Sosok dan Kiprah Susilowati, Ketua DPC PDIP Tulungagung yang Mundur untuk Maju Pilkada Bersama PKB

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Susilowati mengundurkan diri sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Tulungagung, Kamis (29/8/2024).

Susi bahkan mundur dari keanggotaan partai yang telah membesarkannya selama ini.

Kemundurannya terkait rencana pencalonannya sebagai Calon Wakil Bupati Tulungagung dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), berpasangan dengan Budi Setiyahadi.

Sebelumnya, Susi sempat mengantarkan pasangan calon bupati dan wakil bupati dari PDI Perjuangan, Maryoto Birowo dan Didik Girnoto Yekti, Selasa (27/8/2024).

Susi membubuhkan tanda tangan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan, sebagai syarat keabsahan partai ini sebagai pengusung. 

Susilowati resmi bergabung dengan PDI Perjuangan pada tahun 2007.

Selanjutnya ia pertama kali menjadi anggota DPRD Tulungagung pada 2014 hingga 2019.

Kedua kalinya Susi kembali terpilih menjadi anggota DPRD Tulungagung periode 2019-2024.

Pada tahun 2019, terjadi gonjang-ganjing di PDI Perjuangan karena Ketua DPC saat itu, Supriyono terjerat kasus korupsi.

Baca juga: Tanpa Koalisi, PKB Mantap Pasangkan Budi Setiyahadi dan Susilowati di Pilkada Tulungagung 2024

Supriyono ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena korupsi uang ketok palu di DPRD Tulungagung.

DPP PDI Perjuangan lalu menunjuk Susilowati sebagai Ketua DPC menggantikan Supriyono.

Menjadi pimpinan tertinggi PDI Perjuangan Tulungagung, Susi tergolong sukses mengawal partai ini di Pemilu Legislatif 2024.

PDI Perjuangan mendapatkan 12 kursi dari sebelumnya 13 kursi.

Meski turun 1 kursi, Susi dinilai sukses karena saat itu ada gerakan untuk menggembosi PDI Perjuangan.

Sayangnya Susi yang naik kelas, maju di DPRD Provinsi Jawa Timur gagal lolos.

Susi bersama sejumlah Kader sempat mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah di internal PDI Perjuangan.

Ia mengawal sampai turunnya rekomendasi partai ke Maryoto Birowo dan Didik Girnoto Yekti.

Susi mengawal sampai proses pendaftaran di KPU Tulungagung tuntas, sebelum akhirnya menyeberang ke PKB.

"Sebenarnya SK saya (sebagai ketua DPC) habis pada Juli 2024. Tapi karena ada pilkada, diundur sampai Mei 2025," ujarnya.

Susi mengaku keputusannya maju bersama PKB diambil setelah mengantar pendaftaran calon dari PDI Perjuangan.

Sebenarnya banyak kader PDI Perjuangan yang enggan mundur setelah menyeberang ke partai lain.

Mereka memilih untuk mendapat tindakan dari pengurus DPP.

"Saya memilih untuk mundur dari pada menunggu DPP mengambil sikap. Saya tidak mau menghambat kerja partai (PDI Perjuangan)," katanya.