Sosok Cagub-Cawagub Pilkada Jatim 2024, 3 Srikandi Khofifah-Risma-Luluk, Disertai Harta Kekayaannya

Khofifah terakhir melaporkan hartanya ke Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2023. Dia memiliki kekayaan total Rp 26.407.233.322.

Emil Elestianto Dardak

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Emil Dardak kembali mengikuti Pilkada tahun ini mendampingi Khofifah.

Emil Elestianto Dardak lahir pada 20 Mei 1984 di Jakarta, diberitakan Kompas.com (8/9/2021). Sebelum berpolitik, dia berkarier di Bank Dunia pada 2011.

Pada 2015, Emil terjun ke politik dengan menjabat sebagai bupati Trenggalek periode 2015-2019 bersama Mochamad Nur Arifin. Pasangan tersebut tercatat sebagai bupati dan wakil bupati termuda di Indonesia kala itu.

Emil lalu maju mendampingi Khofifah dalam Pilkada Jawa Timur 2018. Mereka diusung Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Pasangan ini meraih suara terbanyak mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Dalam LHKPN-nya, Emil terakhir melaporkan kekayaannya pada 31 Desember 2023 sebesar Rp 11.992.538.719.

Baca juga: Dapat Nomor Urut 3 di Pilgub Jatim 2024, Risma Bersyukur: Sesuai Doa Orang Tua Saya

Risma-Gus Hans

Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta yang akrab disapa Gus Hans menjadi bakal cagub dan cawagub pada Pilkada Jawa Timur 2024 berkat dukungan tiga partai.

Partai pengusung Risma-Gus Hans yakni PDI-P, Partai Hanura, dan Partai Ummat.

Tri Rismaharini

Dikutip dari laman Kementerian Sosial, Tri Rismaharini lahir di Kediri pada 20 November 1961. Kader PDI-P ini menjabat sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Desember 2020 menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi dana Bansos Covid-19.

Sepanjang berkarier sejak 1997, Risma bekerja di instansi pemerintah terkait pertamanan dan pembangunan. Sebelum terjun berpolitik, lulusan S1 Arsitek ITS Surabaya ini terakhir bekerja sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya pada 2008-2010.

Risma adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya pada periode 2010-2015. Wakilnya, Bambang Dwi Hartono lalu mundur pada 2013 dan digantikan Whisnu Sakti Buana. 

Risma kembali menjadi Wali Kota Surabaya pada 2015-2020 bersama Whisnu. Namun, dia lalu mundur ketika dipilih Jokowi menjadi menteri sosial pada akhir 2020.