Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Debit Air Waduk Bendo Menyusut Imbas Kemarau, Pemkab Ponorogo Pastikan Tak Berdampak Pada Pertanian

Musim kemarau membuat debit air Waduk Bendo Ponorogo menyusut. Tidak hanya waduk bendo bagian hulu, sisi Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko dan Desa Temo

tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum
Musim kemarau membuat debit air Waduk Bendo Ponorogo menyusut. Tidak hanya waduk bendo bagian hulu, sisi Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko dan Desa Temon Kecamatan Sawoo. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Musim kemarau membuat debit air Waduk Bendo Ponorogo menyusut. Tidak hanya waduk bendo bagian hulu, sisi Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko dan Desa Temon Kecamatan Sawoo.

Waduk Bendo yang bagian hilir, sisi Desa Nginden, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo turut menyusut. Secara keseluruhan debit air masih 50 persen dari volume total.

Debit air total 43.457.979,43 meter kubik. Saat ini ada 26.346.454,56 meter kubik. Dari hitungan itu volume air tinggal 50 persen.

“Bendo menyusut itu kalau kemarau pasti menyusut. Karena suplai air dari atas berkurang. Tapi masih bisa berfungsi,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Jumat (6/9/2024).

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikukturan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan), Tri Budi juga menyampaikan hal yang sama.

Bahwa debit air di Waduk Bendo berkurang tidak berdampak pada pertanian. Ada 1.900 sampai 2.000 hektat lahan pertanian yang tergantung pada aliran air waduk bendo.

Baca juga: Waduk Bendo Ponorogo Mengering Terdampak Kemarau, Wisata Kapal kian Lesu, Berharap Hujan Turun

Musim kemarau membuat debit air Waduk Bendo Ponorogo menyusut. Tidak hanya waduk bendo bagian hulu, sisi Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko dan Desa Temon Kecamatan Sawoo.
Musim kemarau membuat debit air Waduk Bendo Ponorogo menyusut. Tidak hanya waduk bendo bagian hulu, sisi Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko dan Desa Temon Kecamatan Sawoo. (tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Baca juga: Kekeringan di Bangkalan Meluas hingga 53 Desa, BPBD Prediksi Musim Kemarau Berakhir Oktober 2024

“Ada di 6 kecamatan dan semua aman-aman saja. 6 kecamatan itu ada di Kecamatan Sawoo, Sambit, Jetis, Mlarak, Siman dan Ponorogo kota,” terangnya.

Debit air, kata dia, masih ada 50 persen dari volume total. Volume air total 43.457.979,43 meter kubik. Saat ini volume air ada 26.346.454,56 meter kubik.

“Sumber masih ada terus dari atas nakun ya tidak sebesar saat musim penghujan. Dengan luas lahan yang dialiri 1900 sampai 2000 hektar,” tambahnya.

Ribuan hektar itu ditanami padi dan jagung. Dia menyebutkan untuk pertumbuhan aman tidak ada kendala.

“Kalau pun menyusut aman sampai November. Kemudian musim panen dan tanam perkiraan volume air sudah bertambah karena sudah memasuki musim hujan,” pungkasnya.

Baca juga: Baru Awal Bulan September, Wilayah Kekeringan di Ponorogo Bertambah, 2 Desa Minta Bantuan Air Bersih

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved