Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penjelasan Ketua RT soal Masjid Viral karena Direview Buruk di Google Maps, Ungkap Fasilitas Kemeja

Sebuah masjid di Sukoharjo, Jawa Tengah belakangan menjadi sorotan hingga viral di media sosial. Ini setelah masjid tersebut mendapat review buruk.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA via Tribun Solo
Sebuah masjid di Sukoharjo, Jawa Tengah belakangan menjadi sorotan hingga viral di media sosial. Ini setelah masjid tersebut mendapat review buruk. 

Lebih lanjut, Sunardi juga mengakui kebijakan-kebijakan di Masjid Al-Ikhlas itu bukan dari kebijakan Takmir masjid, melainkan oknum yang saat ini menjabat sebagai penasihat masjid.

Mengenai ulasan di Google Maps, Sunardi menyebut pemberi ulasan bukanlah warga setempat.

Ia mengklaim warga setempat sudah biasa dengan oknum masjid Al Ikhlas.

"Yang di ulasan Google Maps itu bukan warga sini, mereka pendatang,"

"Kalau warga sini sudah biasa dengan oknum masjid itu, yang pasti hanya miss komunikasi, salah paham dan penyampaiannya yang salah, dan kami akui itu," tandasnya.

Baca juga: Masih Ada yang Solat, Geng Emak-emak Cuek dan Heboh Foto di Masjid, Suara Tawa Jadi Sorotan

Sementara itu kisah viral lainnya, seorang imam masjid di Sragen, Jawa Tengah dianiaya oleh jemaahnya.

Saat itu, imam masjid Al Hidayah di Sragen, Jawa Tengah itu dianiaya ketika sedang memimpin salat subuh, Kamis (19/9/2024) pukul 4.30 WIB.

Imam masjid itu lalu ditikam oleh pelaku menggunakan pisau.

Hingga akhirnya korban mengalami luka di bagian leher dan dirawat di Rumah Sakit Dr Oen, Solo, untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan, polisi telah menangkap pelaku, Suhendar.

Hasil penyelidikan menunjukkan, pelaku merasa tersinggung karena ditegur terkait kebiasaannya yang malas dan sering telat bangun untuk salat subuh.

Baca juga: Buru-buru Berfoto, Ibu-ibu ini Hampir Tendang Kepala Jemaah yang Salat di Masjid: Tertawa

"Saat ini masih menjalani observasi terkait kondisi mentalnya, setelah kejadian penganiayaan yang diduga dipicu oleh rasa kesal, sakit hati karena sering ditegur korban," kata Petrus, pada Senin (23/9).

Antara korban dan pelaku sudah lama saling kenal serta sangat akrab.

Pelaku telah ditampung oleh korban untuk tinggal di sebelah masjid dan sering diberikan bantuan oleh korban.

Petrus mengatakan, pelaku akan diobservasi selama tujuh hari di Rumah Sakit Jiwa Daerah (SRJD) dr Arif Zainuddin Solo untuk memastikan keadaan kejiwaannya.

"Kondisi mental pelaku kini menjadi fokus perhatian dalam proses hukum," jelas Petrus.

"Observasi ini akan menentukan langkah hukum yang tepat terhadap pelaku, apakah ia bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum atau membutuhkan penanganan medis khusus," katanya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved