Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Yani TKW Ditampar usai Dihamili Anak Majikan, Tolak Uang Tutup Mulut, sang Bayi Diberi ke Orang Lain

Inilah kisah Tenaga Kerja Wanita atau TKW Arab Saudi yang dihamili anak majikan. Sang TKW pun mendapat tamparan dari majikannya karena ini.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Reyben Entertainment
Yani TKW Ditampar usai Dihamili Anak Majikan, Tolak Uang Tutup Mulut, sang Bayi Diberi ke Orang Lain 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah Tenaga Kerja Wanita atau TKW Arab Saudi yang dihamili anak majikan.

Sang TKW pun mendapat tamparan dari majikannya karena ini.

Sementara itu nasib sang bayi pun terungkap setelah dilahirkan.

Ia tak berada di tangan sang TKW.

TKW bernama Yani (samaran), berasal dari Indonesia dan bekerja mengurus rumah keluarga di Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga (ART).

Keluarga itu pasangan suami istri, yang memiliki anak laki-laki berusia muda.

Pria muda itulah yang setiap hari menggoda dan merayu Yani di rumah.

Lama-lama, hati Yani luluh dan mereka menjalin hubungan layaknya pasangan suami istri.

Berkali-kali mereka melakukan hubungan badan di rumah tersebut.

Selama dua tahun bekerja, mereka sering melakukan perbuatan itu.

Baca juga: Kesaksian TKW Hamil di Luar Nikah, Majikan Syok Bayi di Kandungannya Ternyata Calon Cucu: Ditampar

Akhirnya, Yani merasakan tanda kehamilan di tubuhnya.

Setelah melakukan tes, ia ternyata benar-benar hamil anak majikannya itu.

Yani kaget dan bingung atas nasib yang dialaminya.

Akhirnya mau tak mau, Yani jujur  mengungkapkan kehamilannya kepada anak majikan.

Dikutip dari kanal YouTube Reyben Entertainment, Senin (2/9/2024) via PosBelitung, si anak majikan sontak saja syok mendengar kehamilan Yani.

Awalnya sang anak majikan tak mau bertanggung jawab.

Ia bahkan memberikan tawaran pada Yani akan memberikan uang agar tutup mulut.

Namun Yani tak mau uang itu, ia ingin pertanggungjawaban.

Baca juga: Kesaksian TKW Digilir Tidur di Kamar 2 Majikan dari yang Tua ke Muda, Baru Bebas Setelah 6 Bulan

Yani kemudian memberanikan diri untuk mengungkapkan kehamilannya itu kepada sang majikan.

"Terpaksa kasih tahu.  Kasih tahu keluarganya, udah gini aja, dia juga kan masih polos," ungkapnya.

Yani blak-blakan ceritakan kehamilannya pada sang majikan.

Mendengar pengakuan Yani, sang majikan syok dan sangat murka hingga memukulinya.

"Wah ditampar lah saya di situ, dimarah-marahi. Saya dipukul juga di situ," tutur TKW Arab Saudi itu.

Sang anak majikan juga dimarahi dengan kata-kata kasar oleh orangtuanya.

"Ditamparlah saya berdua, didorong-dorong, 'kamu udah kurang ajar!'" jelas Yani mengingat cerita kelam itu.

Setelah itu, sang majikan meminta Yani untuk mengurus anak tersebut sampai melahirkan.

Setelah melahirkan, anaknya diberikan kepada orang lain atas perintah sang majikan.

Sementara itu, viral pula kisah TKW asal Purbalingga, Jawa Tengah yang sakit hati pada suaminya.

Sosok TKW yang tak diketahui namanya ini bertanya kepada Buya Yahya.

Dia sudah 14 tahun bekerja di luar negeri.

 Saat pulang ke Indonesia, dia tidak mau pulang ke rumah dan bertemu suaminya.

Rasa sakit hati yang begitu mendalam akibat perlakuan sang suami yang mendaftarkan dirinya menjadi TKW secara diam-diam, tak dapat dilupakannya.

Boleh dibilang, dia dijual oleh suaminya melalui agen TKW untuk mendapatkan uang.

Selain tidak bertemu dengan suami, perempuan ini juga tidak bertemu dengan anaknya.

"Apa hukumnya jika seorang wanita menjadi TKW sudah 14 tahun.

 Tetapi setiap pulang tidak mau pulang ke rumah suami dan anaknya, dikarenakan sakit hati dengan suaminya."

"Karena dulu sewaktu akan menjadi TKW, suaminya mendaftarkan tanpa sepengetahuan istri dan suami diberi uang oleh agen dan itu tanpa sepengetahuan istri juga." 

Baca juga: Sosok Karsini TKW Robohkan Rumah Suami Sirinya, Kecewa Diselingkuhi, Minta Kembalikan Rp 100 Juta

Perempuan tersebut menanyakan tentang bagaimana hukum pernikahan mereka, apakah masih sah secara agama.

Lewat kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjawab sebuah pernikahan yang pernah terjalin tanpa adanya kata-kata perceraian akan tetap terjalin sampai kapanpun.

Buya Yahya menjelaskan jangan hidup di dalam kekecewaan terus-menerus.

Ia meminta agar perempuan tersebut bertanggung jawab kepada anak yang telah dilahirkannya.

"Janganlah menjalani hidup dengan seperti itu, bagaimana seorang ibu sudah tidak rindu kepada anaknya, ibu macam apa ini," kata Buya Yahya.

"Kalau masalah kekecewaan segera diselesaikan agar tidak menjadi dendam, anak lho ini," tambahnya.

Buya Yahya mengatakan jika ingin menjadi seorang TKW di luar negeri, jangan larut dengan penghasilan yang didapat.

Ambil sesuai dengan kebutuhan lalu manfaatkan sebaik mungkin saat kembali ke Indonesia.

Dengan begitu waktu untuk keluarga khususnya anak tidak terbuang sia-sia.

"Jangan berlarut-larut, jangan terlena.

Ambil bekal secukupnya, kembangkan di Indonesia agar Anda menikmati kebersamaan dengan suami, dengan istri," pesan Buya Yahya.

Baca juga: TKW Pemula di Taiwan Tiba-tiba Hamil, Respons Majikan Ternyata di Luar Dugaan, Cici: Selamat Mencoba

Terkait masalah yang tengah dihadapi oleh TKW ini, Buya Yahya meminta agar tidak mengedepankan ego.

Berdamai dengan keadaan jauh lebih baik, bisa jadi apa yang telah terjadi merupakan suatu kesalahpahaman.

Namun jika memang sudah tidak bisa lagi berdamai dengan baik, maka tidak masalah jika harus berpisah.

Kendati demikian, perpisahan juga harus dilakukan dengan cara yang baik-baik bukan dengan dendam.

"Semarah apapun damai lah, selesaikan, artinya tidak boleh semacam itu.

Karena suami Anda punya kebutuhan dan Anda punya kebutuhan sebetulnya," kata Buya Yahya.

"Kalau ternyata bisa damai yaudah damai kan, barangkali hanya salah paham saja."

"Kalau memang tidak bisa dipertemukan, tidak bisa dilanjutkan pernikahan tersebut karena suatu hal.

Tentunya setelah diskusi bukan emosi sesaat, kalau harus berpisah maka berpisahlah dengan baik-baik, bukan dengan permusuhan dan dendam," tegas Buya Yahya.

Apa yang dijelaskan oleh Buya Yahya bukan tanpa alasan, seorang perempuan yang menggantungkan pernikahannya tentu akan sulit melangkah.

Hal ini nantinya akan berjung pada ketidakbaikan dalam hidup perempuan itu sendiri.

"Jangan dibiarkan begini, kalau dibiarkan begini Anda akan melangkah ke mana.

Anda wanita normal punya kebutuhan," imbuh Buya Yahya.

"Segera selesaikan biar semuanya mengambil langkah.

Setelah itu kalau harus damai, damai, kalau tidak biar semuanya mengambil jalan masing-masing tanpa harus ada permusuhan," tambah Buya Yahya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved