Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pria ini Tusuk Pegawai Minimarket Hingga Meninggal Karena Selalu Bercanda Tak Senonoh

Pegawai minimarket ditusuk hingga meninggal di gudang minimarket Jalan Pecenongan Raya, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024)

Editor: Torik Aqua
Pexels
Kapolsek Gambir, Kompol Jamalinus Nababan dan pelaku pembunuhan pegawai minimarket di Gambir, SZ, saat konferensi pers di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024). 

Hening menilai, korban bersikap cukup aneh karena berkali-kali menyampaikan bercandaan yang kurang pantas dan sebegitu lamanya kepada si pelaku.

Menurutnya, korban bertindak egois karena tidak menghargai dan menjaga perasaan pelaku sebagai teman.

"Ada apa sebetulnya dengan si korban? Kok arah bercandanya ke sana terus, oral seks. Bercandaan yang sangat luar biasa keterlaluan sekali dan itu selama 3 bulan, pengakuan dari si pelaku. Tanda tanya sebetulnya ini untuk si korban," kata Hening.

Beban psikologis

Hening menyampaikan, tindakan penusukan yang dilakukan oleh SZ kepada SY bisa berhubungan dengan beban psikologis.

Ia mengatakan, pada dasarnya masing-masing individu mempunyai kehidupannya sendiri-sendiri, entah suka dan duka.

"Pelaku itu kita kan enggak tahu dia ada masalah apa yang belum selesai, ada kegelisahan, keruwetan, kesedihan, masalah-masalah pribadi yang kita enggak pernah tahu dan belum selesai itu kan menjadi beban pikiran dan beban psikologis si pelaku," kata Hening.

Becandaan tentang oral seks yang disampaikan korban, kata Hening, pada akhirnya membuat emosi pelaku memuncak sehingga bertindak nekat untuk melakukan penusukan.

Sebab, bercandaan tersebut bukan tak mungkin membuat harga diri pelaku tercabik-cabik, apalagi itu sudah dilakukan oleh korban berkali-kali.

"Ini kan sama dengan kasus pelecehan seksual secara verbal dari korban kepada pelaku. Pada akhirnya karena titik kesabarannya habis, emosinya tak terbendung, akhirnya nalar rasional (pelaku) tak bisa terkendalikan," kata Hening.

"Pada akhirnya pelaku gelap mata, ambil jalan pintas yang dia pikir 'ini orang (korban) harus saya selesaikan. Kalau ini selesai tidak ada lagi kata-kata yang saya tidak ingin dengarkan'. Nah di sini kata-kata tersebut kan bercandaan itu. Dia ambil jalan pintas saja si pelaku, menyelesaikannya adalah dengan membunuh," imbuhnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved