Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gejala Mpox yang Harus Dikenali dan Cepat Ditangani, Waspadai Ruam Kulit Biasa, Terjadi 2-4 Minggu

Mari mengenali gejala Mpox atau cacar monyet yang kini kasusnya tengah melonjak di Indonesia.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Ilustrasi penyakit Mpox yang kini kasusnya melonjak di Indonesia 

TRIBUNJATIM.COM - Mari menyimak gejala penyakit Mpox yang harus dikenali dan secepatnya ditangani.

Monkeypox atau cacar monyet mulai terindikasi masuk di Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus konfirmasi Monkeypox mencapai 88 kasus hingga pertengahan Agustus 2024.

Sebanyak 87 kasus diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

Untuk Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) belum mencatat adanya kasus Monkeypox. 

"Kondisi di Sulsel belum ada laporan positif adanya monkey pox," tegas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Yusri, Senin (26/8/2024).

Yusri pun menyebutkan macam-macam gejala Monkeypox.

Diantaranya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas.

Lalu pembengkakan kelenjar getah bening di leher ketiak atau selangkangan, ruam atau lesi kulit.

Masa inkubasi Monkeypox selama enam sampai 13 hari.

Baca juga: Penjelasan Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet, Gejala Mirip Flu, Dapat Menyebar Melalui Kontak Fisik

Adapun rata-rata saat ini lima sampai 21 hari.

Ruam biasanya dimulai dalam satu hingga tiga hari sejak demam pertama kali.

Ruam atau lesi pada kulit berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar.

Lalu menjadi lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah kemudian mengeras atau keropeng terakhir rontok.

Ilustrasi penyakit Monkeypox
Ilustrasi penyakit Monkeypox (Tribunnews.com)

Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. 

Biasanya ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin dan mata.

Diketahui Monkeypox dapat menular dari hewan ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. 

Utamanya pada hewan pengerat atau primate.

Terkait penyebarannya, virus ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam.

Termasuk interaksi melalui kulit ke kulit, mulut ke mulut, mulut ke kulit serta kontak seksual.

Yusri pun berharap masyarakat Sulsel untuk tetap tenang menyikapi kasus ini.

"Kami berharap tidak usah telalu panik dalam menyikapi kondisi ini," lanjutnya.

Baca juga: 20 Tahun Pendam Penyakit Aslinya, Pantas Aktor Tak Lagi Muncul di TV, Menyesal Abaikan Badan Gemetar

Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes telah melakukan surveilans di seluruh fasilitas Kesehatan,

Lalu melakukan penyelidikan epidemiologi bersama komunitas dan mitra HIV/AIDS.

Kemenkes juga menetapkan 12 laboratorium rujukan secara nasional untuk pemeriksaan Mpox, serta melakukan pemeriksaan WGS.

Sementara itu, yang terbaru melansir  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (26/8/2024), gejala monkeypox yang pertama kali muncul pada sebagian orang adalah ruam, sementara yang lainnya mungkin demam, nyeri otot, atau sakit tenggorokan.

Secara umum, gejala Mpox meliputi:

  • Ruam atau lesi
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Kekurangan energi
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Mpox menyebabkan tanda dan gejala yang biasanya dimulai dalam seminggu, tetapi dapat juga dimulai 1-21 hari setelah terpapar virusnya.

Baca terus artikel ini untuk mempelajari selengkapnya mengenai ruam dari gejala monkeypox.

Merujuk WHO, ruam akibat infeksi virus Mpox sering kali muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, hingga ke telapak tangan dan telapak kaki.

Ruam ini awalnya berupa luka datar, yang kemudian berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang bisa terasa gatal atau nyeri.

Jika sudah sembuh, lesi akan mengering, mengeras, dan mengelupas.

Beberapa orang mungkin memiliki satu atau beberapa lesi kulit, sementara yang lain memiliki ratusan atau lebih.

Lesi ini dapat muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk:

  • Telapak tangan dan telapak kaki
  • Wajah, mulut, dan tenggorokan
  • Selangkangan dan daerah genital
  • Dubur
  • Beberapa orang sampai mengalami pembengkakan yang menyakitkan pada rektum (proktitis) atau nyeri dan kesulitan saat buang air kecil (disuria) atau saat menelan, karena terdapat lesi di area tersebut.

Pasien cacat monyet juga bisa terkena infeksi bakteri yang menyebabkan abses dan kerusakan kulit yang serius.

Baca juga: Penjelasan Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet, Gejala Mirip Flu, Dapat Menyebar Melalui Kontak Fisik

Gejala monkeypox secara umum biasanya berlangsung antara 2-4 minggu.

Namun, penyakit menular ini dapat berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk anak-anak, ibu hamil, serta penderita HIV/AIDS dan autoimun.

Selama lesi belum sembuh dan lapisan kulit brau terbentuk, pasien cacar monyet masih bisa menularkan penyakit ini kepada siapa saja.

Beberapa orang dapat terinfeksi virus Mpox tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Mengidentifikasi mpox bisa jadi sulit karena infeksi dan kondisi lain bisa tampak serupa.

Seseorang yang terkena mpox mungkin juga mengalami infeksi menular seksual lainnya pada saat yang sama, seperti sifilis atau herpes.

Selain itu, anak-anak yang diduga terkena Mpox mungkin juga menderita cacar air.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved