Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Kades Ngamuk di SD, Tagih Gaji Anaknya yang Guru, Ternyata 1 Tahun Sudah Tak Mengajar

Viral kepala desa mengamuk di SD, minta gaji anaknya yang guru dibayar.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
Sosok kepala desa di Halmahera Barat, Maluku Utara, mengamuk di sekolah dasar (SD) hingga membuat palang pintu. 

TRIBUNJATIM.COM - Kepala desa mengamuk di Sekolah Dasar (SD) viral di media sosial belakangan ini.

Dalam video viral itu, dia mengusir kepala sekolah dan membuat palang di pintu sekolah.

Alhasi, aksinya sempat mengganggu kegiatan belajar dan mengajar.

Usut punya usut, kepala desa tersebut menagih gaji anaknya yang bekerja sebagai guru di sekolah itu.

Namun, ternyata anak kades sudah tak mengajar selama satu tahun.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Kades Disebut Tak Pernah Ngantor, Ratusan Warga Desa Banjardowo di Jombang Unjuk Rasa Minta Mundur 

Video tersebut direkam di SD 34 Halmahera Barat, Maluku Utara.

Kepala Sekolah SD 34 Halmahera Barat Darwis Hamisi mengatakan, pihaknya tidak membayar gaji honor anak kades yang berinisial K karena tak lagi mengajar di SD tersebut.

K sebelumnya mengajar di SD 34 Halmahera Barat sejak tahun 2022 hingga 2023.

"Namun, di tahun 2023 juga K berhenti mengajar karena pindah ke SMPN 18 Halmahera Barat," jelasnya, Sabtu (14/9/2024).

"Terus kami mau bayar gaji honornya bagaimana? Sedangkan dia sudah tidak mengajar di SD," sambungnya.

Ia mengungkapkan, kepala desa yang berinisial M itu juga mendesak agar gaji honor anaknya selama satu tahun ini segera dibayar.

"Kades datang di sekolah ketemu saya, desak agar gaji honor anaknya itu segera dibayar kalau tidak sekolah akan diboikot," ungkapnya.

"Bahkan saya diminta tidak lagi menjalankan tugas di SD 34, saya datang ke sekolah kades kembali mengusir saya," tambah dia.

Darwis menjelaskan, M tak hanya mengancam dirinya, tetapi semua guru SD 34 Halmahera Barat.

Baca juga: Pelihara Landak Punya Mertua, Nyoman Sukena Nangis Terancam Penjara, Kades Syok: Kurang Pengetahuan

"Kades juga mengancam pihak guru agar tidak serta merta membuka palang yang ia boikot," ucapnya.

Darwis menuturkan, sejak Senin (9/9/2024) kemarin proses belajar mengajar terganggu. Ia mengaku, siswanya ketakutan karena ulah kades tersebut.

"Memang satu minggu ini proses belajar terganggu. Anak-anak tidak belajar karena ketakutan dengan tindakan kepala desa," tandasnya.

Sementara, sang kepala desa saat dikonfirmasi melalui via telepon mengatakan, aksi yang terekam video itu adalah urusannya dan menolak memberikan keterangan karena sedang sibuk.

"Itu urusan saya, nanti sudah," singkatnya.

Sosok kades nikahi 2 gadis sekaligus di usia 25 tahun

Tengah viral di media sosial sosok pria Muratara nikahi dua wanita sekaligus.

Pria itu bernama Epan Padli.

Ia masih berusia 25 tahun.

Epan Padli merupakan warga Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Foto-foto yang memperlihatkan dia diapit dua wanita duduk di kursi pelaminan viral di media sosial.

Pesta pernikahan itu diketahui digelar Sabtu (14/9/2024). 

Dua pengantin wanita yang dinikahi Epan semuanya berstatus gadis, bernama Halima Leti dan Purnama Linda.

Di antara mereka berdua ada yang sudah berusia 20 tahun, dan satunya lagi masih di bawah umur yakni 19 tahun. 

Baca juga: Sosok Pria Nikahi 2 Wanita HST Sekaligus, Ternyata Pengusaha Tajir, Kerabat: Resepsi Istri Ke-3

Warga setempat yang juga masih keluarga pengantin pria membenarkan peristiwa tersebut.

Namun dia mengaku enggan berkomentar lebih lanjut mengenai pernihan itu.

"Kamu telepon Pak Kades bae, intinyo memang ado nikahan sikok penganten lanang, duo pengantin betino," katanya singkat dikutip dari TribunSumsel.com.

Kepala Desa Pauh, Aziz saat dikonfirmasi membenarkan adanya pernikahan yang viral tersebut.

"Iya itu pengantinya sekaligus dua pengantin wanita," ujarnya. 

Dia mengatakan awalnya akad nikah sudah dilangsungkan sejak satu bulan lalu. 

Namun hari ini baru dilaksanakan hajatan pesta pernikahan di rumah mempelai pria.

"Kalau pengantin pria itu warga kami Desa Pauh, kalau pengantin perempuan ada yang dari Palembang, ada yang dari Desa Pauh I," katanya.

Baca juga: Kepsek Bongkar Fakta Pria Tasikmalaya Nikahi 2 Wanita, Cuma Konten Tugas Sekolah: Bukan Beneran

Dia menjelaskan, awalnya pengantin pria setelah tamat sekolah sudah memiliki tunangan di Desa Pauh I yakni Halima Leti.

Lalu dia merantau kerja di Kota Palembang, dan ternyata menemukan pacar baru yakni Purnama Linda.

"Mungkin jodohnya sekali nikah dapat dua, tapi kemarin sudah ada surat keterangan, dari tiga belah pihak keluarga, bahwa mereka mau nikah tanpa paksaan dan mau dimadu," ujarnya.

Azis mengungkapkan, pertama kali yang melakukan akad nikah itu Epan dan tunanganya yang berasal dari Desa Pauh I, Halima Leti.

Lalu seminggu kedepan dilanjutkan dengan akad nikah dengan pacarnya yang dari Palembang yakni Purnama Linda.

"Hari ini pestanya di rumah mempelai pria, di Desa Pauh," katanya.

----- 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved