khofifah," kata Agung kepada Tribunnews, Kamis (23/5/2024).
Agung memahami walaupun Khofifah diunggulkan karena status inkumben dan didukung banyak parpol, itu bukanlah sesuatu yang permanen.
"Karena tetap dibutuhkan kerja-kerja politik yang konsisten agar kemenangan sementara tadi bisa terkonversi saat pemilihan 27 November 2024," kata dia.
Agung juga melihat Pilkada serentak tahun ini adalah uji magnet figur baik dari sisi cagub maupun cawagub.
"Maka perlu dipastikan bahwa bila cagub dari PKB maka sebaiknya cawagub dari kalangan nasionalis agar mampu melawan Khofifah-Emil," tambah Agung.
Karena bila tidak, dikatakan Agung, maka kemungkinan untuk memperluas ceruk pemilih justru semakin kecil.
"Termasuk soal representasi demografi mulai suku, agama, ras, dan jenis kelamin di sisi wagub tak kalah pentingnya," kata dia.
Sehingga peran partai di fase ini, Agung mengatakan, sebatas "kendaraan politik" demi memenuhi pilkada threshold agar tiket bertanding diperoleh.
"Pengaruh partai ke kandidat yang berkompetisi, secara langsung mengemuka di fase prakampanye, kecuali memang kandidat mempersiapkan "logistik tempur" agar partai bergerak mengaktivasi mesin-mesin politiknya," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Pilgub Jatim 2024
Calon Gubernur Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa
Tri Rismaharini
Luluk Nur Hamidah
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Segini Sisa Anggaran Pilgub Jatim 2024 yang Dikembalikan KPU ke Kas Daerah: Sudah Rampung |
![]() |
---|
Khofifah-Emil Ikuti Gladi Kotor Pelantikan, Sebut Latihan Baris-berbaris Simbol Bariskan Program |
![]() |
---|
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih dalam Kondisi Sehat |
![]() |
---|
Pekan Depan Dilantik, Khofifah-Emil Diminta Langsung Gaspol, DPRD Jatim: Tak Perlu Waktu Transisi |
![]() |
---|
NasDem Jatim Siap Kawal Kepemimpinan Khofifah-Emil, Sektor Pendidikan dan Kesehatan Jadi Atensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.