Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2024

Persaingan Sengit 3 Srikandi Pilgub Jatim, Mayoritas Masyarakat Tentukan Pilihan Saat Masa Kampanye

Kontestasi Pilgub Jatim 2024 diprediksi bakal terus menyajikan pertarungan sengit antar tiga pasangan calon. Sebab, seiring kian dekatnya waktu coblos

TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
Tiga Pasangan calon saat menunjukkan nomor urut pasangan calon yang telah didapat dalam pengundian nomor urut Pilgub Jatim 2024. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kontestasi Pilgub Jatim 2024 diprediksi bakal terus menyajikan pertarungan sengit antar tiga pasangan calon. Sebab, seiring kian dekatnya waktu coblosan 27 November 2024, perebutan ceruk suara berpotensi terus terjadi. Tak hanya itu, masyarakat pun diprediksi bakal menentukan pilihan di masa kampanye. 

Analisa ini muncul dalam survei terbaru yang dirilis oleh lembaga Indikator Politik Indonesia tentang Pilgub Jatim 2024 bertajuk Tiga Srikandi Berebut Grahadi, Minggu (29/9/2024). Survei ini digelar dalam rentang 9-14 September 2024 atau sebelum masa kampanye Pilgub. 

Survei ini melibatkan 1000 orang responden di Jawa Timur dan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar ±3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam survei ini secara umum, didapati temuan bahwa 66,5 persen responden akan menentukan pilihan ketika waktu kampanye resmi hingga hari pencoblosan. 

Adapun masa kampanye berlangsung mulai 25 September hingga 23 November mendatang. Angka 66,5 persen tersebut muncul setelah responden diberikan pertanyaan kapan akan menentukan calon yang akan dipilih di Pilgub Jatim 2024 sebagai gambaran perilaku pemilih di Jawa Timur. 

Baca juga: Pertarungan 3 Srikandi di Pilgub Jatim, Pengamat Politik: Peningkatan Keterwakilan Perempuan

"Mayoritas 66,5 persen menentukan pilihan ketika waktu kampanye resmi hingga hari pencoblosan. Sedangkan 28,5 persen menentukan pilihan beberapa bulan sebelum masa kampanye resmi," kata Rizka Halida, peneliti utama Indikator Politik Indonesia saat paparan melalui daring," Minggu (29/9/2024). 

Angka 66,5 persen dalam survei tersebut masih terbagi dalam tiga kategori. Yakni sebanyak 24,9 persen menjawab akan menentukan pilihan ketika waktu kampanye resmi. 

21 persen lainnya menjawab beberapa hari atau hari tenang sebelum coblosan. Kemudian 19,8 persen sisanya menyatakan akan memilih pada hari pemilihan atau ketika berada di kotak suara. 

Berdasarkan temuan itu, Rizka menganalisa bahwa Pilgub Jatim 2024 masih akan terus dinamis. "Artinya, masih mungkin berubah karena saat ini masih belum benar-benar menentukan pilihan," terang Riska. 

Sementara itu, dalam survei yang sama juga didapati hasil elektabilitas pasangan calon yang bertarung. Yakni, paslon Luluk-Lukman, Khofifah-Emil dan Risma Gus Hans. 

Berdasarkan hasil simulasi tiga pasangan calon tersebut, Khofifah-Emil memiliki elektabilitas yang unggul yakni 61,2 persen, kemudian di urutan kedua ada Risma-Gus Hans dengan elektabilitas 26 persen dan 2,2 persen didapat Luluk-Lukman. 

Disisi lain juga ada 10,2 persen responden yang belum menjawab. Founder dan peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memaparkan bahwa berdasarkan temuan itu pasangan Khofifah-Emil memang unggul signifikan dibanding dua paslon lain. Meski demikian, dia tidak menutup peluang dinamika politik. 

"Diantara dua rival Bu Khofifah, Bu Risma relatif punya peluang untuk menyaingi. Bu Luluk jika ingin menaikkan elektabilitas popularitasnya harus terus digenjot," ujarnya dalam kesempatan yang sama. 

Dalam kacamata Burhanuddin, angka tersebut cukup masuk akal, mengingat Khofifah merupakan petahana dan telah berpengalaman maju sebagai calon gubernur.

Sedangkan Risma relatif punya peluang. Meskipun pencalonannya, baru muncul saat pendaftaran, namun sosok Risma sudah malang melintang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved