Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada 2024

Sosok Tri Rismaharini dan Gus Hans yang Maju Pilgub Jatim 2024, PDIP Suguhkan Kombinasi 'Semangka'

Simak sosok Tri Rismaharini dan Gus Hans yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (29/8/2024) sore.

Instagram.com/Istimewa
Kirab budaya Tri Rismaharini dan Gus Hans. Simak sosok keduanya yang maju Pilgub Jatim 2024. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini sosok Tri Rismaharini dan Gus Hans.

Keduanya akan ikut mewarnai politik di Jawa Timur.

Pihak DPD PDI-P Jatim menyampaikan, bahwa Risma-Gus Hans mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (29/8/2024) sore.

Nantinya pendaftaran Risma-Gus Hans akan diiringi kirab budaya dengan mengambil start dari Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim.

Pada kesempatan sebelumnya, Untari mengungkapkan, PDIP ingin menyuguhkan kombinasi 'semangka' pada Pilgub Jatim 2024 ini.

Kombinasi semangka merupakan istilah dalam politik yang berarti perpaduan antara nasionalis-nahdliyin. 

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari Bisowarno menyebut, pasangan ini akan mendaftar pada Kamis (29/8/2024) malam.

"Sekitar pukul 19.30 WIB," kata Untari.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Deni Wicaksono merasa optimistis pada pasangan ini.

"Bismillah," ungkap Deni yang membidangi pemenangan Pemilu ini.

Baca juga: Batal Maju di Pilkada Jombang 2024, Eks Pj Bupati Jombang Sugiat Mengaku Patuhi Keputusan Partai

Sosok Tri Rismaharini

Tri Rismaharini merupakan kepala daerah perempuan pertama di Indonesia yang sering masuk kedalam daftar pemimpin terbaik dunia.

Melalui pemilihan langsung Tri Rismaharini menggantikan Bambang Dwi Hartono yang kemudian menjabat sebagai wakil Risma. 

Pasangan bakal calon Risma dan Bambang diusung oleh partai PDIP dan sudah memenangi pilkada Surabaya 2010 dengan perolehan suara mencapai 38,53 persen atau 258.187 dari jumlah suara keseluruhan.

Pada tanggal 28 September 2010 pasangan Risma dan Bambang resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam sidang paripurna DPRD kota Surabaya. 

Tri Rismaharini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya pada tanggal 28 September 2010 sampai 28 September 2015 dan tanggal 17 Februari 2016 sampai 23 Desember 2020.

Seperti dimuat gramedia.com, Tri Rismaharini memulai masa jabatannya dengan menata Kota Surabaya dari yang sebelumnya buruk penataannya. 

Tri Rismaharini melanjutkan tugas sejak dilantiknya menjadi Wali Kota tahun 2010.

Baca juga: Banyak Parpol Tak Masuk Pengusung Pasangan Gabah, KPU Tulungagung Jelaskan Cara Ubah Jumlah Partai

Pada masa kepemimpinan Tri Rismaharini dari DKP sampai menjadi Wali Kota, kota Surabaya menjadi lebih asri, lebih hijau, lebih segar dan tertata dengan baik dibandingkan kota Surabaya sebelumnya.

Namun, pada tanggal 14 Juni 2013 di tengah masa jabatannya Bambang D. H. mengundurkan diri pada 14 Juni 2013 karena maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada pemilihan kepala daerah Jawa Timur 2013. 

Pasca pengunduran diri Bambang, Risma didampingi oleh Whisnu Sakti Buana yang merupakan  seorang putra politisi senior PDIP atau Wakil ketua MPR RI periode 1999 sampai 2004. 

Soetjipto Soedjono yang terpilih secara aklamasi sebagai wakil Wali Kota Surabaya dalam sidang paripurna DPRD Kota  Surabaya pada tanggal 8 November 2013 dan resmi dilantik pada tanggal 24 Januari 2014.

Tahun 2015 pada pemilihan kepala daerah serentak pasangan Risma dan Whisnu diusung oleh PDIP dan kembali terpilih menjadi Walikota Surabaya dengan kemenangan mutlak sebesar 86,34 persen suara atau 893.087 suara dari jumlah keseluruhan. 

Pada tanggal 17 Februari 2016 Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Surabaya bakti tahun 2016 sampai 2021 di Gedung Negara Grahadi bersamaan dengan pelantikan 16 Bupati atau Wali Kota hasil Pilkada Serentak tahun 2016 di Jawa Timur.

Kirab budaya Tri Rismaharini dan Gus Hans.
Kirab budaya Tri Rismaharini dan Gus Hans. (Instagram.com/Istimewa)

Baca juga: Eri Cahyadi Daftar ke KPU Surabaya, Pawai Budaya Ribuan Pendukung dan Barisan 18 Partai Ikut Kawal

Sosok Gus Hans

Gus Hans lahir di Jombang pada 23 Maret 1976.

Anak pasangan istri KH As’ad Umar dan Hj Azah As’ad ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang. 

Sejak remaja, Gus Hans sudah dikenal aktif berorganisasi. 

Hal itu juga dilakukan saat mengenyam pendidikan di jurusan Hubungan Internasional UPN Jogjakarta.

Di sisi lain, dia dikenal sebagai salah satu tokoh muda NU.

Gus Hans memiliki posisi penting dalam dunia santri sebagai Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).

Ia juga pernah menjadi Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jatim peiode 2014-2018.

Ia pula yang melanjutkan tonggak kepemimpinan sang ayah sebagai pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang.

Ayah dari tiga orang anak ini juga menjabat sebagai Wakil Rektor Unipdu Jombang.

Di dunia politik, namanya sudah tidak asing.

Apalagi, ia sebelumnya juga turut andil dalam Pilgub Jatim 2018.

Yakni, menjadi Juru Bicara tim kampanye Khofifah-Emil. 

Gus Hans sebetulnya merupakan kader Golkar.

Ada pun Golkar sudah menjadi pengusung Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim 2024

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved