Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Juliana Anak Rimba Viral Berhasil Jadi Sarjana, Beri Contoh Biar Suku Anak Dalam Berani Kuliah

Inilah kisah Juliana, anak rimba yang berhasil lulus kuliah. Kisahnya mengharukan sekaligus bisa dijadikan insipirasi.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA/Tribun Jambi
Sosok Juliana, anak rimba berhasil jadi sarjana. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah Juliana, anak rimba yang berhasil lulus kuliah.

Kisahnya mengharukan sekaligus bisa dijadikan insipirasi.

Juliana (22) merupakan satu-satunya perempuan Suku Anak Dalam (SAD) yang meraih gelar sarjana.

Di balik itu, Juliana ingin membuktikan bahwa perempuan di kelompok orang rimba bisa mengeyam pendidikan tinggi.

Selain itu, ia ingin memberikan contoh kepada adik-adik dan orang di kelompoknya untuk tidak takut kuliah.

Juliana diketahui baru saja menyelasaikan pendidikan S1.

Baca juga: Viral Mahasiswa UTM Bangkalan Aniaya Pacar, Pihak Pelaku Minta Diselesaikan Kekeluargaan

Juliana merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi Jurusan Kehutanan. 

Dia telah mengikuti sidang skripsi pada 9 September 2024 lalu.

Ada tekad yang besar dalam diri Juliana untuk menyelesaikan kuliah.

Meski dirinya perempuan dan dari Suku Anak Dalam, dia ingin membuktikan bisa kuliah.

"Kalau saya gagal, adik-adik saya nanti tidak akan berani kuliah. Perempuan dari kelompok kami juga akan selalu takut kuliah.

Situasinya tidak akan berubah. Maka itu saya ingin membuktikan bahwa perempuan SAD juga bisa kuliah," ungkapnya, dikutip dari Tribun Jambi.

Juliana merupakan perempuan Suku Anak Dalam asal Dusun Kelukup, Desa Dwi Karya Bakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo. 

Ia anak kedua dari empat bersaudara.

Juliana, anak rimba berhasil jadi sarjana.
Juliana, anak rimba berhasil jadi sarjana. (ISTIMEWA/Tribun Jambi)

Perempuan ini adalah sedikit dari orang rimba yang kuliah di perguruan tinggi. 

"Senang sekali bisa kuliah, enjoy, bisa mendapatkan teman-teman baru, mendapatkan ilmu yang banyak dan melatih kita melatih kita berkomunikasi dengan orang-orang," ujarnya.

Sekarang perempuan dari Suku Anak Dalam itu telah menyelesaikan kuliahnya. 

Fakultas kehutanan dipilihnya, karena tertarik dan ingin mengenal hutan lebih dalam lagi.

Hutan merupakan tempat orangtuanya dan nenek moyangnya dulu.

"Dari kecil saya udah tinggal menetap nggak lagi di hutan. Jadi saya ingin tahu saja gimana kehidupan orangtua saya dulu," sebutnya kepada Tribun Jambi dalam sebuah wawancara.

Sekarang, kata Juliana, hutan di Provinsi Jambi sudah banyak berubah menjadi kebun kelapa sawit atau karet.

“Kalau mendengar cerita dari orang tua, dulu hutan di Jambi masih utuh banyak menghasilkan hasil hutan seperti jernang, damar, rotan dan hasil hutan lainnya. Kalau sekarang sudah susah," tambahnya.

Baca juga: Sosok Emir Mahasiswa Viral Ngebet Minta Syarat Jadi Mantu Rektor, Diam-diam Naksir Putri Rektor

Setelah meraih gelar S1, Juliana ingin bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan konservasi hutan. 

Dia juga memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah S2.

"Saya ingin menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya supaya mereka bersemangat untuk melanjutkan sekolahnya," kata Juliana.

Beruntung keinginannya untuk kuliah sangat di dukung oleh kedua orangtuanya. 

Tidak mudah bagi Juliana hingga bisa berkuliah seperti saat ini.

Banyak omongan orang yang dia dengar bagi perempuan kuliah itu tidak bakalan jadi apa-apa.

Mirisnya omongan tersebut datang dari orang-orang dekat sekitarnya.

Menikahkan anak di usia dini atau pernikahan dini di kalangan orang rimba sudah menjadi tradisi.

Tetapi dalam benak Juliana tidak ada keinginan untuk menikah muda dan dia menyampaikan keinginan untuk kuliah pada orangtuanya.

"Saya bilang kepada orangtua kalo mau kuliah gak mau kepikiran untuk menikah dulu, saya ingin menikah jika sudah kerja, mendengar itu baik bapak maupun ibuk mendukung," kata perempuan kelahiran April 2002 ini.

Baca juga: Rektor Tak Menyangka Dichat Mahasiswa Minta Jadi Menantunya usai Lulus Kuliah, Beri 3 Syarat

Sebelumnya viral kisah mahasiswa baru bernama Leonard Madai.

Leonard Madai adalah mahasiswa baru Universitas Pendidikan Muhammadiyah Unimuda Sorong, Papua Barat Daya.

Ia mengambil jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Pendidikan Bahasa Sosial dan Olahraga.

Ia berasal dari Distrik Paniai Barat, Kabupaten Paniai, Kelurahan Obano, Kampung Tipakotu.

Video perkenalan pemuda yang akrab disapa Ambulewi ini menjadi viral.

Video kisah mahasiswa baru tersebut viral dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.

Dalam video tersebut, Leonard mengaku lulusan SMAN 1 Paniai Timur.

Karena ingin menjadi guru, Leonard mengambil jurusan Bahasa Indonesia.

Sosok Leonard Madai, Mahasiswa yang Kuliah Bahasa Indonesia karena di Kampungnya Tak Ada Guru Lagi
Sosok Leonard Madai, Mahasiswa yang Kuliah Bahasa Indonesia karena di Kampungnya Tak Ada Guru Lagi (Instagram @undercover.id)

Kemudian, Leonard mengungkap alasan dan motivasinya belajar di perguruan tinggi dan kuliah di jurusan Bahasa Indonesia.

Leonard mengaku alasan karena ia ingin menjadi seorang guru karena di kampungnya sudah tidak ada lagi sosok guru.

"Alasannya sa ingin jadi guru karena di kampung tidak ada guru jadi sa daftar guru, alasannya ini,” ujar Leonard Madai.

Meski singkat, video perkenalan dan motivasi Leonard itu menjadi sorotan publik.

Hal itu lantaran mengingat keterbatasan sumber daya manusia yang terjadi di Papua.

Hingga kini wilayah Papua masih dianggap sebagai wilayah terpencil dan tertinggal di Indonesia.

Baik dari segi infrastruktur dan segi akses pendidikan di Papua dinilai harus menjadi perhatian.

Demikian hal itulah pula yang disoroti sejumlah warganet.

Sejumlah warganet terenyuh karena motivasi  Leonard untuk kuliah itu karena alasan mulia.

“Salut Kaka raja Papua menyala Kaka, bukan kaya raja apa gtu lupa”

“Keren banget, gak kayak Fufufafa dan Sang Pisang. Dicariin kerjaan sama Bapaknya sampe ngrubah UU”

“Pilihan bagus jadi guru dari pada jadi polisi”

“Masya Alloh, Muhammadiyah sudah menjangkau Papua, berkah terus pemuda Papua, semoga menjadi penerang bagi masyarakat di sana”

“Semoga Alloh Subhana Wata'ala memudahkan melancarkan semua niat baikmu Dek”

“Muhammadiyah memajukan bangsa”

“Katanya yg 10 tahun sudah membangun papua”

“Kelak,.kau berhak tuntut mereka jika sekarang kau diperlakukan tak adil sodaraku”

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved