Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Pengantin Beri Souvenir Pernikahan Ikan Cupang, Niatnya Agar Unik Tapi Malah Dianggap Konyol

Viral acara pernikahan dengan souvenir ikan cupang. Pasangan pengantin di Malaysia ini memberi souvenir ikan cupang kepada para tamu agar unik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
AsiaOne
Sosok Pengantin Beri Souvenir Pernikahan Ikan Cupang, Niatnya Agar Unik Tapi Malah Dianggap Konyol 

Disebutkan dalam unggahan tersebut, seorang perempuan Malaysia yang baru menikah pada Juni lalu berbagi kemarahan setelah para tamu pernikahannya ternyata memberikan angpau atau sumbangan tidak sesuai dengan harapannya.

Pengantin perempuan tersebut pada awalnya menjelaskan, ia sebenarnya bermaksud menikah 4 tahun lalu, tetapi pandemi Covid-19 merebak dan merusak rencananya.

Setelah menunggu hingga tahun ini, ia pun memilih membatalkan pernikahan di pantai yang ia inginkan karena lokasinya yang terlalu terpencil.

Perempuan itu lantas memutuskan untuk memilih pernikahan di taman sebagai gantinya.

Tetapi, ia menghadapi masalah baru, yakni kenaikan harga barang dan jasa setelah pandemi Covid-19.

“Semua orang tahu bahwa harga semua barang dan jasa naik setelah MCO (movement control order/pembatasan pergerakan akibat Covid-19), terutama jamuan makan malam dan biaya yang berhubungan dengan foto pernikahan, yang meningkat 2 hingga 3 kali lipat. Harga banyak tempat saya lihat juga naik tiga kali lipat. Pada akhirnya, dengan berat hati saya memilih lokasi yang ideal. Meskipun tidak murah, setidaknya ini adalah tempat impian saya," ungkapnya.

Baca juga: Wanita Terpaksa Beli Gaun Pengantin Rp 4 Juta yang Ia Coba karena Bau Badan: Mereka Tak Nyalakan AC

Pengantin perempuan ini kemudian melanjutkan dengan menceritakan bagaimana pernikahannya telah membuatnya menyadari siapa di antara para tamunya yang benar-benar bisa ia anggap sebagai teman.

Nah, ia akan mendasarkan hal itu pada seberapa banyak uang yang para tamu berikan dalam angpau atau sumbangan mereka.

“Saya dan suami saya hanya mengundang 100 orang, jadi semua orang dianggap sebagai tamu VIP dalam pikiran saya. Namun, pertanyaannya adalah, ketika saya memperlakukan orang lain sebagai VIP, mereka memperlakukan saya sebagai apa?” ungkapnya.

Dia kemudian mencaci maki teman-teman kerjanya karena “hanya” memberinya 120 ringgit Malaysia (sekitar Rp 420.000 atau kurang dari Rp 500.000) per amplop.

“HELLO! Ini tahun 2024, apakah mereka pikir harga jamuan makan masih 120 ringgit Malaysia per orang? Apakah Anda sudah bangun? Apakah Anda pikir harga dari 20 tahun yang lalu masih berlaku? Kita harus membayar pajak 16 persen dan juga untuk alkohol. Apakah menurut Anda pesta pernikahan saya adalah (restoran) Haidilao? Saya pikir makan di Haidilao lebih mahal dari 120 ringgit Malaysia,” katanya.

Dia kemudian menempatkan satu rekan kerja tertentu dalam bidikannya, seorang perempuan yang rupanya adalah istri dari seorang pengusaha. 

“Salah satu kolega saya mengatakan di awal bahwa dia ingin memesan 3 kursi karena dia membawa suami dan putrinya. Putrinya sudah berusia 13 tahun, jadi dia sudah dianggap dewasa. Makan malam saya (yang disajikan kepada tamu) nilainya lebih dari 200 ringgit Malaysia (sekitar Rp 700.000) per orang, apakah dia akan membayar 600 ringgit Malaysia (sekitar Rp 2,1 juta) untuk 3 orang? Dia selalu mengatakan bahwa dia menikah dengan seorang bos, saya percaya bahwa istri seorang bos tidak boleh cuek dengan harga pasar,” ungkap pengantin itu.

Namun, suami perempuan tersebut harus batal dari menghadiri pernikahan di menit-menit terakhir.

Baca juga: Undang 100 Orang, Pengantin Marah Tamu Tak Beri Sumbangan Lebih dari Rp 500 Ribu, Ogah Berteman Lagi

Pengantin perempuan itu pun bertanya apakah sang suami masih harus membayar tempat duduk yang awalnya diniatkan untuk suami dari rekannya karena tempatnya di acara makan malam sudah dipesan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved