Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jari Mahasiswa Diamputasi usai Makan Mi Ayam Sisa Teman, Dokter Bingung: Ginjal Berhenti Berfungsi

Kasus jari diamputasi usai makan mi ayam sisa, yang dialami seorang mahasiswa membuat dokter kebingungan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Shutterstock
ILUSTRASI: Jari Mahasiswa Diamputasi usai Makan Mi Ayam Sisa Teman, Dokter Bingung: Ginjal Berhenti Berfungsi 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus jari diamputasi usai makan mi ayam sisa, yang dialami seorang mahasiswa membuat dokter kebingungan.

Mahasiswa di Inggris itu bernama JC (19).

Dilansir dari UniLad pada Jumat, (14/9/2024) via TribunTrends, dalam laporan New England Journal of Medicine, JC memakan mi ayam sisa dari temannya yang dibeli dari sebuah restoran sehari sebelumnya,

Mi ayam itu sebenarnya sudah dimasukkan ke dalam lemari es sejak sehari sebelumnya, namun setelah memakan mi ayam, ia mengaku langsung merasa sakit.

Disebutkan bahwa JC mengalami lonjakkan suhu badan yang tinggi, denyut nadi mencapai 166 kali per menit.

Padahal jika terhitung normal, denyut nadi berada di kisaran 60 hingga 100 detak per menit, JC pun harus dibius.

JC merasa kesakitan tak terkira, lalu ia dibawa ke UGD dengan helikopter untuk menerima perawatan.

JC mengaku tidak memiliki alergi yang parah terhadap suatu makanan.

Bahkan ia juga sering sudah divaksin sejak kecil.

Selain itu, kehidupan JC juga tidak begitu parah, bahkan untuk ukuran dunia barat, ia hanya minum bir beberapa kali seminggu.

Termasuk merokok dua bungkus selama minggu, kehidupannya terhitung tak berlebihan di negara bebas sepreti Inggris.

Baca juga: Dokter Gadungan Nekat Operasi Batu Empedu Modal Nonton YouTube, Pasien Meninggal Pelaku Malah Kabur

Laporan jurnal kesehatan menyebut:

"Pasien dalam keadaan sehat hingga 20 jam sebelum masuk rumah sakit."

"Nyeri perut menyebar dan mual muncul setelah ia makan nasi, ayam, dan sisa mi ayam dari makanan restoran."

"Lima jam sebelum masuk rumah sakit, kulitnya berubah menjadi warna ungu, dan temannya membawa pasien ke unit gawat darurat rumah sakit lain untuk dievaluasi."

Dalam video YouTube yang membahas kasus tersebut, 'Dr. Bernard' menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh JC.

JC kemungkinan besar tertular sebuah infeksi bakteri yang cukup agresif dan bisa mematikan.

Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah memakan mi ayam, ginjal JC gagal berfungsi dan mengalami pembekuan darah.

Hasil tes darah dari rumah sakit sebelumnya menemukan bahwa ia memiliki bakteri dalam darahnya yang disebut Neisseria meningitidis.

Baca juga: Viral Pria Paruh Baya Pasien RSUD Jombang Terkapar di Kediri, Begini Penjelasan Direktur Rumah Sakit

Neisseria meningitidis yang diakibatkan bakteri meningokokus, adalah bakteri gram-negatif penyebab penyakit meningitis, meningokokus dan meningococcemia. 

Meningokokus menyebabkan pembekuan darah yang tidak semestinya di dalam pembuluh darah.

"Ini seperti luka di kulit, pendarahannya berhenti pada akhirnya karena pembekuan darah, kemudian area tersebut akan bengkak dan hangat," jelas Dr. Bernard dalam video.

"Bengkak karena pembuluh darah melebar sehingga lebih banyak darah dapat mencapai area tersebut dan pembengkakan sebagian disebabkan oleh fakta bahwa ada peningkatan cairan dan kehangatan adalah peradangan."

"Namun, ketika bakteri hadir dalam darah, seluruh pembuluh darah tubuh melebar, menurunkan tekanan darah, mencegah oksigen masuk ke organ tubuh."

"Gumpalan kecil [mulai] terbentuk di mana-mana, karena mereka tersangkut di pembuluh darah kecil yang menghalangi aliran darah," lanjutnya.

"Saat tangan dan kakinya menjadi dingin, mereka kekurangan oksigen."

Jaringan yang kekurangan oksigen dapat menjadi nekrotik untuk kondisi trombotik yang disebut Purpura fulminans yang dengan cepat menyebabkan nekrosis.

Dikabarkan setelah melalui penanganan yang tepat, kondisi JC mulai stabil, jaringan di jari-jarinya dan di kakinya hingga ke telapak kakinya mengalami gangren.

Beberapa bagian dari jari kaki disebut harus diamputasi, bahkan jika tak segera ditangani, JC bisa diamputasi bilateral di bawah lutut.

26 hari setelah kejadian, JC pun sadar diri, kondisinya membaik.

Dokter Bernard mengatakan bahwa bukti menunjukkan bahwa makanan tersebut tidak bagus.

Tetapi mereka tidak dapat mengidentifikasi dengan pasti bagaimana JC mendapat infeksi dari bakteri tersebut.

Karena bakteri yang menyebabkannya biasanya menyebar melalui air liur.

Baca juga: Viral Pria Cabut Gigi Lalu Meninggal, Ternyata Sehari 23 Gigi Dilepas, Dokter Beri Penjelasan

Dalam laporan, hal ini diidentifikasi melalui kecelakaan kesehatan yang jarang terjadi dan aneh.

Bahkan dokter dan JC sendiri tidak mungkin tahu bagaimana cara bakteri tersebut bisa ada di dalam makanan mi ayam tersebut.

Padahal diketahui, mahasiswa bernama JC telah menerima vaksin meningokokus pertamanya sebelum sekolah menengah.

Meski tidak pernah mendapatkan suntikan penguat tambahan yang direkomendasikan empat tahun kemudian, seharusnya tidak separah ini, ungkap tulisan tersebut.

Sementara itu, sebelumnya seorang ayah merasa hancur karena anaknya tewas usai dioperasi.

Ia curiga bahwa dokter yang mengoperasi anaknya palsu.

Apalagi ia melihat si dokter mengoperasi anaknya sambil melihat YouTube.

Peristiwa ini terjadi di India.

Baca juga: Ayah Hancur Anaknya Tewas usai Dioperasi, Dokter Bertindak sambil Lihat YouTube, Kakek Korban: Sakit

 Awalnya seorang bernama Krishna Kumar (15) mengeluhkan sakit perut.

Selain itu, Krishna juga sempat muntah berkali-kali. 

Keluarga yang melihat kondisi korban memburuk memutuskan membawa Krishna ke rumah sakit.

"Kami membawa dia ke rumah sakit. Muntahnya berhenti tak lama kemudian. Tetapi dokter Ajit Kumar Puri mengatakan Krishna harus dioperasi segera," ujar Ayah Krishna, Chandan Shaw, melansir dari TribunMedan.

Meski tak yakin dengan kualifikasi dr Puri, keluarga tetap membawa Krishna ke dokter tersebut agar muntahnya bisa dihentikan dulu. 

Namun dr Puri malah melakukan operasi tanpa persetujuan keluarga hingga Krishna meninggal tak lama usai operasi tersebut. 

Pihaknya meyakini dr Puri adalah dokter gadungan dan hanya berpura-pura punya kemampuan melakukan operasi tersebut.

"Kami rasa dia berpura-pura dan palsu. Ia melakukan operasi dengan melihat video di YouTube," katanya. 

Sementara kakek korban, Prahlad Prasad Shaw mengatakan sebelum operasi dokter meminta ayah Krishna untuk pergi dan mengambil sesuatu.

Sesaat setelah itu, operasi dilakukan tanpa persetujuan keluarga.

Keluarga juga sempat mempertanyakan alasan Krishna terus merasa kesakitan.

Dengan kejam, pelaku malah membentak kakek Krishna. 

"Anak itu kesakitan. Ketika kami bertanya kepada dokter mengapa dia kesakitan, dia malah membentak kami dan bertanya apakah kami dokter," ucapnya. 

Keadaan Krishna segera memburuk.

Pelaku memanggil ambulans agar Krishna dibawa ke rumah sakit lain. 

"Sore harinya, anak itu berhenti bernapas. Dia berhasil diselamatkan (dengan CPR) dan kemudian dilarikan ke Patna," ujarnya. 

Baca juga: Pengakuan Artis Minta Dokter Amputasi Kakinya, Sakit karena Tak Suka Minum Air Putih: Udah Ikhlas

Tapi Krishna meninggal dalam perjalanan.

Parahnya lagi, dokter itu melarikan diri dan meninggalkan Krishna di tangga rumah sakit Patna. 

Dikutip dari Times of India, dr Puri kini tengah dicari oleh polisi. 

Keluarga melaporkan dr Puri atas dugaan kelalaian, malpraktik, dan beroperaasi tanpa kualifikasi atau pengalaman yang tepat.

Polisi telah mendaftarkan first information report (FIR) dan mengirim jenazah Krishna Kumar untuk diautopsi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved