Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sempat Viral Ditolak Warga, Jalan Santai yang Digelar Gereja Tetap Berjalan, Lurah: Sudah Kondusif

Jalan santai tersebut rencananya akan digelar Gereja Bethel Indonesia (GBI) Karangalit di Salatiga.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
posecertified.com
ILUSTRASI jalan sehat dari gereja sempat viral ditolak warga 

TRIBUNJATIM.COM - Batalnya kegiatan jalan santai yang digelar oleh pihak gereja, viral di media sosial.

Pembatalan jalan santai tersebut karena ada penolakan dari warga yang berbeda keyakinan.

Atas kejadian yang membuat gaduh netizen ini, pihak Lurah pun buka suara.

Adapan jalan santai tersebut rencananya akan digelar Gereja Bethel Indonesia (GBI) Karangalit Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Namun muncul surat pembatalan yang kemudian riuh diperbincangkan di media sosial.

Sebabnya, ada penolakan dari warga yang berbeda keyakinan.

Netizen pun mempertanyakan mengenai penolakan tersebut.

Apalagi Salatiga selama ini dikenal sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia.

Diketahui, surat tersebut dikeluarkan oleh Gereja Bethel Indonesia Karangalit pada 2 September 2024.

Surat ditandatangani Pdt Ester Supriyati (gembala sidang), Triyatna Wibawa (sekretaris), dan Ngatmin Prayitno (Ketua RW 5 Karangalit).

Dikonfirmasi mengenai persoalan tersebut, Lurah Dukuh, Jarot Wahyu Wibowo, klarifikasi.

Ia mengatakan, soal pembatalan tersebut sudah dimediasi dan kegiatan tetap berjalan.

"Rencana jalan santai pada Minggu (8/9/2024) tetap berjalan dan diikuti warga RW 5 Karangalit," jelasnya, Kamis (5/9/2024).

"Sudah clear dan kondusif," imbuh Jarot.

Baca juga: Lantunkan Ayat Quran Bermakna Toleransi di Hadapan Paus, Inilah Sosok Kayla Sang Hafizah Tunanetra

Menurut Jarot, kejadian tersebut berawal dari kesalahpahaman.

Saat pengelola gereja akan mengadakan jalan santai, dilakukan pendataan secara terbuka kepada warga.

"Pendataan tersebut berhubungan untuk pengadaan konsumsi atau snack, tujuannya agar pas, tidak berlebihan sehingga mubazir atau kurang," ungkapnya.

"Ada warga yang beranggapan, pendataan tersebut untuk rekruitmen jemaah gereja."

"Karena itu, terjadi penolakan terhadap jalan santai, karena dinilai untuk merekrut jadi anggota," kata Jarot.

Menurut Jarot, kegiatan jalan santai sudah berjalan rutin dan tidak pernah ada masalah.

"Karena itu saya berharap, permasalahan ini tidak diperpanjang karena sudah kondusif dan baik-baik saja."

"Sudah ada klarifikasi dan mediasi, kegiatan tetap berjalan," ujarnya.

Secara khusus, Jarot mengimbau warga untuk selalu berkoordinasi dengan pemangku wilayah jika akan mengadakan kegiatan.

"Koordinasi di sini dalam artian kita semua menginginkan keadaan berjalan kondusif dan lancar, kita sama-sama menjaga Salatiga tetap menjadi kota ter-toleran," pungkas Jarot.

Ilustrasi jalan santai
Ilustrasi jalan santai (UNSPLASH/SINCERELY MEDIA)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved