Berita Viral
Polisi Tangkap 10 Anggota Ormas yang Geruduk Toko Buah Imbas Minta Rp 35.000 Tapi Diberi Rp 10.000
Penggerudukan yang dilakukan oleh anggota organisasi masyarakat (ormas) di sebuah toko buah kini sudah ditindak polisi. 10 anggota ditangkap polisi
TRIBUNJATIM.COM - Penggerudukan yang dilakukan oleh anggota organisasi masyarakat (ormas) di sebuah toko buah kini sudah ditindak polisi.
Dalam kasus ini, 10 anggota ormas tersebut diamankan polisi.
Diduga, mereka sudah melakukan penggerudukan di toko buah yang terletak di Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), Selasa (3/9/2024).
Aksi penggerudukan itu videonya sempat viral di media sosial.
Baca juga: Nasib Penjual Buah Digeruduk Rombongan Ormas karena Cuma Beri Rp 10 Ribu, Ngamuk Mintanya Rp 35 Ribu
Tampak sejumlah anggota ormas itu mengeroyok dan mengacak-acak lapak dagangan buah milik pedagang berinisial AR.
Bahkan, toko buah milik AR itu mengalami kerusakan akibat lemparan batu.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi mengatakan, atas kejadian tersebut, sebanyak 10 orang ditangkap.
"Pelaku sudah diamankan. 10 orang kita amankan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi saat dihubungi, Kamis (5/9/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Saat ini, pihak kepolisian diketahui masih melakukan pemeriksaan mendalam kepada 10 orang tersebut.
Mereka akan ditanyai seputar keterlibatannya dalam insiden viral itu.
"Sedang dilakukan pemeriksaan mendalam. Kita lagi pastikan lebih lanjut keterlibatan dari mereka yang sudah diamankan," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP, Andri Kurniawan, Kamis.
Kronologi Kejadian
Pemilik toko buah, Ron menceritakan kronologi penggerudukan yang dilakukan oleh sekelompok ormas tersebut.
Dikatakan Ron, orang-orang tersebut datang ke toko buahnya dengan membawa kuitansi kosong yang bertuliskan biaya keamanan.
Awalnya, mereka mengatakan bahwa biaya keamanan itu bisa diberikan secara sukarela.
Setelah itu, Ron pun memberikan uang Rp10 ribu sebagai biaya keamanan seperti diminta oleh kelompok tersebut.
Namun, mereka ternyata tidak terima hanya diberi uang keamanan Rp10 ribu.
"Awalnya dari (kelompok diduga ormas), dia bawa kuitansi kosong dengan keterangan biaya keamanan. Dia juga pertama ngomong sukarela," kata Ron saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
"Singkat cerita kami kasih Rp 10.000, dia enggak terima, orang tongkrongan pedagang kecil aja kasih Rp 20.000 ke atas," imbuh dia menirukan ucapan pelaku.
Lanjut, Ron menyampaikan, saat itu, kelompok tersebut mengatakan bahwa uang keamanan itu bakal disetor kepada Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP di wilayah setempat.
Namun, Ron tetap menyanggahnya dengan menjawab bahwa juga sudah membayarkan uang keamanan kepada RT di wilayah tersebut.
Meski sudah mendengarkan penjelasan Ron itu, kelompok tersebut tetap tidak terima diberi uang Rp10 ribu hingga mereka terlibat cekcok.
"Terus saya jawab, kita juga kan udah ada keamanan pak RT, sudah kita bayar terus, terus sewa lapak juga dengan pajak kami udah plus semuanya, orang ini masih enggak terima," jelas Ron.
Saat cekcok itu terjadi, Ron meminta kepada pelaku untuk mengkonfirmasinya langsung kepada RT atau RW setempat.
Namun, Ron malah dipalak uang bensin dan rokok untuk jalan ke rumah Ketua RT.
Karena hal tersebut, cekcok yang terjadi itu semakin menjadi dan tak dapat dihindari lagi
Hingga akhirnya, sekelompok ormas itu pergi meninggalkan toko buah milik Ron dalam kondisi marah.
Lalu, 15 menit kemudian, mereka kembali lagi dengan mambawa rombongan dan toko buah Ron langsung dilempari batu.
"Enggak lama kemudian sekitar 15 menit, dia orang datang rombongan ke sini, langsung pertama masuk dia lempar pakai batu dari luar ke sini," ungkap Ron.
"Saya bilang sama adik-adik, tahan aja di dalam. Kemudian terjadilah kerusuhan yang ada di video yang viral saat ini," imbuhnya.
Ron juga berujar, salah satu orang dalam kelompok tersebut ada yang membawa senjata tajam (sajam).
Beruntungnya, aksi itu berhasil dilerai oleh pihak kepolisian yang tengah berpatroli.
Ron menyebut, aksi pungutan ini baru pertama kali ditemukannya lagi sejak 1 tahun lalu.
Namun, ia sudah tidak lagi ditagih lantaran sudah melakukan izin usaha, bayar keamanan per-bulan, dan membayar biaya sewa tempat kepada pihak terkait di wilayah tersebut.
"Memang setahun lalu ada cekcok juga ya istilahnya minta iuran wajin per bulan, tapi kan kami udah lapor, udah nyewa usaha ini, udah ada pemberitahuan," kata Ron.
Curhatan penjual buah
Sebelumya, penjual di toko buah curhat setelah tempat dagangannya digeruduk oleh sekelompok yang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas).
Penjual buah bernama Alamsyah itu ngaku terkena pukulan dari sekelompok orang tersebut.
Diketahui, toko buah itu terletak di dekat Taman Alfa Indah, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (3/9/2024) malam.
Alamsyah bercerita, peristiwa pemukulan itu bermula saat ada dua orang yang datang ke tokonya meminta uang keamanan seiklasnya.
Baca juga: Pria ini Kesakitan saat Hendak Beli Ponsel, Imbas Dikeroyok Pemilik Toko ketika Kehilangan Dompet
Namun ketika diberikan Rp 10.000, ormas tersebut tak terima hingga keduanya terlibat cekcok.
"Awalnya kan seikhlasnya, cuma jadi enggak terima dikasih Rp 10.000, minta nominal seperti yang dia sebutin, emosi lah, kami kan di sini cuma usaha kecil," kata Alamsyah saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Rabu (4/9/2024).
Lantaran merasa sudah membayar uang keamanan tiap bulan, Alam bersama dua orang lainnya yang merupakan karyawan toko hanya berupaya menolak permintaan pelaku.
Tak lama kemudian, pelaku pergi dari toko.
Rupanya, ia kembali dengan menggandeng belasan orang untuk menggeruduk toko buahnya.
Saat itu, Alam mengaku hanya bisa pasrah dan berupaya menghalau dengan kata-kata sebisanya.
"Enggak ada (perlawanan), kan kita namanya orang ramai, kita cuma bertiga. Saya ditonjokkin, dipukulin ya itu sama ormas-ormas," ungkap Alam.
Adapun cekcok tersebut baru mereda setelah pihak kepolisian yang tengah berpatroli berupaya menengahi perdebatan tersebut.
Kendati begitu, Alam menyebut jika ada sejumlah kerugian materil yang dialami tokonya.
Pasalnya, kaca hingga lampu bohlam mengalami pecah akibat lemparan batu dari para pelaku.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial aksi sekelompok orang yang diduga organisasi masyarakat (ormas) menggeruduk sebuah toko buah di dekat Taman Alfa Indah, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (3/9/2024) malam.
Dari video yang beredar, nampak salah satu oknum kelompok tersebut mengenakan kemeja loreng oranye hitam bersama beberapa orang lainnya saling terlibat cekcok.
Salah satu oknum tersebut ada yang berbicara dengan nada tinggi, melempar buah ke sembarang arah, hingga menunjuk seorang pedagang yang tengah melakukan perekaman.
"Allahuakbar!" teriak salah satu orang yang tengah merekam kejadian itu.
"Enggak ada yang ngerusak, jangan rusak," teriaknya lagi.
Sementara dari narasi yang beredar di media sosial, diketahui cekcok itu terjadi karena perkara uang Rp 10.000.
"Seorang pedagang buah di dekat Taman Alfa Indah, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, didatangi oleh oknum ormas pada Selasa (3/9) malam sekitar pukul 21.45 WIB," tulis keterangan dalam akun instagram @fakta.jakarta, dikutip Rabu (4/9/2024).
"Pengunggah video mengatakan oknum tersebut tidak puas dengan uang Rp 10.000 yang diberikan dan menuntut Rp 35.000. Ketika tuntutan tidak dipenuhi, mereka kembali dengan rekan-rekannya dan mengamuk di lokasi," lanjut tulisan tersebut.
Terkait hal itu, Kapolsek Kembangan, Kompol Moch Taufik Iksan membenarkannya.
Menururnya, insiden itu terjadi pada pukul 20.30 WIB saat ia tengah melakukan kegiatan kumpul bersama Babinkamtibmas wilayah Kembangan, Jakarta Barat.
"Kami langsung menuju TKP bersama Kanit Reskrim dan anggota kami melakukan penyelidikan memeriksa saksi saksi yang ada di TKP dan mengumpulkan barang bukti yang ada," kata Taufik saat ditemui di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (4/9/2024).
Taufik menyampaikan, peristiwa itu terjadi karena ada oknum kelompok yang datang meminta uang kepada salah satu pedagang buah di wilayah tersebut.
"Diberikan Rp 10.000. Karena mungkin merasa kurang, oknum tersebut meninggalkan lokasi perdagangan membawa teman-temannya," kata Taufik.
Saat itulah aksi cekcok dan penggerudukan itu terjadi.
Dia menyebut pelaku berjumlah lebih dari dua orang.
"Saksi-saksi sudah diperiksa, kami sedang dalami. Nanti kami cek juga saksi-saksi yang di TKP," pungkasnya.
Sebagain artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com
toko buah
Jakarta Barat
Ormas
digeruduk karena hanya memberi uang Rp 10 ribu
penjual buah digeruduk rombongan ormas
Kembangan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral
Tugas Investor Muda dari Kampus Diprotes, Mahasiswa Baru Diminta Buka Rekening |
![]() |
---|
Viral Jasa Naik Trotoar, Pengendara Motor Bayar Rp2.000, Perekam: Kejadian Lagi |
![]() |
---|
Buruh Jahit Ismanto Tinggal di Rumah Sempit Syok Ditagih Pajak Rp2,8 M |
![]() |
---|
Temuan 27.932 Pegawai BUMN dan 7.479 Dokter Dapat Bansos, ini Kata Kemensos |
![]() |
---|
Tampang Pedagang Pasar Terapung yang Viral Mirip Ustaz Abdul Somad, Didoakan Banjir Rezeki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.