Berita Ponorogo
Sambil Gendong Cucu, Misenah Berjalan Kaki hingga 2 Km ke dalam Hutan Ponorogo demi Ambil Air Bersih
Sambil gendong cucu, Misenah berjalan kaki hingga 2 Km ke dalam hutan di Ponorogo demi ambil air bersih karena tempat tinggalnya dilanda kekeringan.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumamingrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kemarau panjang membuat warga Dusun Bungur, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih.
Akibatnya, warga harus berjalan kaki ke dalam hutan untuk mengambil air bersih dari sumber. Lantaran sumur yang dimiliki oleh warga sudah mengering.
Pantauan di lokasi, beberapa warga Desa Munggu mulai siap-siap ke hutan, Selasa (3/8/2024).
Mereka mencari air bersih, lantaran sumur miliknya mengering.
Berjalan ke hutan demi mendapatkan air bersih, sudah dilakukan warga Desa Munggu selama dua bulan terakhir. Mereka harus berjalan hingga 2 kilometer.
Sumur-sumur galian yang selama ini menjadi sumber air utama warga mulai mengering akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
“Ya tiap kemarau harus mikul (memikul) air. Ini kebetulan sama cucu saya, karena tidak ada yang menjaga. Sambil gendong cucu, juga ambil air,” ungkap salah satu warga, Misenah, Selasa (3/9/2024).
Dia menyebutkan bahwa jika ambil air sendiri, biasanya sambil mandi. Kemudian membawa air satu jeriken untuk dibawa pulang.
“Air yang saya ambil di hutan ini buat macam-macam. Ya buat masak, minum, mencuci maupun buat mandi,” kata Misenah kepada TribunJatim.com.
Dia menjelaskan, harus super irit ketika mengambil air. Lantaran air dibagi rata untuk ratusan warga di Desa Munggu yang mengakami krisis air bersih.
Baca juga: 19 Desa di Trenggalek Krisis Air Bersih, 6 Ribu Warga Terdampak, BPBD: September Puncak Kekeringan
“Krisis air bersih sudah dialami kurang lebih 2 bulan. Kalau ditanya cukup atau tidak, ya tidak cukup,” paparnya.
Kepala Dusun Bungur, Tukimun mengatakan, ada dua RT yang mengalami kekeringan. Di mana ada 120 KK atau dihitung jiwa ada 400 warga di dua RT tersebut.
“Sudah dua bulan, warga mencari air di hutan. Karena memang tidak ada alternatif lain,” tambah Tukimun saat ditemui di lokasi.
Dia mengaku ketika kemarau, bisa dipastikan warga Dusun Bungur, Desa Munggu, harus mandi di hutan. Kemudian mengambil air di hutan.
“Ya mikul begitu, berjalan cukup panjang. Sumur warga banyak yang kering,” tegasnya.
Krisis air bersih ini membuat warga sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah.
Khususnya dalam bentuk pembuatan sumur bor yang lebih dalam.
kemarau panjang
Desa Munggu
Kecamatan Bungkal
Ponorogo
kekeringan
TribunJatim.com
berita Ponorogo terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Sosok Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang Rugikan Negara hingga Rp 25 M, 11 Bus dan Pajero Sport Disita |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polres Ponorogo Sediakan Lahan 31 Hektar Untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel |
![]() |
---|
Wabah PMK di Ponorogo Masih Belum Landai, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang |
![]() |
---|
Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.