Berita Viral
9 Tahun Cari Anaknya yang Hilang, Ibu Kini Meninggal karena Kanker: Maaf Tidak akan Menemuimu Lagi
Viral kisah ibu meninggal setelah 9 tahun cari anaknya yang hilang. Ibu di China itu bernama Li Xuemei (41).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Viral kisah ibu meninggal setelah 9 tahun cari anaknya yang hilang.
Ibu di China itu bernama Li Xuemei (41).
Keinginan Li bertemu anaknya takkan terwujud.
Pasalnya, Li kini telah tiada setelah berjuang melawat penyakit kanker paru-paru.
Anak Li diculik saat bermain pada tahun 2015.
Li pun membuat akun Douyin dalam usaha memudahkan pencarian anaknya yang hilang ini.
Sayangnya Li meninggal dunia pada 19 Agustus 2024 lalu sebelum keinginan terakhir untuk bertemu putranya tekabul.
Wanita asal provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan ini meninggal karena kanker paru-paru.
Dikutip dari scmp.com pada Jumat (30/8/2024) via TribunTrends, Li sempat mengunggah video di akun Douyin sebulan sebelum meninggal.
Video tersebut berjudul “Mencari Liu Jiazhu”, yakni nama anaknya.
Li kemudian mengumumkan bahwa kankernya telah berkembang dan menyebar ke tulang-tulangnya.
“Jiazhu, ibu tidak akan menemuimu lagi. Maaf,” tulisnya di postingan tersebut.
Baca juga: Ibu Panik Anaknya Hilang saat Nonton TV di Rumah, Mendadak Syok Cek CCTV, Ketahuan Hobinya Tak Biasa
Putra Li diculik pada usia lima tahun bersama temannya saat bermain di lapangan dekat rumah pedesaannya, satu hari sebelum Festival Pertengahan Musim Gugur tahun 2015.
Li bekerja di kota Guangdong lainnya untuk menafkahi keluarga.
Ia juga harus membiayai pengobatan putri bungsunya yang didiagnosis autisme pada tahun 2016.
Li lantas menelepon suaminya untuk menanyakan apakah putranya telah memakan kue bulan, camilan tradisional untuk merayakan festival reuni.
Saat itulah ia mengetahui berita memilukan bahwa putra mereka hilang.
Sejak hari itu, Li dan suami, Liu Dongping tidak berhenti mencarinya.
Orang tua Liu Jiazhu telah membagikan ratusan ribu poster orang hilang.
Mereka juga memperluas pencariannya hingga ke wilayah timur laut China.
Baca juga: Mbah Anik Jadi Pemulung Sambil Cari Anaknya yang Hilang 20 Tahun, Dulu Kabur dari Rumah Sakit Jiwa
Selain itu, pasangan ini juga mendaftarkan data DNA mereka ke polisi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan peluang menemukan putra mereka.
Sebagai informasi, polisi China membuat sistem DNA antipenculikan pada tahun 2009.
Pada tahun 2021, mereka meluncurkan Kampanye Reuni, yang mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mencari anak-anak hilang.
Basis data ini juga merupakan tempat bagi orang-orang yang ragu tentang identitas mereka untuk menyerahkan informasi DNA mereka dan pencarian di seluruh negara dapat dilakukan untuk menemukan kecocokan potensial.
Sistem ini telah membantu banyak anak Tiongkok yang telah lama hilang untuk menemukan orang tua kandung mereka.
Beberapa orang nyatanya pernah terbantu dan akhirnya bisa bertemu dengan keluarganya lagi setelah bertahun-tahun terpisah.
Orangtua Liu Jiazhu mengatakan harapan mereka meningkat setiap kali orang tua lain dipertemukan kembali dengan anak-anak mereka.
Namun sayang, Li didiagnosis kanker paru-paru di tahun 2022.
Waktu pencarian pun terasa makin menyempit karena penyakit yang diderita Li.
Li menceraikan suaminya setelah diagnosis kanker karena khawatir ia akan menjadi beban tambahan baginya.
Sang suami sudah merawat ayahnya yang lumpuh dan ibunya yang memiliki masalah pendengaran.
Namun sang suami tetap merawat Li dan membiayai sekolah khusus putri mereka yang biayanya Rp5,4 juta per bulan.
Suami Li bekerja di supermarket dan dapat gaji Rp8,6 juta per bulan.
Setelah Li meninggal, sang suami mengatakan dia akan terus mencari putra mereka untuk memenuhi keinginan terakhir sang istri.
Semoga Li bisa beristirahat dengan tenang dan anak mereka bisa segera ditemukan!
Baca juga: Senyum Johar Wisudawan UGM Full Beasiswa, Ayah Ibu Petani Bangga Kantor Anak Kini Bergengsi
Sementara di Indonesia, seorang nenek 80 tahun bernama Mbah Anik jadi pemulung sambil cari anaknya yang hilang 20 tahun.
Nenek yang tinggal di Cibatok, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini setiap hari keluar rumah untuk mencari barang rongsokan untuk bisa dijual ke pengepul.
Biasanya, nenek Anik memulung di sekitaran wilayah Dramaga dan Kampus IPB, padahal rumahnya berada cukup jauh di Ciampea.
Nenek Anik berjalan kaki berkilo kilo demi bisa mencari rongsokan.
Dari memulung, pendapatan nenek Anik tidak seberapa, ia hanya bisa mendapatkan uang Rp 5000 hingga Rp 20.000 saja.
Penghasilannya dari memulung itu pun hanya bisa ia gunakan untuk makan sehari-hari saja.
Tidak ada cara lain bagi nenek Anik di usianya yang sudah lansia sehingga memilih mencari nafkah denagn menjadi pemulung.
Namun, di balik profesinya menjadi pemulung tersebut ternyata nenek Anik menyimpan kisah pilu.
Baca juga: Lihat Foto Mendiang Ibu Diedit Pelukan dengan Dirinya, Nikita Mirzani Nangis Kangen, Curhat Capek
Ternyata alasan nenek Anik menjadi pemulung karena ia juga sekalian mencari anaknya yang hilang sudah 20 tahun lamanya.
Di setiap langkah kakinya ternyata ada cinta seorang ibu pada anak nya.
Sembari mencari nafkah, nenek Anik menyimpan harapan bertemu anaknya yang hilang meski dalam keadaan apapun.
Diceritakan ternyata anak nenek Anik itu sudah hilang 20 tahun dari Rumah Sakit Jiwa tempat anaknya dirawat.
Anak Nenek Anik mengidap gangguan jiwa sejak remaja sehingga harus di rawat di RSJ.
Namun beberapa waktu dirawat, pihak RSJ mengabarkan anak nenek Anik telah kabur.
Sejak itulah sampai sekarang tidak anak nenek Anik tersebut tidak diketahui keberadaannya.
Kini, nenek Anik tinggal di rumah anaknya yang berjualan cakwe.
Keadaan anak nenek Anik ini pun sangat sederhana.
Oleh karena itu, dia tetap bersikeras untuk tetap mencari nafkah demi meringankan beban anaknya.
Karena hidupnya yang serba kekurangan, untuk membeli apa yang diinginkan pun hanya menjadi angan-angan.
Diketahui nenek Anik juga memiliki keinginan bisa mempunyai sepasang mukena baru.
Kini, kisah pilu nenek Anih lansia 80 tahun di Bogor ini viral dan mengundang simpati dari warganet.
Pengunggah pun diketahui membuka donasi untuk membantu perekonomian nenek Anik dan anaknya.
Sejumlah warganet pun mendoakan agar nenek Anik diberikan rezeki dan segera dipertemukan dengan anak kandungnya yang 20 tahun hilang tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ibu meninggal setelah 9 tahun cari anaknya
Li Xuemei
China
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Daftar Kontroversi Bu Guru Harmini selama Mengajar, Merokok di Kelas sampai Ancam Cekik Siswa SD |
![]() |
---|
Warga Pati Bayar Rp14 Ribu untuk Kirim Surat ke KPK, Tuntut Bupati Sudewo Ditetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Diduga Bakar Putri Apriyani Gegara Cekcok Uang Rp32 Juta, Alvian Maulana Dipecat dari Kepolisian |
![]() |
---|
Wali Murid SMKN Dipungut Bayar Uang Gedung Rp 1,5 Juta, Kepsek Sebut Iuran untuk Bangun Fasilitas |
![]() |
---|
Cekcok Soal Uang Parkir, Jukir Malah Tusuk Anggota TNI, Pelaku Ngotot Minta Rp 10 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.