Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pak Kades Kadung Ngamuk Minta Gaji Guru Honorer Anaknya Dibayar, Ternyata Sudah Setahun Tak Mengajar

Pak Kades Kadung Ngamuk Minta Gaji Guru Honorer Anaknya Dibayar, Ternyata Sudah Setahun Tak Mengajar

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Ternate/Faisal Amin
Kades ngamuk palang pintu sekolah, minta gaji anaknya dibayarkan 

Kalau tidak dibayarkan, Masud akan memboikot sekolah tersebut.

"Kades datang di sekolah ketemu saya, desak agar gaji honor anaknya itu segera dibayar kalau tidak sekolah akan diboikot," ungkapnya.

"Bahkan saya diminta tidak lagi menjalankan tugas di SD 34, saya datang ke sekolah kades kembali mengusir saya," ujarnya, melansir Tribun Ternate.

Darwis menjelaskan, Masud tak hanya mengancam dirinya, tetapi semua guru SD 34 Halmahera Barat.

"Kades juga mengancam pihak guru agar tidak serta merta membuka palang yang ia boikot," ucapnya.

Baca juga: Kepala Disdikbud Usir Guru Amalia yang Tegur Dirinya Merokok saat Rapat di Ruang AC, Kini Mengelak

Darwis menuturkan, sejak Senin kemarin, proses belajar mengajar terganggu.

Ia mengaku, siswanya mengalami ketakutan karena ulah kades tersebut.

"Memang satu minggu ini proses belajar terganggu."

"Anak-anak tidak belajar karena ketakutan dengan tindakan kepala desa," tandasnya.

Sementara, Kepala Desa Sukadamai Masud Lutfi saat dikonfirmasi melalui via telepon mengatakan, hal itu urusannya dan tak dapat memberikan keterangan karena sedang sibuk.

"Itu urusan saya, nanti sudah e," singkatnya.

Kepala Desa Suka Damai, Kecamatan Jailolo Selatan, memalang pintu SD 34 Halmahera Barat yang mengakibatkan aktivitas belajar mengajar terhenti selama seminggu (Tribun Ternate/Faisal Amin)
Kepala Desa Suka Damai, Kecamatan Jailolo Selatan, memalang pintu SD 34 Halmahera Barat yang mengakibatkan aktivitas belajar mengajar terhenti selama seminggu (Tribun Ternate/Faisal Amin)

Sementara itu, kisah Hera Yunita Sari yang selama 14 tahun jadi guru honorer tidak mendapatkan gaji yang layak juga sempat jadi sorotan.

Pasalnya selama 14 tahun jadi guru honorer tersebut, ia mengaku cuma digaji Rp300 ribu tiap bulan.

Gaji tersebut dirasa Hera Yunita Sari tidak layak, mengingat dirinya sudah 14 tahun mengabdi.

Baru-baru ini, Hera Yunita Sari mencurahkan isi hatinya ketika menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved