Berita Viral
10 Hari Kerja Jadi Tukang Sampah di Indonesia, Bule Inggris Nangis Gaji Sedikit, Beda Sama Negaranya
Meski sama-sama bekerja sebagai tukang sampah, hidup mereka begitu kontras atau beda nasib.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang bule asal Inggris yang mencoba bekerja jadi tukang sampah di Indonesia jadi sorotan publik.
Setelah bekerja 10 hari, si bule sampai menangis hingga terenyuh dengan nasib tukang sampah di Indonesia.
Ternyata pengalamannya selama bekerja di Indonesia begitu kontras dengan pekerjaannya di Inggris.
Baca juga: 4 Tahun Tak Pernah Bersihkan Rumah Kontrakan, Pasutri Kabur Tinggalkan Sampah 3 Truk, Pemilik Syok
Diketahui, kisah ini diambil dari laporan BBC London berjudul 'Toughest Place to be a Binman' 2012.
Namun tayangannya kembali viral usai dibagikan akun Instagram @catchvox, Minggu (22/9/2024).
Laporan dokumenter BBC tersebut menampilkan kehidupan kontras tukang sampah di dua negara yang berbeda.
Keduanya adalah Wilbur Ramirez, tukang sampah dari London, Inggris, dan Imam Syafi, tukang sampah dari Jakarta, Indonesia.
Meski sama-sama bekerja sebagai tukang sampah, hidup mereka begitu kontras atau beda nasib.
Di London, Wilbur Ramirez bekerja mengumpulkan sampah dengan menggunakan truk.
Wilbur Ramirez mengumpulksan sampah dari 1600 rumah setiap harinya dengan naik truk.
Selain itu, pekerjaan Wilbur Ramirez kian mudah karena warga sudah memisahkan sampah mereka.
Dari pekerjaannya sebagai tukang sampah, Wilbur Ramirez digaji sangat tinggi seperti pekerja kantoran.
Kehidupannya di London juga terjamin.
Suatu kesempatan, Wilbur Ramirez diterbangkan ke Jakarta untuk mencoba bekerja sebagai tukang sampah di Jakarta.

Wilbur pun bekerja 10 hari di Jakarta dan kaget merasakan perbedaan 180 derajat.
Kondisi miris justru dialami Imam Syafi sebagai tukang sampah di Jakarta.
Imam Syafi mengumpulkan sampah hanya menggunakan gerobak.
Betapa Wilbur terkejut melihat kondisi Syafi yang bekerja dengan membawa gerobak.
Bahkan sampah juga dibiarkan menumpuk karena tidak setiap hari truk pengangkut datang.
Tak ayal, selama 10 hari Wilbur mengikuti Syafi, ia sangat sedih dengan kehidupan sulit yang dijalani tukang sampah di Jakarta tersebut.
Tak sampai di sana, selepas bekerja, Wilbur pulang ke rumah Syafi.
Ia pun melihat kehidupan getir Syafi yang serba kekurangan.
Hal itu membuat Wilbur menangis sejadi-jadinya.
Setelah menghabiskan 10 hari bekerja sebagai tukang sampah di Jakarta, Wilbur kembali ke London.
Karena terenyuh dengan beda nasib itu, Wilbur berinisiatif menggalang dana untuk tukang sampah di Jakarta.
Baca juga: 4 Tahun Hilang, Sapti Ternyata Depresi sampai Hidup di Jalanan Makan dari Sampah, Diusir Warga
Tayangan kisah beda nasib tukang sampah asal London dan Jakarta itu kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.
Banyak orang merasa prihatin terhadap kondisi tukang sampah di Jakarta.
Tak hanya itu, ternyata kisah kehidupan tukang sampah di London dan Jakarta ini tak hanya menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Kisah tersebut juga menarik masyarakat Inggris di Brussel hingga Amerika Serikat yang menonton melalui BBC iPlayer.
Mendapati kisah getir tukang sampah yang beda nasib tersebut, masyarakat Indonesia pun dibuat sedih dan malu.
Tak sedikit netizen menyoroti nasib para pekerja tukang sampah di Indonesia termasuk mempertanyakan peran pemerintah dalam mensejahterakan warganya.
Berikut beragam komentar netizen:
vero_260721 "Pemerintahan malu gak ? Saya liatnya aja sangat memalukan"
nandang_56 "Disini yang dijadikan prestasi itu korupsi kan bukan kesejahteraan masyarakat"
trijoinsinuhaji "Apa kabar nya pemerintahan indonesia ???. Anda terlalu banyak berlibur semua"
px.00000 "Diluar negeri pekerjaan apapun dihargai, di Indonesia pekerjaan receh slalu di rendahkan dan tidak dihargai"
eric.brian.stevano "Tangisan seorang pria itu tulus yang berarti ketulusannya sangat nyata & miris melihat kondisi di negara ini"
si.koppel "Jangankan Petugas kebersihan, TENAGA PENDIDIK yg kurang beruntung juga bisa dibilang dibawah standar. Kalo bicara pendapatan, paling bener jadi TUKANG PARKIR," tulis beragam komentar netizen.
Nasib serupa dialami seorang siswi SD bernama Nabila yang memikul tanggung jawab cukup berat di usia yang masih belia.
Seharusnya ia asyik bermain dan belajar, Nabila justru sudah sibuk membantu orang tuanya mencari nafkah.
Di saat teman-teman sebaya asyik bermain, siswi SD ini justru sudah sibuk bekerja jadi pemulung.
Inilah kisah pilu yang dialami Nabila, siswi SD perempuan asal Lebak, Banten.
Kisah pilu Nabila siswi SD yang menjadi pemulung sepulang sekolah ini viral usai dibagikan akun Instagram @daaitvindonesia, Minggu (1/9/2024).
Dalam video yang yang beredar, memperlihatkan kegiatan Nabila pulang sekolah bekerja menjadi pemulung.
Sepulang sekolah, Nabila rela menjadi pemulung untuk membantu ayahnya yang sakit.
Saat ke sekolah, ternyata Nabila membawa karung yang dia simpan di depan sekolah.
Baru saat pulang, Nabila membawa karung tersebut kembali agar pulang sekolah langsung memulung.
Bahkan saat memulung, Nabila tak mengganti seragamnya.
Sembari membawa tas sekolah, Nabila juga menenteng sebuah karung berisi barang berkas yang dia pungut dan kumpulkan di jalan.
Diketahui, Nabila rela menjadi pemulung untuk membantu ayahnya yang sakit.
Nabila mengaku, ayahnya tak bekerja karena sedang sakit sudah tiga bulan lamanya.
"Bapak sakit sudah dua bulan, jadi saya mungut barang bekas untuk jajan dan bantuin bapak," ujar Nabila.
Dalam keterangan diceritakan, ayah Nabila sakit setelah mengalami musibah kecelakaan.
Dari kecelakaan tersebut, ternyata ayah Nabila tak dapat lagi berjalan.
Oleh karena itu, demi membantu ayahnya yang sakit, Nabila rela meninggalkan masa kecilnya untuk mencari barang bekas.
Setiap pulang sekolah, langkah kakinya tak kenal lelah menyusuri jalanan mencari rongsokan dan barang bekas.
Ia juga tak malu mencari rezeki sekecil apapun demi membantu kebutuhan sehari-hari.
Dari penghasilannya memulung, Nabila juga menyisikan uang untuk jajannya sendiri.

Di sisi lain, ayah Nabila bernama Ending mengungkap rasa pilunya.
Ending mengaku, sebenarnya merasa sedih melihat anaknya harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.
Namun, ia hanya bisa mendoakan anaknya selalu sehat dan mendapat limpahan rezeki.
"Tega enggak tega melihat anak mungut barang bekas, tapi gimana lagi, kaki saya sakit kena seng lukanya."
"Sudah hampir tiga bulan belum sembuh," ujar Ending saat ditemui di rumahnya, dikutip dari @infookutiimur.
Diketahui, Nabila adalah siswi SD yang duduk di bangku kelas di SDN 3 Cibuah, Lebak, Banten.
Nabila tinggal dengan orang tuanya di Kampung Sindangsari, Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten.
Kini kisah pilu Nabila tersebut viral dan mengundang simpati netizen.
Tak sedikit netizen yang prihatin atas nasib yang dialami siswi SD bernama Nabila tersebut.
Ada juga netizen yang menyoroti peran pemerintah setempat.
Sebagian netizen juga memuji sikap Nabila dan mendoakannya agar kelak menjadi anak yang sukses di masa depan.
gaa.sptr "Ada info donasi ga? Buat ade nya, ada dikit ni"
cintaquranstore "Anak sekecil itu berjuang demi keluarga"
bowo09.bn "Aku doa kan kelak dewasa sukses dan bahagia ya dik …"
henyrind "bupati banten dan pejabat lainnya lagi makan enak, jajan enak"
desizara12 "Tipe anak yg gak bakal nyusahin bpaknya nanti buat cari kerja"
herijordann "Semoga dinas sosial setempat dan dinas PPPA setempat segera bergerak memberikan bantuan buat adik ini"
sholahudinsanusi "Ya Allah. Semoga Ananda diberikan kecerdasan dalam belajar dan sukses di masa depan. Aamiin," tulis beragam komentar netizen.
Pilu Bocah SD Ngotot Minta Nikah, Pengadilan Agama Kuak Fakta Pernikahan Anak |
![]() |
---|
Lari 3 KM dalam 12 Menit, Anak Tukang Sayur Lolos Akpol, Raih Peringkat 1 |
![]() |
---|
Ulah Selebgram Aniaya Manajer Showroom Mobil Bekas usai Cekcok, Dugaan Miras Jadi Sebab |
![]() |
---|
Kata Ketua RT Bukan Warga yang Laporkan Komplotan Kuras Bandar Judol, Beda Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Rekan Tak Mau Gantian Tempat Mangkal, Pak Ogah Bawa Batu saat Atur Lalu Lintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.