Berita Viral
Sosok Mbah Rebo Tukang Sapu yang Berakhir Jadi Pengawal Bu Tien Soeharto, Kini Jadi Pawang Hujan
Ada seorang tukang sapu yang kini dikenal sebagai pawang hujan, pernah mengawal ibu negara RI ke-2, Tien Soeharto.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah hidup Mbah Rebo menarik untuk diulas, sosok satu ini berawal dari bekerja sebagai tukang sapu, dan kini pekerjaannya sudah beda jauh.
Publik mungkin sudah tak asing lagi dengan profesi pawang hujan.
Jauh sebelum Mbak Rara dikenal publik, ada sosok Mbah Rebo.
Mbah Rebo ternyata punya kisah hidup yang ajaib, apalagi dikenal dekat istri Presiden RI ke-2 Soeharto, Ibu Tien.
Bu Tien Soeharto kerap meminta Mbah Rebo untuk menjadi pawang hujan andalannya.
Kisah Mbah Rebo tak banyak yang mengetahui, pemilik nama asli Teguh Sri Suseno ini sudah tak diragukan lagi kemampuannya sebagai pawang hujan.
Tak sedikit masyarakat yang percaya dengan keahliannya mengatur cuaca agar bersahabat dengan pihak penyelenggara.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di sekitar Monumen Persahabatan Negara Non Blok, TMII itu, menceritakan kisahnya.
Awalnya, Mbah Rebo hanya Satpam di TMII sejak tahun 1975.
Ia bertugas sebagai seorang pengawal istri Presiden ke-2 Soeharto, Siti Hartinah atau akrab disapa Tien Soeharto, saat masuk ke TMII.
Baca juga: Aksi Rara Si Pawang Hujan di KTT ASEAN 2023, Mengaku Ritual Berhasil Bikin Cuaca Cerah: Didoakan
"Saya pengawal Bu Tien juga kalau beliau ada urusan di TMII. Jadi hanya ketika Bu Tien masuk ke TMII saya yang kawal," ungkap Mbah Rebo kepada TribunJakarta.com pada Kamis (8/8/2019).
Berjalannya waktu, muncul keinginan dalam dirinya untuk menjadi pawang hujan.
Saat mencoba pertama kali di tahun 1992, ia tidak yakin bisa menjadi pengendali hujan.
"Keinginan saya sendiri. Salah satunya saya sering puasa dan meditasi. Malah bisa. Enggak turun hujan pas saya praktikkan," kata Mbah Rebo menceritakan pengalamannya.

Pamor Mbah Rebo sebagai pawang hujan kian menanjak dan dikenal banyak orang pada 2006.
Kala itu, ia menahan turun hujan di acara pernikahan anak teman kerjanya di TMII.
"Dulu namanya Pak Tawal, punya hajat nikahan. Dia memercayai saya untuk menangkal hujan. Padahal banyak pawang yang sudah terkenal," kenangnya.
Semenjak sukses melaksanakan tugasnya di acara pernikahan itu, tawaran demi tawaran datang kepadanya.
"Di tahun itu saya mulai menjadi pawang hujan secara profesional," katanya.
Baca juga: Jasa Mbak Rara Tak Akan Dipakai Lagi di MotoGP Indonesia? Sang Pawang Hujan: Kemarin Ada Chit Chat
Kemampuannya dalam menahan hujan kian santer terdengar khalayak.
Keahlian Mbah Rebo diharapkan bisa membantu kepentingan masyarakat luas.
Ia sempat dipanggil untuk membantu mengamankan cuaca di tanah Papua saat proyek pembangunan jalan.
Selama 20 hari Mbah Rebo menghabiskan waktu di Papua.
"Bikin jalan dari Wamena ke Habema. Puncak Jaya ke bawah. Saya ke sana biar enggak hujan. Intensitas hujan di sana tinggi," tambahnya.
Selain itu, ia sempat membendung hujan pada acara Cap Go Meh di Batam.
"Dua kali saya bantu acara itu di Batam,"tambahnya.
Pihak TMII juga membutuhkan pertolongannya saat pemasangan kaca-kaca di Museum Transportasi.
"Kalau gerimis aja, susah masang kaca karena licin. Akhirnya alhamdulilah selama seminggu saya bantu," katanya.
Baca juga: Dulu Laris Manis, Mbak Rara Sekarang Kemana? Pawang Hujan itu Berikan Jawaban: Nggak Butuh
Mbah Rebo mengaku telah menangani sebanyak ratusan permintaan menahan hujan saat acara pernikahan.
Bahkan, lanjutnya, ia pernah menangani sembilan kali tawaran dalam satu hari saja.
"Saya sehari pernah menangani sembilan tempat dalam sehari. Sebelum hari Hnl-nya saya keliling. Dan tidak hujan," ujarnya.
Namun, Mbah Rebo pun juga bisa menangkal hujan dari jarak jauh.
"Saya juga pernah menangani hujan dari jarak jauh. Seringnya pas acara polisi di Sukabumi. Yang Cap Go Meh itu juga dari jauh. Tinggal telepon saya saja," tambahnya.
Akan tetapi, ia pernah gagal saat menangani cuaca buruk.

Sebab, lanjutnya, ada sejumlah pantangan yang tak boleh dilanggar oleh Mbah Rebo.
Ia tak boleh minum air dingin maupun mandi dengan air dingin.
"Waktu acara ke Sukabumi, saya nginap di sana. Tapi salahnya saya mandi air dingin di sekitar gunung Ceremai. Abis mandi langsung hujan deras,"
"Tapi dari ratusan acara nikahan, hanya gagal tiga kali. Tapi wedding alhamdulilah selalu lancar," katanya.
Selain menahan hujan, ia juga mampu untuk memanggil hujan turun.
Jasanya itu pernah diminta oleh pihak Lanud Halim Perdana Kusuma untuk membasahi sekitaran area Lanud.
"Saya disuruh hujanin karena rumput kering di musim kemarau kan takut kebakaran. Saya bantu untuk turunkan hujan, alhamdulilah, percaya enggak percaya," tambahnya.
Saat awal belajar menjadi pawang hujan, Mbah Rebo dibayar berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta.
Kini, jasanya kian menanjak seiring dengan banyaknya pihak penyelenggara acara yang memercayai keahliannya itu.
"Rata-rata itu Rp 1 sampai Rp 3,5 juta. Pernah ada yang lebih sekali acara bisa Rp 5 juta. Setiap musim hujan pasti ada," terang pria dengan anak satu itu.
Dari profesinya itu, Mbah Rebo bisa menghidupi anaknya hingga mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
Mbah Rebo bisa menangani permintaan kapan saja sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Saya bisa kapan saja. Sebelum hari H bisa, bahkan pas dadakan di hari H itu juga bisa. Saya sudah tahu seluk beluknya," terangnya.
Di kala musim hujan, permintaan yang datang kepadanya membeludak.
Mbah Rebo
Bu Tien Soeharto
pengawal Bu Tien Soeharto
tukang sapu
pawang hujan
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
3 Tahun Dedi dan Ajeng Tinggali Gubuk Bambu dan Tidur di Kasur Lusuh, Jual Sapu Lidi Rp3500 Per Ikat |
![]() |
---|
Penghulu Kaget Tarman Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun dengan Mahar Rp 3 M, Ada Hadiah Mobil |
![]() |
---|
'Hukuman' untuk Ari Jika Tak Mau Bongkar Jalan Umum yang Ditutupnya, Ketua RW: 9 Tahun Dia Ketua RT |
![]() |
---|
Penyebab 20 Anak Tewas karena Minum Sirup Obat Batuk, Terungkap Ada Kandungan Beracun |
![]() |
---|
Video Terbaru Meghan Markle di Terowongan Paris Lokasi Putri Diana Tewas Disoroti Pangeran William |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.