Berita Viral
Mahfuzhon Kuli Bangunan Tak Mampu Bayar Rp 7 Juta untuk Makamkan Anaknya, Nangis di Samping Jenazah
Seorang kuli bangunan tak mampu bayar Rp 7 juta untuk makamkan anaknya. Kuli bangunan di Jakarta itu bernama Mahfuzhon.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
"Saya bertanya lagi, ini sebenarnya apa yang mau diantar. Dia bilang ada jenazah di dalam," tambahnya.
Darmawansyah lantas menanyakan kenapa jenazah tersebut tidak diantar menggunakan ambulans.
Kemudian, oleh pria itu dijawab, keluarga tidak memiliki cukup uang untuk menyewa ambulans.
"Saya bertanya kenapa tidak pakai ambulans, dia bilang mahal, dimintai Rp 700.000-Rp 800.000," jelasnya.
Baca juga: Kebun Jagung Terbakar saat Makamkan Anak, Kakek Nangis Histeris, Pinjam Bank untuk Modal, Ya Allah
Seketika itu, Darmawansyah teringat dengan situasi yang pernah dialami keponakannya.
Saat itu, kata dia, keponakannya juga harus diantar menggunakan motor karena kekurangan biaya.
"Saya sudah iba di situ, saya ingat ponakan pernah dibonceng begitu juga."
"Jadi saya antar, saya tidak minta (biaya). Saya cuma membantu sesama manusia," tandasnya.
Darmawansyah pun tak menyangka aksinya mengantar jenazah bayi, viral di media sosial.
"Yang meninggal ini anak bayi, karena sudah di kamar jenazah. Sudah terbungkus kain sarung. Saya ikhlas mengantar dia."
"Sudah bagaimana kita sesama manusia saling tolong menolong. Saya langsung antar ke RSU Pangkep, saya dengan dia orang pulau," tandas dia.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
tak mampu bayar Rp 7 juta untuk makamkan anaknya
kuli bangunan
Mahfuzhon
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ismanto Tukang Jahit Lega Tak Harus Bayar Pajak Rp 2,8 Miliar, NIK Disalahgunakan |
![]() |
---|
Tangis Hendy Pemuda Cuma Bawa Rp50 Ribu Berhasil ke Mekkah, Jalan Kaki 9 Bulan Lewati 7 Negara |
![]() |
---|
Pensiunan Diplomat Turun Tangan Yakin Arya Daru Dibunuh, Curiga HP Hilang Tanpa Pesan Terakhir |
![]() |
---|
ASN Bingung Tak Terima Uang Rp 750 Juta Tapi Mobilnya Disita, Dituding Calo Bintara Polisi |
![]() |
---|
'Kami Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri' Akhir Penantian Warga Kampung Bayam Punya Rumah Layak Huni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.