Berita Jatim
Arif Suharto Tenang Jalani Pengobatan Cuci Darah Tanpa Khawatir Biaya
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah banyak membantu masyarakat membiayai pengobatan berbagai macam

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah banyak membantu masyarakat membiayai pengobatan berbagai macam penyakit, termasuk pengobatan berbiaya mahal.
Salah satu pengobatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah tindakan pengobatan Hemodialisa atau cuci darah untuk penyakit gagal ginjal.
Arif Suharto, salah seorang peserta JKN di Kabupaten Tulungagung telah memanfaatkan kepesertaan JKN miliknya untuk menjalani pengobatan Hemodialisa.
“Sudah delapan tahun saya cuci darah menggunakan JKN, sejak awal saya tidak pernah keluar biaya apapun. Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit juga sangat baik, tidak ada perbedaan dengan pasien lain. Semua sama," tuturnya.
Arif terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Pusat. Dirinya merasa sangat terbantu dengan statusnya sebagai peserta aktif JKN, sebab ia merasa tak akan mampi membiayai pengobatan cuci darah jika tanpa JKN.
Baca juga: Sambangi RS Gotong Royong, Direktur TI BPJS Kesehatan Apresiasi Peningkatan Pengguna Antrean Online
Terlebih dirinya harus menjalani pengobatan ini dalam waktu yang tak sebentar dan mengeluarkan biaya yang tak sedikit.
“Jika tidak ada JKN saya pasti tidak bisa cuci darah. Biaya cuci darah mahal dan harus saya lakukan dua kali seminggu. Pengobatan penyakit saya juga akan lama, terasa berat dengan penghasilan yang cukupan ini jika tidak dibiayai BPJS Kesehatan,” tegasnya.
Pria yang tinggal di Kecamatan Pucanglaban ini mengaku, awal mula sakit yang ia derita adalah Hipertensi. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penunjang diagnostik dokter menyatakan dirinya harus melakukan cuci darah. Ketika awal cuci darah, dirinya menjalani di sebuah rumah sakit di Mojokerto.
“Di Tulungagung sudah ada beberapa rumah sakit yang bisa melakukan cuci darah, sehingga saya tidak perlu harus keluar kota. Cuci darah di Tulungagung saya bisa hemat tenaga dan biaya transportasi. Banyaknya rumah sakit di daerah yang bisa melakukan cuci darah sangat memudahkan saya dan pasien lain yg membutuhkan apalagi juga dibiayai oleh BPJS Kesehatan,” ucapnya.
Arif mengungkapkan, selain rutin cuci darah dirinya juga berobat ke poli dalam setiap bulan. Selama pengobatan dirinya tidak pernah mengalami kesulitan pengurusan administrasi. Terlebih dengan adanya inovasi layanan pemindaian fingerprint bagi peserta JKN yang akan mengakses layanan kesehatan baginya semakin memudahkan dirinya dan pasien lain.
“Selain cuci darah, pengobatan saya di poli dan obat-obatan semuanya juga gratis. Berobat di Puskesmas maupun di rumah sakit semuanya sangat mudah. Pengurusan administarsi tidak ribet. Sekarang datang tinggal fingerprint saja sudah tidak perlu bawa berkas karena sudah rutin berobat,” ujar Arif.
Baca juga: BPJS Kesehatan dan FSP KEP KSPI Jatim Siap Bersinergi, Kawal JKN di Jawa Timur
Lebih lanjut Arif mengaku puas dengan pelayanan yang dia dapatkan selama menjalani pengobatan. Pelayanan kesehatan yang setara tanpa membedakan pasien dan pelayanan yang sesuai dengan indikasi medis ia dapatkan dengan baik dari seluruh tenaga medis yang ada di fasilitas kesehatan.
“Selama delapan tahun cuci darah saya tidak pernah mendapat pelayanan yang tidak baik. Dokter, perawat dan petugas ramah dan tanggap terhadap kebutuhan pasien. Pelayanan yang diberikan sama saja tidak dibedakan antara peserta JKN dan peserta yang tidak dibiayai JKN,” pungkas Arif.
Di akhir Arif menyampaikan saat ini dirinya hanya ingin fokus pada pengobatan cuci darah yang harus ia jalani dan tentunya tetap menjaga kesehatannya agar selalu stabil. Berkat JKN, dirinya dapat menjalani semua itu dengan tenang tanpa perlu mengkhawatirkan biaya yang harus dikeluarkan.
“Setiap berobat saya mendapatkan obat untuk keperluan sebulan dan tidak keluar biaya. Mempunyai JKN, membuat saya bisa fokus pengobatan saja, biaya sudah tidak menjadi beban fikiran. Semoga Program JKN terus hadir untuk membantu pengobatan saya dan masyarakat yang mengalami sakit seperti saya," tutup Arif.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
BPJS Kesehatan
hemodialisa
Arif Suharto
Tulungagung
TribunJatim.com
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Cara Cek Pajak Kendaraan, Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jawa Timur hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.