Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Atasi Kekeringan di Jatim, Amartha Fasilitasi Pembangunan Sumur dan Sarana Air Bersih

Amartha sebagai perusahaan teknologi keuangan mikro yang fokus pada pemberdayaan segmen akar rumput dengan prinsip keberlanjutan, memfasilitasi pemban

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Amartha sukses memfasilitasi pembangunan sumur dan sarana air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Bandar, Pacitan, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyatakan sebanyak 28 kabupaten atau kota mengeluarkan status darurat kekeringan dan salah satu di antaranya adalah Kabupaten Pacitan.

Menurut data Badan Pusat Statistik sendiri, masyarakat di Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan masih mengandalkan sumur dan mata air sebagai sumber air minum utama. Adanya bencana kekeringan mengakibatkan masyarakat kesulitan mengakses air bersih untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan pertanian.

Menanggapi kondisi tersebut, Amartha sebagai perusahaan teknologi keuangan mikro yang fokus pada pemberdayaan segmen akar rumput dengan prinsip keberlanjutan, memfasilitasi pembangunan sumur dan sarana air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Bandar, Pacitan, Jawa Timur.

Program ini merupakan inisiatif keberlanjutan Amartha di bawah pilar Amartha Madani, yaitu menciptakan masyarakat desa yang tangguh melalui pemberdayaan sosial serta pembangunan infrastruktur yang memadai, guna memperlancar akses terhadap layanan publik dan membuka peluang ekonomi baru.

Head of Marketing Amartha, Fenny Febri Krisdayanti mengatakan, pihaknya meyakini bahwa pemerataan kesejahteraan yang berkelanjutan untuk masyarakat akar rumput harus diiringi dengan upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial secara kontinu.

Salah satu bentuk yang dilakukan Amartha adalah membangun sumur dan sarana air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Bandar.

"Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat mendorong produktivitas sekitar 330 keluarga di tiga desa sekitar," ujar Fenny, Selasa (24/9/24).

Baca juga: Baru Awal Bulan September, Wilayah Kekeringan di Ponorogo Bertambah, 2 Desa Minta Bantuan Air Bersih

Pemilihan Kecamatan Bandar sebagai lokasi pembangunan sumur dan sarana air bersih dilatarbelakangi terbatasnya debit air di sumber mata air yang hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama kurang lebih enam bulan di musim penghujan.

Selain itu, lokasi sumber mata air yang berada di pelosok pegunungan dengan medan yang terjal dapat meningkatkan risiko bagi warga desa yang mayoritas sudah lanjut usia.

Dalam menjalankan program ini, Amartha menggandeng Kitabisa melalui inisiasi Water Guardian sebagai mitra strategis dalam pembangunan sumur dan sarana air bersih.

Fahril Wahab selaku Program Director Water Guardian Kitabisa mengakui kesamaan komitmen pemberdayaan masyarakat di pedesaan Indonesia menjadi dasar kerjasama antara Kitabisa dengan Amartha.

"Melalui program Water Guardian, kami mempromosikan praktik kebersihan dengan memastikan akses ke sumber air bersih, sanitasi yang layak, dan air minum yang aman dikonsumsi oleh masyarakat," kata Fahril.

Di kesempatan yang sama, Misrati, Mitra Usaha Binaan Amartha, merasakan dampak positif program ini terhadap peningkatan pendapatan dari usahanya. “Sulit sekali, kami menunggu sumber air dari jam 12 malam sampai jam 2 pagi di sungai sambil membawa jerigen 40 liter. Program dari Amartha sangat membantu kami tidak perlu lagi ke sungai. Saya bisa fokus mengembangkan usaha saya tanpa perlu mengkhawatirkan air,” jelas Misrati.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved