Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Kemungkinan Yahya Sinwar Meninggal Diselidiki Israel, Laporan Pimpinan Hamas Masih Hidup Ditolak

Apalagi sebelumnya Yahya Sinwar menghilang setelah serangan-serangan sebelumnya dan spekulasi mengenai kematiannya mulai beredar.

Editor: Torik Aqua
MAHMUD HAMS / AFP
Simak inilah sosok Yahya Sinwar, Ketua sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza, Palestina 

TRIBUNJATIM.COM, GAZA - Pimpinan Hamas, Yahya Sinwar yang sedang diburu Israel, kini dimungkinkan telah tewas dalam serangan udara baru-baru ini di Gaza.

Kemungkinan itu diungkap.

Meski, Israel tak memiliki bukti yang kuat soal kematian Yahya Sinwar.

Kini, Israel juga masih menyelidiki kemungkinan itu. 

Laporan Times of Israel, Minggu (23/9/2024), mengatakan bahwa pejabat negara itu sedang menyelidiki kemungkinan tewasnya pemimpin HamasYahya Sinwar.

Baca juga: Siapa Sosok Ibrahim Aqil? Kepalanya Dihargai Rp106 Miliar, Tewas dalam Serangan Israel


Hal  itu menindaklanjuti intelijen militer.

"Situs berita Walla mencatat Shin Bet (pasukan khusus Israel) telah menolak laporan tersebut dan yakin bahwa Sinwar masih hidup. Intelijen yang sedang diselidiki menyatakan bahwa Sinwar tewas selama operasi IDF (militer Israel) di Gaza", tambah laporan berita tersebut.

Times of Israel menambahkan bahwa jurnalis Caspit beralasan Sinwar mungkin belum meninggal jika melihat riwayatnya.

Apalagi sebelumnya  ia menghilang setelah serangan-serangan sebelumnya dan spekulasi mengenai kematiannya mulai beredar.

Menanggapi spekulasi seputar kematian Sinwar, jurnalis Israel Barak Ravid dalam sebuah posting di X mengatakan  bahwa pejabat yang memiliki pengetahuan langsung telah memberitahunya bahwa Israel  tidak memiliki informasi yang dapat mengonfirmasi bahwa pemimpin Hamas itu telah meninggal.

Pada  Sabtu (22/9/2024), warga Palestina mengatakan serangan Israel menewaskan sedikitnya 22 orang di sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Kota Gaza selatan.

Sementara militer Israel mengklaim bahwa serangan itu menargetkan pusat komando kelompok militan Hamas.

Militer mengatakan serangan itu menghantam pusat komando Hamas yang tertanam di kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah.

Israel mengulangi tuduhannya  bahwa kelompok Hamas menggunakan fasilitas sipil untuk tujuan militer.

Meski Hamas membantahnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved