Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Kekeringan di Lamongan Makin Meluas, Kini 13 Kecamatan Alami Krisis Air Bersih, Begini Langkah BPBD

Dampak kemarau semakin meluas dampaknya dirasakan warga Lamongan. Dalam 10 terakhir luas wilayah kecamatan mengalami krisis air bersih bertambah.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Bantuan air bersih di Desa Gintungan Kecamatan Kembangbahu Lamongan, Selasa (1/10/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Dampak kemarau semakin meluas dampaknya dirasakan warga Lamongan. Dalam sepuluh terakhir luas wilayah kecamatan yang mengalami krisis air bersih bertambah menjadi 13 kecamatan.

Dan sebelumnya tercatat  12  kecamatan dengan jumlah dusun yang terdampak sebanyak 93 dusun dari sebelumnya 56 dusun. Sedang jumlah desa kini bertambah menjadi 47 desa.

"Betul, dalam sepuluh terakhir jumlah kecamatan yang mengalami kekeringan menjadi 13 kecamatan. Ini karena kemarau yang sampai awal bulan sepuluh ini masih melanda," kata Plt Kepala Pelajsana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto ketika dikonfirnasi Tribun Jatim Network, Selasa (1/10/2024).
 
Untuk wilayah kecamatan sampai hari ini terpantau  melanda di 13 kecamatan. Jadi, katanya, dampak yang meluas sampai saat ini terjadi di dusun dan desa. Hingga awal Oktober ini, kekeringan melanda di  sebanyak 13 kecamatan

Baca juga: Imbas Cuaca Ekstrem, Suhu Panas dan Hama Serang Sayuran Hidroponik di Lamongan, Daun Layu dan Mati

Tiga belas kecamatan itu diantaranya, Kecamatan Tikung, Sarirejo, Lamongan, Kembangbahu, Mantup, Sambeng, Sugio, Kedungpring, Deket, Glagah, Modo,  Bluluk dan Sambeng.

"Saat ini terdata BPBD kekeringan meluas di 13  kecematan yang dihuni oleh 15.120  kepala keluarga (KK) dengan total sebanyak 61.399 jiwa," ungkap Joko

Untuk 47  desa yang terpantau mengalami krisis air bersih, masih kata Joko, secara intens dibantu air bersih, baik yang dilakukan oleh Polres, Dinas Lingkungan Hidup, PKK,  BPBD serta bantuan dari pihak swasta.

Joko menjamin kebutuhan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan bisa teratasi. Hanya saja pemakaian bantuan air bersih tidak bisa leluasa cara menggunakannya untuk mandi cuci kakus (MCK), termasuk untuk minum.

Namun, mengimbau pada masyarakat agar tetap hemat menggunakan air. Apalagi musim kemarau diperkirakan masih akan berlangsung sampai akhir bulan ini.

Diungkapkan, sejak awal kemarau hingga awal Oktober  ini BPBD telah melaksanakan kegiatan mengirim air bersih kepada masyarakat yan terdampakTahun 2024.

BPBD sudan droping sebanyak 318 rit  tangki air bersih untuk warga terdampak dengan total mencapai 1.665.000 liter air bersih. "Kita setiap hari droping air bersih untuk masyarakat," kata Joko.

Ada kemungkinan jumlah desa yang mengalami krisis air bersih akan terus bertambah, termasuk jumlah kecamatan terdampak.

Baca juga: Dua Paslon Cabup-Cawabup Lamongan Sama-Sama Punya Nama Kelompok Relawan Bernama Kompak

Diungkapkan, bantuan air bersih akan berlanjut dan diperluas untuk desa lain yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau.

Selain bantuan air bersih, juga bantuan jerigen, tandon pada masyarakat terdampak  Jerigen, tandon dan air bersih  diberikan gratis, termasuk yang disuplai dari BPBD.

Peningkatan itu seiring dengan semakin bertambahnya wilayah yang terdampak kemarau. "Kalau merujuk dengan SK wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan tinggal tersisa 2 wilayah kecamatan. Tiga belas kecamatan lainnya sudah terdampak," ungkap Joko.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved